Ini Obat Sakit Perut yang Aman Untuk Ibu Menyusui
Ditinjau oleh
dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi
Diterbitkan 4 Nov 2021
23997
Walau bukan termasuk penyakit serius, sakit perut bisa menjadi hal yang sangat mengganggu. Di saat sibuk merawat Si Kecil, sakit perut membuat Bunda merasa mulas sepanjang hari dan mengharuskan Bunda ke toilet berkali-kali. Agar cepat teratasi, Bunda perlu tahu obat sakit perut untuk ibu menyusui yang aman. Ini tipsnya!
Sakit perut atau diare seringkali diiringi dengan keharusan untuk buang air besar beberapa kali dalam sehari. Diare bukan hanya membuat perut mulas sepanjang hari, namun juga bisa membuat Bunda dehidrasi karena cairan yang terus keluar.
Diare sering disebabkan oleh alergi makanan, pengobatan, makanan yang menyebabkan pencernaan sensitif, bakteri dan infeksi, juga terapi radiasi. Diare dengan gejala berat ditandai dengan:
Walau Bunda menyusui perlu berhati-hati dalam mengonsumsi obat, Bunda tidak perlu berhenti menyusui jika mengalami diare. Karena pada saat diare, Bunda akan menyalurkan antibodi ke Si Kecil untuk membantu memerangi risiko infeksi.
Lagipula, bayi yang diberi ASI jauh lebih kecil kemungkinannya menderita sakit perut dibandingkan bayi yang diberi susu formula.
Bunda hanya harus sangat berhati-hati dengan menjaga kebersihan tangan misalnya mencuci tangan setelah menggunakan toilet atau sebelum menyentuh makanan.
Jika Bunda merasa tidak tahan dengan sakit perut yang terjadi, dan ingin segera menghentikan mulas dengan cepat, tidak ada larangan bagi Bunda untuk mengonsumsi obat. Namun, Bunda perlu memilih obat yang aman untuk ibu menyusui.
Berikut beberapa obat sakit perut yang direkomendasikan untuk ibu menyusui:
Loperamide adalah obat yang paling banyak digunakan. Dosis yang dapat Bunda konsumsi adalah dua kapsul di awal, kemudian satu kapsul setiap buang air besar.
Loperamide dapat dikonsumsi ibu menyusui karena loperamide tidak diserap oleh usus dan dosis yang mencapai ASI hanya sedikit.
Attapulgite berfungsi untuk mengikat bakteri dan racun penyebab diare sehingga mencegah Bunda kehilangan lebih banyak cairan. Attapulgite juga bisa mengurangi frekuensi buang air besar, memadatkan tinja yang berair, dan meringankan nyeri saat diare.
Cairan rehidrasi oral adalah larutan yang mengandung elektrolit, garam, dan glukosa. Fungsi cairan ini adalah untuk mengganti cairan, elektrolit, serta mineral tubuh yang hilang selama diare dan mencegah tubuh mengalami dehidrasi.
Sakit perut juga sering diikuti gejala sakit kepala dan demam. Bunda dapat mengonsumsi parasetamol untuk meredakan sakit kepala dan menurunkan suhu tubuh secara bersamaan.
Bila Bunda tidak ingin mengonsumsi obat sakit perut, Bunda dapat juga mencari solusi yang lebih alami untuk mengatasinya.
Salah satunya, dengan mengonsumsi makanan yang aman untuk pencernaan seperti berikut:
Makanan BRAT adalah makanan hambar yang umumnya dapat ditoleransi dengan baik dan mudah dicerna bagi lebih banyak orang yang menderita diare.
Makanan ini rendah protein dan rendah lemak, yang menguntungkan sistem pencernaan. Diet BRAT juga rendah serat, yang akan membantu tubuh mengencangkan tinja yang longgar.
Pisang akan menggantikan potasium yang hilang selama diare. Namun Bunda perlu menghindari nasi merah, karena kandungan seratnya yang lebih tinggi dari nasi putih.
Bakteri hidup yang dikenal sebagai probiotik, dapat menggantikan bakteri sehat yang biasanya ditemukan di saluran pencernaan yang hilang karena diare.
Pastikan makanan probiotik seperti kefir atau yoghurt yang Bunda konsumsi mengandung gula rendah karena makanan tinggi gula dapat memperburuk gejala diare.
Teh ini dikatakan dapat membantu meredakan kram dan peradangan dengan mengendurkan otot dan lapisan usus. Teh camomile juga dikenal berguna untuk mengobati diare ringan hingga sedang dan merupakan solusi terbaik untuk tetap terhidrasi.
Meskipun tidak ada bukti medis, cuka apel dikatakan dapat membantu menghentikan gejala diare, serta menggantikan magnesium dan kalium. Bunda dianjurkan untuk mengonsumsi satu sendok makan cuka setiap jam sampai diare hilang.
Pastikan Bunda minum banyak cairan, seperti air dan kaldu. Hal ini akan membantu meringankan gejala dan mencegah dehidrasi. Namun, hindari alkohol, kafein, cokelat, dan soda.
Bila Bunda sudah melakukan berbagai upaya mengatasi sakit perut namun tidak berhasil, segera periksakan diri ke dokter. Karena diare yang berkepanjangan akan membuat Bunda kehilangan banyak cairan dan berakibat buruk pada tubuh.
Sumber:
Mom Juncton. 2021. Diarrhea When Breastfeeding: Causes, Treatment And Natural Remedies.
Breastfeedingnetwork. 2019. Diarrhoea (Acute) and Breastfeeding Mothers.
Healthline. 2016. Natural Treatments for Diarrhea While Breast-Feeding.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010