main-logo

Kapan Bayi Mulai Bisa Mengoceh? Ini Jawabannya, Bun

header-image-16143
author-avatar-16143

Ditinjau oleh

dr. Fatimah Hidayati, Sp.A, Dokter Spesialis Anak

Diterbitkan 25 Okt 2021

share-icon

7495


Salah satu cara bayi berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya, termasuk dengan Bunda, adalah dengan mengoceh. Bayi mengoceh merupakan salah satu bentuk perkembangan keterampilan komunikasi-bahasanya. Siap-siap mulai mendengarkan ocehannya saat bayi berumur 4-6 bulan ya, Bun!





Bentuk Ocehan Bayi









Sejak baru lahir, bayi sebenarnya sudah melakukan komunikasi dengan Bunda, baik secara verbal maupun non-verbal. Bayi menangis, tersenyum, melakukan kontak mata, mendekut, atau mengeluarkan suara seperti berkumur, merupakan caranya mengekspresikan apa yang ia rasakan. 





Saat umurnya memasuki bulan ke-4, biasanya bayi akan mulai mengoceh, yaitu mengeluarkan suara yang merupakan paduan antara huruf vokal dan konsonan secara berulang. Misalnya, “a-ga”, “a-pa”, atau “ah”.





Semakin bertambah usia, ocehan bayi akan meniru ucapan orang-orang di sekitarnya. Bayi mengoceh juga akan semakin panjang dan rumit karena perbendaharaan hurufnya bertambah. 





Pada umur enam bulan, ia sudah bisa mengocehkan “ba-ba-ba-ba” atau “ya-ya-ya-ya”. Intonasi suaranya juga mulai berirama dan mendekati saat orang dewasa berbicara. 





Biasanya apa yang diocehkan bayi ini tak memiliki arti. Karena itu, Bunda dan Ayah jangan ge-er dulu ya, kalau si Kecil mengoceh “Ma-ma”, “Bu-bu”, “Pa-pa”, atau “Da-da”. Ocehan ini tak berarti ia sudah paham untuk memanggil Bunda dengan Mama, Bunda, atau Ibu, Papa atau Daddy. 





Dorong Bayi untuk Mengoceh









Bayi mengoceh merupakan satu tonggak perkembangan yang akan ia lewati untuk bisa berbicara. Agar bayi bersemangat untuk mengoceh, maka Bunda dapat membantunya dengan melakukan rangsangan atau merespon saat ia mengoceh. Bentuk-bentuknya adalah:





  • Merespons ocehan bayi seakan-akan Bunda mengerti dengan apa yang ia sampaikan. Bunda bisa merespon dengan kalimat apa saja karena sebenarnya bayi juga belum mengerti apa yang Bunda katakan.
  • Bisa juga Bunda merespons bayi mengoceh dengan meniru suara ocehannya. Ini membuat bayi bersemangat untuk terus mengoceh.
  • Bunda bisa mengajak bayi mengobrol dengan menceritakan hari Bunda atau apa yang sedang Bunda lakukan kepadanya, misalnya saat sedang memakaikan baju. Bayi mungkin belum mengerti apa yang Bunda katakan, tapi ia akan mengerti bahwa Bunda sedang mengajaknya berbicara. Karena itu, ia akan merespon dengan mengoceh.
  • Isi waktu luang dengan mengajak si Kecil menyanyi atau membacakannya cerita. Ini akan membuat ia tertarik dan senang, sehingga akan mengoceh Di sela-selanya, Bunda bisa mengajarkan kata-kata baru untuk si Kecil.
  • Jika mendengar bayi mengoceh menirukan suara yang Bunda keluarkan, maka Bunda bisa mengucapkannya lagi, dan lagi selama bayi masih tertarik menirukannya. Pada tahap ini, pengulangan merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi bayi.




Keterlambatan yang Harus Bunda Waspadai





kapan bayi bisa mengoceh




Setiap bayi memiliki kecepatan tumbuh kembang yang berbeda, jadi Bunda tak perlu khawatir jika si Kecil mengalami sedikit keterlambatan dalam mengoceh. Namun saat melakukan pemeriksaan, jangan lupa untuk melaporkan hal ini ke dokter anak agar mendapat perhatian khusus.





Berkaitan dengan perkembangan komunikasi-bahasa bayi, Bunda bisa merasa khawatir dan memeriksakan bayi ke dokter anak jika ia menunjukkan tanda-tanda berikut:





  • Bayi tidak bereaksi saat ada suara keras, maksimal saat umur lima bulan. Mungkin Bunda sudah menyampaikan kekhawatiran ini ke dokter anak sebelumnya, tapi sebaiknya Bunda sampaikan kembali.
  • Bayi tidak mengeluarkan suara sampai umur lima bulan. Pada usia ini, bayi seharusnya sudah bersuara untuk mengekspresikan perasaannya.
  • Belum mengoceh atau menirukan suara saat umur enam bulan, karena ini merupakan tonggak perkembangan komunikasi-bahasanya.
  • Belum mencari asal suara saat umur enam bulan. Saat mendengar ada suara di sekitarnya, bayi biasanya akan menoleh atau menggunakan matanya untuk mencari asal suara.
  • Belum melakukan kontak mata atau melihat dengan tertarik saat ada seseorang yang berbicara kepadanya.




Bisa saja tanda-tanda ini masih termasuk normal dalam perkembangan bayi, tapi tak ada salahnya Bunda memeriksakan ke dokter anak untuk berjaga-jaga.









Sumber:





What to Expect. 2018. Babble.





NCT UK. Talking about Baby Babble: 0 – 6 Months.





Healthline. 2018. Language Milestones: 0 to 12 Months.










Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010