Kantong ASI, Begini Cara Menggunakannya dengan Benar
Ditinjau oleh
dr. Gracia Fensynthia, Medical Editor Alodokter
Diterbitkan 24 Mar 2025
60
Kantong ASI bisa menjadi pilihan yang lebih ringkas untuk menyimpan ASI perah. Namun, cara menggunakan kantong ASI perlu diperhatikan agar kualitas ASi tidak banyak berubah.
Dibandingkan dengan botol kaca atau botol plastik, penggunaan kantong ASI sebagai media penyimpanan ASI perah dinilai lebih praktis, murah, dan ringkas. Apalagi, jika pasokan ASI perah berlebih sehingga membutuhkan tempat yang lebih luas di kulkas. Nah, agar kualitas ASI perah tidak banyak berubah, ketahui tips menggunakan kantong ASI berikut ya, Bun.
ASI perah bisa disimpan dimana saja, baik di freezer, lemari es, cooler box, maupun di suhu ruangan. Namun, keawetan ASI yang sudah diperah tergantung pada tempat penyimpanannya, Bun. Umumnya, ASI dapat bertahan 6–12 bulan di freezer, sampai 4 hari di chiller lemari es, 24 jam dalam cooler box , serta 4 jam pada suhu ruangan.
Nah, jika Bunda memilih kantong ASI sebagai media penyimpanan ASI, perhatikan hal-hal berikut ya:
Sebelum menyiapkan kantong ASI dan memasukkan ASI perah, Bunda perlu mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air mengalir serta mengeringkannya. Ini dilakukan agar kantong ASI dan isinya tidak terkontaminasi oleh kuman.
Selanjutnya, Bunda perlu memastikan kantong tersebut tidak berlubang atau rusak ya. Soalnya, kantong ASI yang bolong bisa membuat ASI tumpah, Bun. Selain itu, ASI jadi rentan terkontaminasi oleh kuman.
Agar tidak banyak ASI yang terbuang, Bunda sebaiknya memilih kantong ASI yang tidak terlalu besar ya. Ini karena ASI yang dimasukkan ke dalam kantong idealnya hanya sebanyak 60–120 mililiter. Ukuran tersebut berdasarkan perkiraan kemampuan Si Kecil setiap 1 kali minum ASI.
Apabila kantong ASI terlalu besar, dikhawatirkan ASI akan bersisa. Sementara itu, apabila kantong terlalu kecil, ASI yang diminum akan jadi cepat habis. ASI perah yang terlalu sedikit membuat proses penghangatan jadi berulang-ulang.
Hindari memasukkan ASI perah ke dalam kantong ASI sampai benar-benar penuh ya. Berikan ruang sekitar 2,5 cm dari cairan ke atas tutup kantong ASI karena ASI akan mengembang saat beku.
Setelah ASI dimasukkan ke dalam kantong ASI, Bunda juga perlu menempelkan label. Label ini bertuliskan tanggal ASI diperah serta banyaknya ASI. Hal ini dilakukan agar memudahkan Bunda dalam memilih stok ASI mana yang akan diberikan kepada SI Kecil.
Apabila Bunda akan menyimpan kantong ASI di dalam lemari es dan menggunakannya dalam 4 hari kedepan, ada baiknya tempatkan di chiller bagian paling belakang ya. Soalnya, suhu di bagian paling belakang lemari es cenderung stabil sehingga kualitas ASI perah bisa terjaga.
Hindari menyimpan kantong ASI di pintu lemari es ya, Bun. Ini karena suhunya bisa berubah-ubah setiap kali kulkas dibuka dan ditutup sehingga bisa membuat ASI jadi cepat basi.
Apabila ASI beku karena disimpan di dalam freezer, Bunda bisa mencairkannya terlebih dahulu lalu menghangatkannya agar bisa diminum oleh Si Kecil. Untuk mencairkannya, Bunda bisa memindahkan kantong ASI dari freezer ke chiller dan biarkan hingga mencair . Lalu, Bunda bisa merendamnya di dalam wadah berisi air hangat sebelum diberikan kepada Si Kecil.
Perlu diingat, Bunda tidak dianjurkan untuk mencairkan ASI menggunakan microwave ya. Hal ini karena microwave tidak bisa menghangatkan susu secara merata. Selain itu, suhu panas dari microwave justru bisa merusak kualitas ASI dan membuat mulut bayi melepuh.
Setelah ASI yang beku dicairkan dalam suhu ruangan atau air hangat, Bunda sebaiknya langsung memberikannya kepada Si Kecil dalam waktu tidak lebih dari 2 jam. Apabila dicairkannya dengan dikeluarkan dari freezer dan ditempatkan di lemari es, Bunda bisa memberikannya kepada Si Kecil dalam waktu tidak lebih dari 24 jam ya.
Selain itu, Bunda juga dianjurkan untuk tidak membekukan kembali ASI yang sudah dicairkan sebab nutrisi di dalam ASI jadi makin berkurang. Bahkan, ASI jadi lebih rentan terkontaminasi sehingga bakteri bisa berkembang biak. Ini bisa berisiko membuat bayi jadi sakit jika meminumnya.
Nah, itulah berbagai cara untuk menggunakan kantong ASI ya, Bun. Pilihlah kantong ASI yang sudah food grade dan bebas dari BPA. Selain itu, kantong ASI juga harus terbuat dari bahan anti bocor dan bagian ziplock -nya kuat.
Apabila ASI yang disimpan sudah berubah warna dan Bunda ragu untuk memberikan ASI tersebut kepada Si Kecil, Bunda bisa konsultasi kepada dokter melalui chat online ya.
Sumber
Centers for Disease Control and Prevention (2023). Breastfeeding. Breast Milk Storage and Preparation.
National Health Service U.K. (2023). Health A to Z. Expressing and Storing Breast Milk.
Cleveland Clinic (2023). Living Healthy. How To Store Your Breast Milk Safely.
American Academy of Pediatrics (2024). Healthy Children. Tips for Freezing & Refrigerating Breast Milk.
Australian Breastfeeding Association (2022). Resources. Storing Expressed Breastmilk.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010