main-logo
header-image-14831
author-avatar-14831

Ditinjau oleh

dr. Linda Lestari, Sp.OG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Diterbitkan 10 Agt 2022

share-icon

1560


Pada zaman dahulu, kira-kira 1,5 abad lalu, berhubungan seks di masa kehamilan merupakan aktivitas terlarang. Ada berbagai alasan mengapa aktivitas ini dilarang.





Mulai dari yang masuk akal seperti risiko keguguran, sampai yang terdengar kurang masuk akal, yaitu karena hewan betina yang sedang hamil tidak melakukan hubungan seks.  





Namun berkat perkembangan ilmu medis, berhubungan seks di masa kehamilan bukan lagi sesuatu yang membahayakan. Bahkan memiliki banyak manfaat. Meski memang ada beberapa kondisi yang perlu Bunda perhatikan. 





Berbagai Manfaat Berhubungan Seks di Masa Kehamilan 









Zaman sudah berubah dan karena dunia kesehatan sudah semakin maju, maka berhubungan seks di masa kehamilan yang dahulu dilarang sekarang sudah diperbolehkan.





Alasannya karena hubungan seks memberi manfaat yang tak sedikit bagi ibu hamil, yang terbagi menjadi manfaat fisik dan manfaat psikis. 





Manfaat fisik





  • Berhubungan seks merupakan salah satu bentuk olahraga yang dapat membantu meningkatkan kebugaran Bunda dan membakar kalori.
  • Membantu menurunkan tekanan darah.
  • Menguatkan sistem imun.
  • Mengurangi risiko terkena penyakit jantung. 
  • Berhubungan seks di masa kehamilan secara rutin juga membantu melatih otot-otot dasar panggul sehingga lebih kuat untuk digunakan saat melahirkan nanti. 
  • Mengurangi potensi mengalami inkontinensia urin karena otot-otot di bagian panggul dan sekitarnya yang menjadi lebih kuat karena terlatih saat hubungan seks.




Manfaat psikologis





  • Meningkatkan keintiman antara Bunda dan pasangan. 
  • Meningkatkan rasa percaya diri Bunda yang menurun akibat perubahan fisik selama kehamilan karena merasa dicintai dan dihargai oleh pasangan. 
  • Meningkatkan kebahagiaan, memperbaiki mood, dan membuat tubuh lebih rileks sehingga tidur lebih nyenyak. Ini berkat hormon oksitosin dan endorfin yang diproduksi saat berhubungan seks. Produksi kedua hormon ini juga dapat mengurangi rasa nyeri dan tidak nyaman selama kehamilan.




Kondisi Janin Tetap Aman Saat Hubungan Seks









Walaupun berhubungan seks di masa kehamilan memiliki banyak manfaat, tapi berbagai penelitian dan studi menyebutkan bahwa tidak jarang ibu hamil mengalami penurunan keinginan untuk berhubungan seks.





Bahkan ada pasangan-pasangan yang memilih untuk tidak melakukannya sama sekali saat kehamilan karena berbagai sebab dan pertimbangan. 





Pada laki-laki, hasrat berhubungan seksual saat istri hamil kemungkinan menurun karena ada rasa takut akan menyakiti janin dan istrinya.





Padahal, kondisi janin tetap aman karena kantung ketuban yang berisi cairan dan otot-otot di rahim akan melindunginya dari getaran saat hubungan seks.





Jadi, kecuali Bunda memiliki komplikasi kehamilan, maka kondisi janin dan Bunda sebenarnya baik-baik saja dan tidak mengalami rasa sakit.





Pada ibu hamil, rasa lelah, mual, dan tidak nyaman lainnya yang dirasakan pada trimester pertama mungkin akan membuat keinginan untuk berhubungan seks menurun drastis.





Begitu pula pada trimester ketiga saat perut sudah semakin besar sehingga Bunda tidak menikmati hubungan seks. 





Padahal umumnya, libido perempuan saat sedang hamil cenderung meningkat dan mencapai orgasme juga menjadi lebih mudah.





Jika Bunda dan pasangan tetap ingin berhubungan seks di masa kehamilan, maka lakukan pada trimester kedua saat kondisi Bunda sudah lebih stabil dan nyaman.





Pada trimester tiga, cobalah bereksperimen untuk mencari posisi yang nyaman dengan perut yang membesar saat melakukan hubungan seks.  





Berhubungan Intim Saat Kehamilan Berisiko Tinggi





flek hamil muda




Walaupun keinginan berhubungan seks di masa kehamilan sudah tinggi, tapi Bunda tetap harus membicarakannya dengan dokter kandungan dan bidan untuk memastikan Bunda aman melakukan hubungan seks.





Mereka kemungkinan akan meminta Bunda membatasi hubungan seks jika kehamilan memiliki risiko tinggi. 





Selain itu, Bunda juga akan diminta untuk tidak berhubungan seks dulu jika mengalami kondisi berikut:





  • Keluar darah di vagina tanpa penyebab yang jelas.
  • Air ketuban yang merembes atau bocor.
  • Terjadi inkompetensi serviks sehingga leher rahim terbuka lebih awal.
  • Bunda mengalami plasenta previa.
  • Bunda memiliki riwayat melahirkan bayi prematur.
  • Bunda memiliki riwayat keguguran sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu.




Keintiman Bunda dengan pasangan bisa dibangun dengan cara-cara lain selain dengan hubungan seks. Bunda bisa membicarakannya dengan pasangan, serta meminta saran dokter kandungan atau bidan mengenai hal ini.









Sumber:





Brown, C, Bradford, J, et al (2008). Sex and Sexuality in Pregnancy. Glob. libr. women's med., (ISSN: 1756-2228) 2008.





Verywell Family. 2021. What to Know about Sex during Your Pregnancy





Mayo Clinic. 2020. Sex during Pregnancy: What's OK, What's Not.





What to Expect. 2020. All Your Questions About Sex During Pregnancy, Answered.










Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010