Kenali 3 Jenis Keterlambatan Perkembangan pada Anak
Ditinjau oleh
dr. Arnold Soetarso, Sp.A, Dokter Spesialis Anak
Diterbitkan 1 Sep 2021
3176
Setiap Bunda tentu ingin melihat si Buah Hati tumbuh kembang dengan sempurna. Tidak jarang sampai membandingkan dengan anak-anak lain. Daripada merasa bimbang, ketahui ragam keterlambatan perkembangan anak dan cara menghadapinya.
Meskipun perkembangan setiap anak bisa berbeda-beda, namun secara umum menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), keterlambatan perkembangan anak dikategorikan menjadi tiga kelompok besar, yaitu:
Selanjutnya IDAI juga menyampaikan bahwa meski data angka kejadian keterlambatan pada anak belum diketahui secara pasti, diperkirakan sekitar 5 hingga 10% anak mengalami keterlambatan perkembangan umum.
Para pakar kedokteran sepakat bahwa penyebab keterlambatan perkembangan anak yang umum dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya:
Untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami keterlambatan perkembangan umum, IDAI merekomendasikan pada orang tua untuk melakukan deteksi dini atau skrining perkembangan sejak awal.
Melalui deteksi dini, maka akan dapat dicari penyebab keterlambatan perkembangan anak dan segera dilakukan intervensi yang tepat.
Perkembangan motorik anak dibedakan menjadi dua, yaitu motorik halus dan kasar. Anak yang mengalami keterlambatan perkembangan motorik halus di antaranya terlihat dengan kesulitannya untuk menggenggam sebuah benda secara mantap. Sementara untuk motorik kasar misalnya akan mengalami kesulitan saat berguling, merangkak atau berjalan.
Kemungkinan penyebab terjadinya keterlambatan ini antara lain pada anak-anak yang lahir prematur, yang otot-ototnya belum berkembang secepat mereka yang lahir normal.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh National Institute of Deafness and Other Communication Disorders, diketahui bahwa masa aktif dari pembelajaran bahasa pada anak adalah pada tiga tahun pertama kehidupannya.
Proses pembelajaran bahasa yang pertama dimulai dari kemampuan komunikasi dasarnya, yaitu menangis. Melalui tangisan, si Kecil menyampaikan apa yang dirasakannya, misalnya lapar, haus, popoknya basah, merasa kesakitan, dan sebagainya.
Pada saat ia mencapai usia 6 bulan, sebagian besar anak sudah semakin dapat mengenali suara.
Saat usianya mencapai 12-15 bulan, anak biasanya sudah mulai dapat mengatakan dua atau tiga kata sederhana walaupun belum terlalu jelas ( mumbling ).
Saat nanti mencapai usia 3 tahun, biasanya anak sudah dapat berbicara dengan kalimat singkat namun lebih jelas.
Gangguan bahasa terjadi ketika anak mengalami kesulitan memahami apa yang orang lain katakan, dan tidak bisa mengungkapkan isi pikiran mereka.
Bahasa meliputi kemampuan berkomunikasi atau berbicara, kemudian gerakan berupa isyarat serta menulis.
Selain itu, pendengaran yang buruk dapat menyebabkan keterlambatan ini, sehingga dokter biasanya akan melakukan tes untuk menganalisis fungsi pendengarannya.
Keterlambatan perkembangan anak pada kategori ini kerap mengganggu kemampuan anak untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
Gejalanya bisa jadi tidak terlalu jelas di awal-awal kasus, namun menjadi lebih jelas ketika anak sudah mencapai usia 2 atau 3 tahun. Beberapa gejalanya termasuk:
Kondisi ini memang tidak dapat disembuhkan. Namun melalui berbagai terapi, si Kecil akan dapat terbantu untuk melakukan komunikasi, menuangkan emosi dan meredakan stres yang dialaminya, bahkan dapat menyelesaikan berbagai tugas harian.
Bunda, ingatlah bahwa perkembangan anak yang normal sangatlah luas. Beberapa keterlambatan mungkin bukan merupakan indikasi masalah yang serius, yang nantinya secara perlahan-lahan bisa dicapai oleh si Kecil.
Kuncinya adalah untuk waspada terhadap tanda-tanda yang ditunjukkan oleh si Kecil dan melakukan intervensi sedini mungkin.
Sumber:
IDAI. 2013. Mengenal Keterlambatan Perkembangan Umum pada Anak.
Healthline. 2020. What You Need to Know About Developmental Delay.
Liputan 6. 2016. Kenali Indikasi Keterlambatan Perkembangan Anak Sebelum Terlambat.
NYU Langone. Types of Developmental Delays in Children.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010