Ini yang Terjadi Jika Keguguran Tapi Janin Belum Keluar
Ditinjau oleh
dr. Fella Halimah Pratami, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 11 Nov 2021
25990
Keguguran bukanlah pengalaman yang diinginkan terjadi. Walau demikian, Bunda tetap perlu tahu seluk beluk mengenai keguguran dan cara mengatasinya. Agar bila terjadi, Bunda bisa mendapatkan solusi yang tepat dan aman.
Keguguran merupakan kondisi berhentinya kehamilan saat kehamilan berusia kurang dari 22 minggu.
Keguguran dapat ditandai dengan keluarnya darah dan juga gumpalan darah dari vagina disertai dengan keluhan tertentu seperti sakit perut, kram perut, dan nyeri punggung bagian bawah.
Berdasarkan waktu, keguguran dibagi menjadi dua:
Terjadi pada usia kehamilan sebelum 13 minggu dan biasanya disebabkan oleh abnormalitas gen atau masalah kromosom yang muncul saat embrio berkembang. Risiko gen yang cacat meningkat saat wanita berusia lebih dari 35 tahun.
Terjadi pada minggu ke-13 hingga 22 masa kehamilan dan biasanya terkait dengan kondisi medis tertentu yang memengaruhi Bunda, termasuk infeksi, penyakit, dan abnormalitas pada sistem reproduktif.
Hilangnya kehamilan setelah minggu ke-22 dikenal dengan istilah kelahiran mati ( stillbirth ).
Dalam kebanyakan kasus, saat keguguran terjadi, tubuh Bunda dapat mengeluarkan sisa kehamilan dengan sendirinya.
Namun ada keguguran di mana terjadi kondisi tidak semua jaringan keluar dari rahim dan menyisakan sisa kehamilan di dalam rahim, yang dinamakan abortus inkomplit (incomplete abortion) . Dalam abortus inkomplit, Bunda memerlukan penanganan khusus untuk mengeluarkan jaringan tersebut.
Pasalnya, jika sisa kehamilan tidak dikeluarkan dapat menyebabkan pendarahan hebat, pendarahan yang berkepanjangan, infeks, dan jangka panjang dapat memicu terbentuknya kanker di rahim.
Infeksi pada rahim yang tidak ditangani dengan baik bisa berakibat fatal dimana rahim harus diangkat sehingga Bunda tidak bisa hamil lagi.
Gejala abortus inkomplit sama dengan keguguran lainnya, termasuk beberapa hal berikut ini:
Sama seperti gejala, penyebab keguguran tapi janin belum keluar sama dengan keguguran biasa. Bunda dengan kondisi tubuh yang disebutkan di bawah ini harus mawas diri, dan rajin memeriksakan diri ke dokter, untuk mencegah terjadinya keguguran.
Berikut beberapa faktor risiko penyebab terjadinya keguguran pada ibu hamil:
Menghadapi terjadinya keguguran bukan hal yang mudah. Oleh karena itu, saat keguguran terjadi, wajar jika Bunda membutuhkan waktu untuk diri sendiri untuk bersedih, dan dengan suami menghadapi masa sulit ini bersama-sama.
Pada saat yang bersamaan, Bunda juga perlu segera mendapatkan penanganan jika janin belum keluar untuk menghindari faktor risiko lainnya.
Berikut beberapa pilihan yang dapat Bunda konsultasikan dalam menangani kondisi ini:
Pada kebanyakan kasus, tubuh secara alami dapat mengeluarkan sisa-sisa jaringan embrio tanpa masalah. Jika cara mengobati abortus inkomplit dilakukan dengan menunggu tubuh mengeluarkan sisa jaringan secara alami, maka Bunda perlu melakukan pemeriksaan secara berkala dengan dokter kandungan hingga dinyatakan bersih.
Cara mengobati abortus inkomplit berikutnya adalah dengan pemberian obat guna mempercepat proses pengeluaran sisa jaringan janin dalam rahim.
Namun, perlu diingat bahwa cara penggunaan obat ini tidak disarankan atas inisiatif sendiri, melainkan harus di bawah pengawasan dan petunjuk dari dokter kandungan.
Tingkat keberhasilan cara mengobati abortus inkomplit ini cukup tinggi, yaitu sebesar 80–99%, terutama pada usia kehamilan di trimester pertama.
Prosedur dilatasi dan kuretase adalah cara mengobati abortus yang paling aman dan efektif untuk dilakukan guna mencegah perdarahan yang hebat. Sebelum melakukan tindakan ini, pasien akan diberikan anestesi umum terlebih dahulu.
Selanjutnya, dokter akan menggunakan sebuah alat dan obat untuk membuka dan melebarkan serviks (leher rahim) sehingga sisa jaringan yang ada di dalam rahim dapat diangkat.
Ketika dokter sudah memiliki akses ke rahim, ia akan melakukan kuret untuk mengumpulkan jaringan sisa janin yang masih tertinggal di dalamnya.
Bunda disarankan untuk tidak mencari solusi mengatasi tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Keguguran memerlukan konsultasi dari ahlinya, sehingga proses ini dapat dilakukan dengan tepat dan aman.
Sumber:
Verywell Family. 2020. What Is Incomplete Miscarriage?
Docdoc.Apa itu Keguguran Tidak Lengkap: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Cara Mengobati
First Cry Parenting. 2018. Incomplete Miscarriage – Causes, Symptoms and Treatment.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010