Ini Ciri Janin Cacat Dalam Kandungan
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp.OG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 16 Sep 2021
5346
Kondisi si Kecil yang memiliki ciri janin cacat dalam kandungan adalah sebuah kenyataan yang menghantui para calon orang tua. Apa faktor penyebab dan bagaimana cara menghadapinya? Baca terus penjelasan berikut ini.
Janin cacat dalam kandungan adalah sebuah masalah yang terjadi pada saat bayi yang berkembang di dalam kandungan mengalami gangguan perkembangan. Gangguan ini sifatnya bisa minor maupun cukup parah.
Macam-macam kecacatan bisa pada penampilan, fungsi organ, maupun berkaitan pada perkembangan fisik dan mental. Sebagian besar cacat janin menurut penelitian diketahui terjadi pada tiga bulan pertama kehamilan, tepatnya adalah pada saat pembentukan organ.
Janin cacat dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut:
Kelainan genetik bisa diperoleh dari Ayah maupun Bunda yang diturunkan kepada si Kecil.
Abnormalitas genetik ini terjadi pada saat salah satu gen menjadi cacat akibat adanya mutasi, atau perubahan yang tidak seharusnya. Kondisi ini tidak dapat diketahui atau dicegah.
Ini merupakan penyebab non-genetik yang bisa menyebabkan terjadinya janin cacat dalam kandungan, misalnya dari penggunaan obat-obatan terlarang, rokok, penyalahgunaan alkohol saat hamil, dan sebagainya.
Infeksi bisa terjadi pada saat kehamilan, misalnya karena ada paparan zat kimia berbahaya, virus, bakteri dan sebagainya.
Selain dari faktor-faktor tersebut, ada beberapa hal juga yang mempertinggi risiko terjadinya janin cacat, yaitu:
Secara umum, janin cacat dapat diklasifikasikan menjadi kecacatan struktural maupun fungsional.
Janin cacat dengan kategori fungsional mengakibatkan salah satu bagian tubuh atau sistemnya tidak berfungsi dengan baik. Di antaranya adalah cacat metabolik, masalah sensori, atau masalah pada sistem saraf, seperti:
Banyak jenis janin cacat dalam kandungan yang dapat terdeteksi sejak dini. Perangkat USG biasanya dapat menunjukkan beberapa jenis kecacatan, termasuk juga melalui tes darah maupun amniosintesis atau pemeriksaan air ketuban.
Hal inilah yang menjadikan pemeriksaan kehamilan menjadi sangat penting, sehingga dokter bisa memastikan kondisi janin yang ada dalam kandungan Bunda.
Pilihan perawatan yang bisa ditawarkan oleh dokter sangat bergantung pada kecacatan yang terjadi. Sebagian dari kecacatan ada yang dapat dikoreksi sebelum lahir maupun segera setelah kelahiran.
Beberapa kondisi janin cacat yang berat, seperti cerebral pals y dan spina bifida cukup sulit untuk ditangani, bahkan berisiko kematian. Bunda dan Ayah perlu berdiskusi dengan dokter seputar perawatan si Kecil yang mengalami kecacatan yang cukup berat.
Banyak kecacatan yang tidak dapat dicegah, namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko janin cacat dalam kandungan, misalnya:
Bunda, persiapkan kehamilan dengan baik untuk mencegah terjadinya risiko-risiko yang berdampak panjang pada kehidupan si Kecil.
Sumber:
Verywell Family. 2021. Pregnancy and Congenital Abnormalities.
Hello Sehat. 2021. Cacat Lahir pada Bayi: Ketahui Penyebab dan Cara Mencegahnya.
Healthline. 2017. Birth Defects.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010