main-logo

Takaran Susu Formula untuk Bayi Sesuai Usia

header-image-13911
author-avatar-13911

Ditinjau oleh

dr. Arnold Soetarso, Sp.A, Dokter Spesialis Anak

Diterbitkan 10 Agt 2021

share-icon

7802


Mengukur takaran susu formula untuk bayi memang tidak mudah. Bayi yang belum bisa bicara tidak mampu mengomunikasikan kebutuhannya saat ia lapar, atau sudah kenyang. 





Bunda hanya bisa menebak dari gerak-gerik Si Kecil apakah ia telah cukup terpenuhi atau belum. Tidak ada angka takaran susu formula yang pasti untuk kebutuhan bayi sehari-hari.  





Selebihnya, Bunda dapat memperhatikan situasi dan kondisi berupa penambahan berat badan dan urine ataupun feses yang keluar dari Si Kecil. 





Pedoman Takaran Susu Formula Untuk Bayi





takaran susu formula bayi




Untuk memudahkan Bunda mendapatkan gambaran mengenai seberapa banyak takaran susu formula untuk bayi setiap harinya, Bunda dapat berpegangan pada usia  Si Kecil seperti berikut:





Bayi baru lahir





Idealnya bayi baru lahir hingga usia 6 bulan mendapatkan ASI eksklusif. Namun terkadang ada alasan yang membuat bayi Anda tidak bisa mendapatkannya sehingga direkomendasikan dokter untuk minum susu formula. 





Bayi baru lahir masih mempunyai ukuran lambung yang kecil, sehingga ia membutuhkan susu lebih sedikit, tetapi bisa lebih sering. Bayi baru lahir biasanya membutuhkan susu formula sebanyak 45-90 ml setiap 2-3 jam.





Bayi 2 bulan





Di usia ini, biasanya bayi sudah bisa menghabiskan susu formula sebanyak 120-150 ml setiap kali menyusu. Bayi mungkin akan menyusu setiap 3-4 jam.





Bayi 4 bulan





Di usia ini, bayi sudah bisa menghabiskan 120-180 ml setiap menyusu, tergantung dari frekuensi menyusunya (setiap berapa jam ia butuh susu) dan ukuran tubuhnya. Biasanya bayi yang memiliki tubuh lebih besar mampu menghabiskan susu lebih banyak. 





Bayi 6 bulan





Biasanya bayi berusia enam bulan dapat menyusu sebanyak 180-230 ml setiap 4-5 jam. Jika Bunda sudah memperkenalkan bayi dengan makanan padat, mungkin jumlah ini butuh penyesuaian. 





Berat Badan juga Memengaruhi









Awalnya, Bunda mungkin bisa memberikan takaran susu formula sesuai dengan kebutuhan Si Kecil. Saat ia menangis, Bunda biasanya mengira Si Kecil lapar kemudian memberikannya susu. Ketika Si Kecil kenyang, Bunda akan melihat perilakunya yang membuang botol. 





Namun, hal ini tidak bisa menjadi pegangan Bunda selamanya. Bunda tetap memerlukan pedoman seberapa banyak asupan Si Kecil dibutuhkan berdasarkan berat badan Si Kecil juga. Jangan sampai, bayi yang sudah cukup besar mendapatkan asupan yang terlalu sedikit.





Namun, jangan juga memberikan takaran susu formula lebih dari 960 ml setiap harinya. Biasanya bayi membutuhkan 150 ml sampai 200 ml susu formula per kilogram berat badannya dalam sehari. Misalnya berat badan bayi 3,5 kg, maka artinya ia membutuhkan 525-700 ml setiap harinya.





Bunda tidak disarankan memaksa Si Kecil menghabiskan susunya. Apalagi bila Si Kecil sudah masuk dalam fase mengonsumsi MPASI (Makanan Pengganti ASI). Yang artinya, konsumsi susu bisa saja berkurang. 





Bayi pada dasarnya akan dapat mengatur sendiri kebutuhan susu yang diperlukannya. Dan kemudian, akan terbentuk jadwal minum susu yang lebih teratur. 





Tanda Bayi Cukup Menyusui









Ada beberapa hal yang dapat menjadi indikator bahwa bayi telah cukup menyusui, yaitu sebagai berikut:





Penambahan berat badan





Bayi yang mengalami peningkatan berat badan sesuai kurva pertumbuhan setiap bulannya, menunjukkan ia mendapatkan asupan yang cukup. Bunda dapat membangunkan Si Kecil untuk menyusu. Terutama selama 1 bulan pertama kehidupan bayi dan jika bayi tidur lebih lama dari 4-5 jam dari waktu tidurnya.





Frekuensi buang air





Bayi yang mendapatkan cukup nutrisi setidaknya akan buang air besar sebanyak 4 kali dalam sehari dan buang air kecil sebanyak 6 kali dalam hari.





Indikator bayi kelebihan susu formula dapat juga dilihat dari kenaikan berat badan berlebih. Hati-hati saat bayi sedikit demi sedikit menunjukkan berat badan berlebih. Artinya ia bisa jadi mengonsumsi terlalu banyak susu formula.





Memilih Susu Formula Terbaik









Walau ASI adalah asupan yang paling direkomendasikan untuk Si Kecil, namun beberapa kondisi memungkinkan Si Kecil harus mengonsumsi susu formula, seperti ASi yang tidak keluar, masalah kesehatan, dan sebagainya. Agar Si Kecil tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan, Bunda perlu memilih susu formula terbaik. 





American Academy of Family Physicians menyatakan, susu formula dikategorikan menurut tiga kriteria dasar, yaitu kepadatan kalori, sumber karbohidrat, dan komposisi protein. 





Nutrisi lain yang perlu Bunda perhatikan saat memilih susu formula adalah adanya kandungan zat besi, Omega 3 dan Omega 6, kalsium dan vitamin D, prebiotik.





Bunda juga disarankan untuk memilih susu formula sapi. Jika bayi alergi terhadap susu sapi, Bunda bisa memberikan susu formula bebas laktosa, susu terhidrolisis ekstensif dan susu formula asam amino atas rekomendasi dokter.





Jenis protein pada susu formula juga perlu diperhatikan. Pilih susu formula dengan kandungan protein whey lebih banyak dibanding protein casein. Sebab, protein whey lebih mudah dicerna bayi baru lahir. Sementara susu dengan protein casein tidak boleh dikonsumsi untuk bayi di bawah 6 bulan. 





Oleh karena perihal takaran susu formula berbeda untuk setiap bayi, tidak ada salahnya juga untuk Bunda berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikannya kepada si Kecil.









Sumber:





Sehatq. 2019. Susu Formula untuk Bayi, Ketahui Hal Ini Sebelum Memberikannya.





Hello Sehat. 2021. Berapa Banyak Susu Formula yang Diperlukan Bayi?





Mayo Clinic. Infant and Toddler Health.










Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010