main-logo
header-image-3663
author-avatar-3663

Ditinjau oleh

dr. Linda Lestari, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Diterbitkan 9 Agt 2022

share-icon

1990


Saat hamil memang sepertinya Anda tidak memiliki kontrol atas saluran kantung kemih. Alhasil, sering kali ada cairan yang keluar tanpa sengaja. Pertanyaannya apakah itu air ketuban yang pecah atau urine biasa? Baca penjelasan di bawah ini mengetahui perbedaannya dan apa yang sebaiknya dilakukan saat air ketuban pecah. 





Apa Itu Air Ketuban?





air ketuban pecah
Foto: freepik.com




Sekitar 12 hari masa kehamilan, sebuah kantung ketuban terbentuk di sekitar janin yang sedang berkembang. Air ketuban adalah cairan steril yang mengisi kantung ketuban tersebut, yang mengelilingi bayi selama berada di rahim. Ibarat kata, air ketuban adalah rumah hangat dan nyaman tempat bayi tumbuh dan berkembang selama lebih dari 40 minggu masa kehamilan.





Dalam 20 minggu pertama kehamilan, komposisi terbanyak cairan ini adalah air. Setelah itu, air ketuban juga mengandung hormon, sel-sel imun sistem, nutrisi, dan urine bayi. Pada level tertinggi, air ketuban bisa mencapai 1 liter di dalam perut.





Setelah 36 minggu masa kehamilan, level cairan mulai berkurang seiring tubuh mempersiapkan diri untuk melahirkan. Saat dokter melakukan tes ultrasound sebelum melahirkan, jumlah air ketuban akan dihitung. Dokter akan mengatakan bahwa amniotic fluid index (AFI) Anda rendah jika kurang dari 5 cm. 





Air ketuban bukan sembarang cairan. Cairan ini memiliki beberapa fungsi, di antaranya: 





  • Melindungi janin 
  • Menjaga janin tetap dalam temperatur stabil
  • Memampukan janin bernapas di dalam cairan saat paru-paru bertumbuh dan berkembang
  • Membantu sistem pencernaan janin berkembang saat janin menelan cairan
  • Membantu perkembangan tulang dan otot janin saat mereka bergerak di sekitar cairan
  • Melindungi tali pusar yang membawa makanan dan oksigen dari plasenta ke janin




Apa Tanda-Tanda Air Ketuban Pecah?





air ketuban pecah
Foto: freepik.com




Kantung ketuban ibarat sebuah balon air. Ini artinya kantung ini bisa bocor, yang menyebabkan keluarnya semburan cairan kuat (dikenal dengan air ketuban pecah). Kantung ini juga bisa berlobang, yang menyebabkan air ketuban bocor secara perlahan. 





Pada sebagian besar kasus, air ketuban pecah merupakan pertanda awal persalinan. Bagaimana Anda mengetahui bahwa yang sedang terjadi adalah air ketuban yang bocor atau pecah?





Ada beberapa cara mengetahuinya. 





  • Perhatikan Warna . Air ketuban cenderung jernih, sementara urine biasanya sedikit kekuningan, sementara cairan keputihan berwarna  putih kelabu. Jika cairan yang keluar konsisten dan berwarna jernih, kemungkinan besar air ketuban bocor. 
  • Cek Bau . Berbeda dengan urine, air ketuban tidak berbau. Jika cairan yang keluar tidak memiliki bau apapun, itu mungkin air ketuban. 
  • Perhatikan Jumlah . Jika cairan yang keluar konsisten dan terus menerus, dan tetap membasahi pantyliner selama beberapa jam, ini kemungkinan air ketuban yang bocor. 




Apa Bahaya dari Air Ketuban Pecah?





