Ini Penyebab dan Tanda Gawat Janin Saat Persalinan
Ditinjau oleh
dr. Fella Halimah Pratami, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 9 Agt 2022
802
Beberapa komplikasi janin bisa sangat berbahaya, seperti gawat janin. Gawat janin adalah kondisi yang menandakan adanya masalah dalam kandungan yang membahayakan janin. Mengapa gawat janin bisa terjadi, dan apa penyebabnya? Yuk, ketahui jawabannya di bawah ini.
Gawat janin terjadi ketika bayi tidak menerima cukup oksigen melalui plasenta, baik saat kehamilan maupun persalinan. Gawat janin sering terjadi ketika kehamilan lewat bulan, air ketuban kering, persalinan yang berlangsung terlalu lama, dan juga pada ibu dengan kondisi medis tertentu.
Jika tidak segera ditangani, gawat janin dapat menyebabkan bayi menghirup cairan ketuban yang mengandung mekonium (kotoran janin).
Gawat janin juga meningkatkan risiko terjadinya kerusakan otak seperti cerebral palsy atau lumpuh otak, dan juga bayi meninggal dalam kandungan.
Penyebab paling umum dari gawat janin adalah ketika bayi tidak menerima oksigen yang cukup karena permasalahan pada plasenta, seperti:
Gawat janin juga dapat terjadi karena ibu memiliki kondisi kesehatan seperti diabetes, darah tinggi dalam kehamilan, penyakit ginjal, dan infeksi.
Bunda sendiri akan lebih berisiko mengalami gawat janin jika memiliki kondisi berikut:
Satu-satunya gejala gawat janin dapat Bunda rasakan adalah berkurangnya atau bahkan menghilangnya gerakan bayi.
Gawat janin biasanya ditandai dengan beberapa kondisi berikut:
Beberapa hal berikut juga bisa menjadi pertanda terjadinya gawat janin:
Untuk dapat memastikan terjadi atau tidaknya gawat janin, Bunda biasanya disarankan melakukan pemeriksaan di bawah ini bila merasakan gejalanya:
Untuk dapat melihat apakah pertumbuhan janin sesuai dengan usia kandungan.
Untuk mendeteksi adanya gangguan di aliran darah dan jantung janin.
Untuk melihat secara berkelanjutan detak jantung janin terhadap pergerakan janin dan kontraksi rahim.
Untuk mengetahui volume air ketuban dan melihat adanya mekonium atau feses janin pada air ketuban.
Saat persalinan, gawat janin ditangani dengan terus memantau detak jantung bayi—baik lambat maupun tidak biasa menggunakan CTG.
Dengan mempelajari pola detak jantung, dokter dapat mengetahui apakah bayi mendapatkan cukup oksigen. Dokter juga akan memantau kontraksi dan bagaimana bayi merespons.
Penanganan gawat janin yang terjadi saat persalinan juga dilakukan dengan melihat ada tidaknya mekonium dalam cairan ketuban.
Bila Bunda didiagnosa mengalami gawat janin, maka akan dilakukan penanganan sebagai berikut:
Setelah persalinan, bayi akan dipantau secara saksama selama 1-2 jam setelah kelahiran, dan dilanjutkan hingga 12 jam pertama pasca kelahiran. Pemantauan yang dilakukan meliputi pemeriksaan:
Jika terlihat bayi mengalami aspirasi mekonium atau keracunan ketuban, maka dokter akan membersihkan jalan napas bayi agar pernapasannya lancar.
Selama kehamilan, Bunda dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kandungan secara berkala guna memantau tumbuh kembang janin dan mencegah terjadinya kelainan pada janin.
Berikut adalah jadwal minimal pemeriksaan kehamilan rutin yang disarankan untuk mencegah terjadinya gawat janin:
Namun, pemeriksaan perlu dilakukan lebih sering jika memiliki kondisi kesehatan tertentu atau pernah mengalami komplikasi pada kehamilan sebelumnya.
Bila Bunda merasakan gejala gawat janin, segera periksakan diri ke dokter tanpa menunggu jadwal pemeriksaan, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
Sumber:
Medicinenet. 2021. What Are Signs of Fetal Distress?
Alodokter. 2019. Fetal Distress (Gawat Janin).
Pregnancy Birth Baby. 2020. Fetal Distress.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010