Ini Penyebab Protein Urine Berlebih Saat Hamil
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp.OG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 19 Okt 2021
1001
Salah satu tes laboratorium yang dilakukan beberapa kali sepanjang kehamilan adalah tes urine. Lewat tes ini, kondisi kesehatan Bunda dapat terdeteksi, misalnya jika Bunda mengalami dehidrasi, adanya infeksi, sampai ke diabetes. Protein urine berlebih saat hamil juga merupakan pertanda adanya gangguan kesehatan, seperti preeklampsia atau masalah ginjal.
Protein urine berlebih, atau dalam dunia medis dikenal dengan istilah proteinuria, adalah kondisi saat ekskresi protein di dalam urine jumlahnya lebih tinggi dari normal.
Secara umum, ekskresi protein normal di urine adalah 150 mg per hari. Pada ibu hamil, ekskresi proteinnya memang lebih tinggi, tapi akan menjadi proteinuria jika melebihi 300 mg per hari.
Di ginjal terdapat pembuluh-pembuluh darah halus yang disebut dengan glomeruli. Fungsinya adalah membuang limbah ke urine dan menyerap ulang protein yang ada di dalam darah.
Namun karena adanya gangguan fungsi ginjal, maka protein yang diserap glomerulus menjadi bocor ke urine. Ini yang membuat kadar protein di urine menjadi berlebih.
Kadar protein juga bisa meningkat karena peningkatan volume darah, yang membuat ginjal bekerja lebih keras dari biasanya. Sehingga bisa dikatakan bahwa kondisi hamil juga merupakan faktor risiko meningkatnya protein dalam urine.
Namun secara sementara, protein urine juga bisa meningkat akibat:
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang meningkatkan risiko mengalami protein berlebih di ruine, di antaranya:
Kondisi protein urine berlebih saat hamil sebelum usia kandungan 20 minggu, bisa menandakan Bunda memiliki masalah ginjal atau infeksi saluran kemih (ISK) yang sudah terjadi sejak sebelum kehamilan.
Jika protein urine berlebih terdeteksi setelah usia kandungan 20 minggu, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah preeklampsia atau sindrom HELLP ( hemolysis , elevated liver enzymes , low platelet ). Jika tidak diatasi segera, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi serius baik bagi Bunda dan bayi.
Pada ibu hamil, pemeriksaan kadar protein urine sudah harus dilakukan pada pemeriksaan kehamilan trimester pertama.
Kadar protein urine juga akan ikut diperiksa jika Bunda terdeteksi memiliki tekanan darah tinggi atau memiliki gejala-gejala preeklampsia. Namun perlu Bunda ketahui bahwa preeklampsia dapat terjadi tanpa adanya protein urine berlebih.
Pemeriksaan juga sebaiknya dilakukan jika Bunda mengalami gejala-gejala protein berlebih saat hamil. Gejala-gejala ini mirip dengan gejala pada gangguan ginjal, karena itu sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan segera.
Gejala-gejalanya antara lain:
Pengaturan pola makan menjadi kunci utama untuk mengurangi protein berlebih di urine. Beberapa cara yang bisa Bunda lakukan adalah:
Sedangkan cara lain yang tidak berhubungan dengan pengaturan pola makan di antaranya adalah:
Jangan anggap sepele kondisi protein urine berlebih saat hamil karena berkaitan dengan penyakit-penyakit yang serius. Diskusikan dengan dokter kandungan mengenai langkah-langkah pengobatan yang bisa Bunda lakukan jika terdeteksi menderita kondisi ini.
Sumber:
Bartal, MF. Et al (2020). Proteinuria during Pregnancy: Definition, Pathophysiology, Methodology, And Clinical Significance. Am J Obstet Gynecol. 2020 Sep 1;S0002-9378(20)30989-3.
Healthline Parenthood. 2021. What It Means If You Have Protein in Your Urine During Pregnancy.
Health Canal. 2021. Protein In Urine During Pregnancy – Cause, Signs & Treatment.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010