Ini Risiko Prolonged Pregnancy (Hamil Lewat Bulan)
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp.OG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 8 Agt 2022
4536
Ibu hamil biasanya akan melahirkan pada usia kehamilan 37-42 minggu, tapi bisa juga lebih dari itu. Kehamilan lewat waktu, atau prolonged pregnancy , adalah jika kehamilan melewati usia 42 minggu dan masih belum melahirkan. Bahaya atau tidak ya, kondisi kehamilan lewat waktu ini?
Walau sudah melakukan penghitungan HPL (hari perkiraan lahir), tapi ternyata saat HPL tiba, si bayi belum juga lahir.
Bahkan ia sepertinya betah di dalam perut Bunda karena sampai usia kehamilan menjelang 42 minggu, ia belum juga mau lahir. Kondisi ini semakin mengkhawatirkan Bunda ketika usia kehamilan lewat 42 minggu, si bayi belum juga lahir.
Prolonged pregnancy adalah kondisi kehamilan yang berisiko tinggi untuk memunculkan masalah dan komplikasi.
Bahkan bayi yang lahir dari prolonged pregnancy kontribusinya lebih tinggi terhadap kematian perinatal dibandingkan bayi yang lahir prematur dan sindrom kematian bayi mendadak.
Komplikasi kesehatan yang terjadi umumnya terkait dengan kondisi plasenta. Semakin panjang kehamilan terjadi, maka plasenta kemungkinan besar tidak berfungsi dengan optimal seperti sebelumnya.
Bunda pasti sudah bisa menduga dampaknya, karena lewat plasenta lah, oksigen dan nutrisi dari tubuh Bunda disalurkan ke janin. Komplikasi tersebut di antaranya adalah:
Selain dampaknya pada janin, komplikasi yang terjadi saat persalinan per vaginam akibat prolonged pregnancy adalah:
Sampai saat ini sebenarnya belum diketahui penyebab pasti terjadinya kehamilan lewat waktu ini.
Namun yang paling sering menjadi tertuduh dari terjadinya prolonged pregnancy adalah kesalahan penghitungan usia kehamilan. Ini biasanya disebabkan oleh kekeliruan Bunda dalam mengingat tanggal hari pertama terakhir haid.
Bunda dianggap memiliki risiko mengalami prolonged pregnancy jika mengalami kondisi berikut:
Di antara faktor-faktor risiko ini, hanya obesitas yang dapat dicegah terjadinya. Karena itu, sangat penting lagi Bunda untuk menjaga berat badan saat hamil agar kenaikannya tidak berlebihan dan tetap sehat.
Caranya adalah dengan menerapkan pola makan yang seimbang dan sehat, serta aktif bergerak dan berolahraga.
Karena prolonged pregnancy tidak dapat dicegah (kecuali pencegahan faktor risiko obesitas), maka saat Bunda mengalaminya, ada beberapa hal yang sebaiknya Bunda lakukan:
Kondisi prolonged pregnancy memang dapat membuat Bunda resah dan takut. Tak ada salahnya untuk terus berkonsultasi dengan dokter kandungan dan bidan untuk menenangkan diri jika rasa-rasa ini muncul.
Sumber:
Galal, M., et al (2012). Postterm Pregnancy. Facts Views Vis Obgyn. 2012; 4(3): 175–187.
University of Rochester Medical Center. Post-Term Pregnancy.
Medline Plus. 2020. When You Pass Your Due Date
Hello Sehat. 2021. 4 Risiko Komplikasi yang Mungkin Dihadapi Ibu Jika Hamil Lebih dari 42 Minggu (Hamil Postterm).
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010