Kapan Waktu yang Tepat Berhenti Menyusui?
Ditinjau oleh
dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi
Diterbitkan 10 Jun 2021
1271
Menjadi seorang ibu tentu semakin lengkap rasanya saat bisa menyusui sendiri si Kecil. Meski demikian, seiring berjalannya waktu, akan tiba saat Bunda perlu menyapih si Kecil, atau berhenti menyusui.
Apa saja saat yang menyebabkan Bunda perlu menyapih si Kecil? Lalu kapan waktu yang paling tepat untuk berhenti menyusui?
Banyak Bunda yang diliputi rasa bersalah bila harus berhenti menyusui. Namun ada beberapa hal yang dapat menyebabkan Bunda berhenti menyusui, di antaranya:
Masalah dalam manajemen laktasi yang tidak diatasi dapat menyebabkan produksi ASI terganggu yang kemudian diikuti dengan menurunnya produksi ASI, sehingga ibu akhirnya berhenti menyusui.
Meskipun demikian, jika usia bayi masih dalam rentang usia yang membutuhkan ASI, masalah ini dapat diatasi dengan relaktasi agar ibu dapat menyusui kembali.
Direncanakan maupun tidak, kehamilan berikutnya yang jaraknya berdekatan dengan si Kecil yang masih menyusui dapat menyebabkan Bunda berhenti menyusui karena hormon kehamilan dapat mempengaruhi produksi ASI.
Namun, menyusui pada saat hamil bukanlah hal yang tidak mungkin untuk dilakukan. Konsultasikan kepada dokter kandungan terlebih dahulu jika memutuskan untuk tetap menyusui selama hamil.
Meskipun saat bekerja Bunda dapat memerah ASI dan menjaga agar stok di rumah tetap mencukupi, kadang terjadi perubahan yang menyebabkan si Kecil malas menyusu kepada Bunda atau produksi ASI menurun.
Hal itu dapat dicegah dengan cara tetap menyusui secara langsung saat Bunda berada di rumah terutama pada malam hari, dan rutin memerah ASI saat Bunda berada di tempat kerja.
Dengan meningkatnya usia si Kecil, ia akan membutuhkan lebih banyak nutrisi yang tidak lagi dapat dipenuhi hanya dari ASI saja. Sebanyak 30-70% kebutuhan nutrisi si Kecil yang berusia di atas 6 bulan harus dipenuhi dari makanan pendamping ASI (MPASI).
Menurut rekomendasi pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI, WHO, juga American Academy of Pediatrics (AAP), masa ASI eksklusif adalah sejak si Kecil dilahirkan hingga usianya mencapai 6 bulan.
Setelah itu, Bunda disarankan untuk melanjutkan pemberian ASI, setidaknya sampai usia 2 tahun. Proses menyapih sudah boleh dilakukan sejak si Kecil berusia 6 bulan, di saat dirinya mulai makan makanan padat.
Dalam praktiknya, banyak sekali variasi yang dapat terjadi. Setelah si Kecil mendapatkan MPASI, sebagian dari mereka ada yang masih terus ingin menyusu, tetapi ada juga yang mulai berkurang minatnya.
Meski demikian, tidak ada waktu yang sama untuk setiap Bunda dan si Kecil untuk menentukan saat yang paling pas untuk berhenti menyusui. Semua tergantung situasi dan kondisi.
Ingatlah bahwa Bunda perlu melakukan proses berhenti menyusui secara bertahap agar si Kecil tidak rewel maupun trauma. Cobalah langkah-langkah berikut:
Contohnya, jika si Kecil biasanya menyusu 5 kali sehari, Bunda dapat menguranginya menjadi 3-4 kali, diselingi dengan pemberian makanan padat.
Kemudian, secara perlahan, kurangi durasi menyusuinya, misalnya dari 30 menit menjadi 20-15 menit. Begitu seterusnya sampai Bunda bisa benar-benar berhenti menyusui.
Terkadang si Kecil ingin menyusu bukan karena merasa lapar, Bun, tetapi untuk bermanja-manja. Saat Bunda berusaha menyapihnya, cobalah untuk mengalihkan perhatiannya dengan mengajaknya bermain, memberikan camilan, dan sebagainya.
Jangan memaksa berhenti menyusui misalnya dengan memberikan pahit-pahitan pada puting untuk membuat si Kecil tidak mau menyusu. Hal ini akan menyebabkan si Kecil trauma dan lebih emosional.
Jangan juga menyapih si Kecil di saat ia sakit atau saat terjadi perubahan besar di rumah.
Sambil bermain atau meninabobokan si Kecil, cobalah untuk menjelaskan kepada si Kecil kalau dirinya sudah makin besar, sehingga sudah tidak lagi perlu menyusu kepada Bunda.
Ayah sebaiknya terlibat dalam proses menyapih. Ayah dapat mengambil alih rutinitas si Kecil menjelang tidur untuk membiasakan dirinya untuk tidak lagi menyusu sebelum tidur.
Berhenti menyusui adalah sebuah perubahan besar yang tidak saja dirasakan oleh si Kecil, tetapi juga berpengaruh pada Bunda, di antaranya:
Seorang Bunda biasanya tahu apa yang terbaik untuk si Kecil. Dalam hal berhenti menyusui pun penting bagi Bunda untuk mengikuti insting dan tidak perlu terburu-buru menyapih jika memang itu yang terbaik untuk bayi.
Sumber :
Kementerian Kesehatan RI. Cara Menyapih yang Baik.
First Cry Parenting. 2018. When and How to Stop Breastfeeding a Baby.
NHS. 2020. How to Stop Breastfeeding.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010