Ini Obat Sakit Kepala yang Aman untuk Ibu Menyusui
Ditinjau oleh
dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik & Konsultan Laktasi
Diterbitkan 24 Des 2021
1428
Sakit kepala atau pada bagian tubuh lainnya bisa menyerang kapan saja, termasuk pada ibu menyusui. Apakah aman obat sakit kepala untuk ibu menyusui? Adakah cara mengatasi sakit kepala secara alami? Sebelum minum obat, cek dulu penjelasn berikut.
Sakit kepala adalah kondisi di mana timbul rasa sakit atau nyeri di kepala, yang bisa muncul secara bertahap maupun tiba-tiba. Sakit kepala ada yang termasuk sakit ringan maupun yang tergolong berat karena terjadi dalam waktu lama dan tidak mudah reda.
Biasanya sakit kepala diobati dengan obat-obatan pereda nyeri, baik yang diresepkan oleh dokter maupun yang dijual bebas.
Sakit yang timbul pada bagian kepala berupa nyeri seperti ditusuk maupun dipukul sebenarnya terjadi akibat aktifnya saraf nyeri yang ada di kepala.
Beberapa penyebab sakit kepala adalah:
Sementara gejalanya adalah nyeri pada bagian kepala, yang perlahan-lahan makin meningkat intensitasnya dan menjalar mulai dari sisi kepala, ke seluruh wajah, leher, juga bahu.
Rasa nyeri juga mungkin bisa lebih dominan di bagian kepala tertentu, seperti dahi atau bagian kepala depan, sisi kepala kiri atau kanan, atau belakang kepala.
Pada sakit kepala berat, penderitanya bisa merasa sensitif terhadap cahaya, suara, juga bau-bauan, hingga menimbulkan kekejangan.
Jika tidak memiliki indikasi, Bunda yang sedang menyusui memang tidak perlu mengonsumsi obat-obatan apa pun agar kualitas ASI tidak berubah. Namun sakit kepala maupun nyeri bisa datang kapan saja, terutama Bunda menyusui yang kurang istirahat, stres, dan pada masa pemulihan setelah melahirkan.
Untuk sakit kepala ringan, Bunda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas. Namun tidak disarankan untuk dilakukan berdekatan dengan waktu menyusui. Dosis yang diperbolehkan untuk obat sakit kepala untuk ibu menyusui adalah sekitar 500 mg setiap 4-6 jam.
Sebelum mengonsumsi obat apa pun, sebaiknya Bunda berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter. Beberapa obat pereda nyeri yang relatif aman untuk ibu menyusui di antaranya:
Ibuprofen aman untuk ibu menyusui dan berada pada kategori obat anti-inflamasi non-steroid atau NSAID.
NSAID memang dikenal berkhasiat untuk menurunkan suhu tubuh, peradangan, mengurangi pembengkakan di bagian tubuh tertentu, dan meredakan nyeri, termasuk sakit kepala.
Parasetamol atau acetaminophen merupakan obat pereda nyeri yang sering diresepkan oleh dokter untuk perawatan pasca persalinan.
Obat ini dapat membantu mengatasi nyeri kepala yang timbul setelah melahirkan, sakit gigi, termasuk nyeri tubuh yang berhubungan dengan masa menyusui, seperti bengkak pada payudara, mastitis, atau nyeri pada puting payudara.
Naproxen biasa diresepkan oleh dokter untuk membantu meredakan demam dan nyeri, termasuk sebagai obat sakit kepala untuk ibu menyusui. Namun obat ini hanya dapat diberikan untuk penggunaan jangka pendek.
Perlu diperhatikan, untuk Bunda yang sedang menyusui hendaknya menghindari aspirin sebagai obat pereda sakit kepala atau nyeri. Berdasarkan penelitian, aspirin dapat meningkatkan risiko munculnya sindrom Reye’s, yaitu pembengkakan dan radang pada organ otak dan hati pada bayi.
Bila Bunda memilih untuk tidak mengonsumsi obat-obatan saat masa menyusui, ada beberapa cara alami yang dapat Bunda pilih untuk membantu meringankan sakit kepala, yaitu:
Kondisi dehidrasi bisa menyebabkan sakit kepala. Cobalah minum air hangat dan mencukupi kebutuhan air putih harian Bunda sebanyak 8 gelas, untuk membantu meredakan nyeri. Terutama pada ibu menyusui, Bunda perlu segera mengganti cairan tubuh yang hilang.
Rempah ini dapat membantu Bunda mengurangi rasa sakit kepala, juga rasa mual dan muntah saat mengalami sakit kepala yang cukup berat. Seduh jahe yang sudah dimemarkan dengan air mendidih, lalu dinginkan sejenak sebelum diminum.
Minyak esensial ini sering digunakan sebagai obat alami untuk meredakan sakit kepala. Peppermint mengandung mentol, yang dapat membantu otot lebih rileks sehingga rasa sakit berkurang. Oleskan pada dahi, pelipis, atau leher untuk membantu meredakan sakit kepala.
Beberapa tanaman obat dapat membantu mengurangi sakit kepala secara alami, seperti teh chamomile dan teh bunga krisan.
Untuk membantu meredakan sakit kepala, Bunda bisa mencoba mengonsumsi makanan pedas. Cabai mengandung zat capsaicin yang terbukti dapat mengurangi nyeri pada tubuh.
Minyak kayu putih sudah lama dikenal dapat membantu meringankan rasa nyeri maupun menghilangkan rasa tidak nyaman pada tubuh. Bunda dapat menghirup aromanya maupun membalurkannya pada bagian tubuh yang terasa sakit, seperti pada leher dan pelipis.
Bila sakit kepala yang Bunda rasakan tidak kunjung reda dan memperlihatkan gejala-gejala berikut, segeralah ke dokter:
Upayakan untuk tetap beristirahat yang cukup, menghindari dehidrasi, juga stres agar tidak mudah terserang sakit kepala ya, Bun. Dan sebelum minum obat, pastikan obat tersebut aman untuk ibu menyusui.
Sumber:
Healthline. 2018. Is It Safe to Take Ibuprofen (Advil, Motrin) While Breastfeeding?
Hello Sehat. 2020. Berbagai Pilihan Obat Sakit Kepala Alami yang Sudah Ada di Rumah.
Hello Sehat. 2021. Jangan Sembarang Minum, Ini Daftar Pilihan Obat yang Aman untuk Ibu Menyusui.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010