Foto: freepik.com




Air ketuban pecah bisa berbahaya untuk ibu dan bayi kapanpun saat hamil. Meski memang alami mengalami sedikit kebocoran, kehilangan terlalu banyak air ketuban bisa berbahaya.Ini komplikasi yang bisa terjadi jika air ketuban pecah saat trimester pertama dan/atau kedua:





  • Cacat lahir
  • Keguguran
  • Lahir prematur
  • Bayi lahir meninggal




Selama trimester ketiga, level air ketuban yang rendah bisa menyebabkan:





  • Kesulitan saat melahirkan, seperti tali pusar melilit sehingga bisa memengaruhi kemampuan bayi memperoleh oksigen
  • Meningkatkan risiko melahirkan secara caesar
  • Pertumbuhan bayi yang lambat




Ada beberapa tindakan untuk mengatasi air ketuban level rendah. Dalam hal ini, Dokter akan memberikan opsi yang terbaik. 





Bagaimana Jika Air Ketuban Pecah Sebelum Waktunya?





air ketuban pecah
Foto: freepik.com




Ketuban pecah dini (KPD) adalah kondisi pecahnya kantung ketuban yang membuat air ketuban merembes, meskipun hari perkiraan lahir (HPL) belum tiba.





Ada dua jenis KPD , yakni premature rupture of membrane s (PROM) yakni air ketuban pecah setelah 37 minggu kehamilan tapi sebelum HPL, dan preterm premature rupture of membranes (PPROM) yang terjadi sebelum 37 minggu kehamilan. PROM dan PPROM bisa menyebabkan isu yang serius di antaranya, kelahiran dan persalinan dini, infeksi air ketuban, dan tekanan pada tali pusar jika kepala janin tidak melekat pada panggulmu. 





Ketuban pecah dini bukanlah sesuatu yang lazim. PROM terjadi pada 8 hingga 15 persen kehamilan, sementara PPROM lebih jarang lagi, yakni terjadi pada kira-kira 3 persen kehamilan. Namun PPROM lebih serius karena bisa meningkatkan risiko kelahiran dan persalinan dini sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. 





Risiko ketuban pecah dini (KPD) biasanya semakin meningkat pada seseorang yang: 





  • Merokok selama hamil 
  • Mengalami perdarahan kronis vaginal selama hamil
  • Sebelumnya pernah mengalami KPD
  • Mengalami vaginosis bakterialis
  • Memiliki penyakit menular seksual tertentu
  • Mengalami abruptio plasenta (terjadinya pemisahan antara plasenta dari lapisan uterus)
  • Hamil lebih dari satu janin 




Tidak ada cara untuk mencegah PROM atau PPROM. Namun Anda bisa menurunkan risiko mengalaminya dengan menghadiri semua sesi konsultasi dengan dokter sebelum melahirkan, mengonsumsi makanan yang sehat dan tidak merokok. 





Apa yang Harus Dilakukan Saat Air Ketuban Pecah?





Foto: freepik.com




Jika Anda mencurigai air ketuban pecah kapanpun selama hamil (atau bahkan ketika Anda tidak yakin), jangan panik dan segera datangi dokter. Mereka akan membantumu untuk mengecek apakah air ketuban benar-benar pecah dan menyarankan langkah penanganan selanjutnya. 





Selama masa pengecekan, ada baiknya tidak menggunakan tampon, berhubungan seks atau melakukan hal lain yang berpotensi memasukkan bakteri ke dalam vagina. 





Untuk PROM dan PPROM, selama didiagnosa dan diobati dengan cepat, kemungkinan bayi dan kehamilan sehat semakin tinggi. Hal terpenting adalah mengetahui tanda-tandanya, dan segera menghubungi dokter agar situasi ini segera bisa ditindaklanjuti.









Sumber :





  • What to Expect. 2020. Leaking Amniotic Fluid (Premature Rupture of Membranes) During Pregnancy.
  • Healthline. 2016. Leaking Amniotic Fluid During Pregnancy: What Does It Feel Like?
  • Babylist. 2019. Everything You Need to Know About Amniotic Fluid.
  • Medical News Today. 2020. Signs and causes of leaking amniotic fluid.
  • Parents. 2018. Identifying Different Leaks During Pregnancy.
  • Romper. 2019. Am I Leaking Amniotic Fluid Or Discharge? You Need To Know The Difference.
  • Very Well Family. 2020. How to Tell If Your Water Broke.
  • STHK NHS. Premature Rupture of Membranes in Pregnancy (When Your Waters Break Early).





Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010