Kenali Bahaya Kehamilan Cephalopelvic Disproportion
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp.OG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 9 Agt 2021
411
Bunda memiliki pinggul besar? Bersyukurlah! Dengan panggul yang besar, Bunda akan dimudahkan dalam proses melahirkan. Setidaknya, bila dibandingkan dengan Bunda yang memiliki panggul kecil, dan memiliki risiko lebih tinggi akan terjadinya Cephalopelvic Disproportion . Apa itu Cephalopelvic Disproportion ?
Cephalopelvic Disproportion mungkin bukan istilah yang familiar bagi Bunda. Namun, Cephalopelvic Disproportion terkait dengan panggul kecil dan kesulitannya dalam proses melahirkan, yang merupakan isu yang sering Bunda dengar di antara ibu hamil.
Yup, Cephalopelvic Disproportion adalah kondisi yang terjadi ketika ukuran tubuh bayi terlalu besar untuk masuk melewati panggul ibu.
Bunda dengan panggul dan janin kecil, tidak termasuk dalam kategori Cephalopelvic Disproportion . Kondisi panggul kecil dengan ukuran bayi kecil dianggap normal, dan dapat melakukan kehamilan alami.
Gejala Cephalopelvic Disproportion adalah ketika bayi di dalam kandungan terus menerus berada di posisi yang sama tanpa adanya perubahan. Padahal, Bunda sudah mengalami kontraksi melahirkan berulang kali. Akibatnya, proses melahirkan normal dapat memakan waktu lama.
Cephalopelvic Disproportion adalah salah satu dari komplikasi kehamilan. Penyebabnya disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk:
CPD juga lebih sering ditemukan pada Bunda dengan:
Cephalopelvic Disproportion merupakan kondisi yang hanya bisa dipastikan saat Bunda sedang dalam proses melahirkan.
Biasanya, bila pada saat proses melahirkan dokter melihat bahwa panggul Bunda terlalu sempit untuk ukuran bayi, dokter akan membutuhkan bantuan forceps adalah alat yang digunakan untuk mengeluarkan bayi dari jalan lahir saat persalinan.
Bila keadaan semakin memburuk, dokter akan memutuskan untuk melakukan tindakan operasi Cesar untuk menjaga keselamatan Si Kecil.
Cephalopelvic Disproportion jarang terdeteksi sebelum persalinan karena kepala bayi biasanya akan menyesuaikan dengan panggul Bunda.
Namun, beberapa tes berikut dapat menjadi acuan apakah Bunda berpotensi mengalami Cephalopelvic Disproportion atau tidak:
Pelvimeter adalah pemeriksaan fisik pada panggul untuk mengukur langsung diameter panggul ibu hamil menggunakan tangan.
Pemeriksaan USG secara rutin dapat membantu mengukur panggul ibu dan kepala bayi selama pemeriksaan kehamilan.
Sesuai namanya, pemeriksaan medis sebagai cara mendiagnosis CPD ini bertujuan untuk mengukur panggul ibu dan posisi bayi dalam kandungan.
Cephalopelvic Disproportion mengakibatkan beberapa risiko buruk bagi Si Kecil, termasuk:
Proses persalinan yang berlangsung terlalu lama karena bayi sulit dikeluarkan berisiko membuatnya kekurangan asupan oksigen.
Ketika salah satu bahu bayi masih berada atau tersangkut di dalam vagina, padahal kepalanya sudah berhasil berada di luar.
Berita baiknya, Cephalopelvic Disproportion sangat jarang terjadi. Menurut American Pregnancy Association hanya ada 1 dari 250 kelahiran mengalami Cephalopelvic Disproportion.
Jadi, Bunda tidak perlu khawatir tentang komplikasi kelahiran ini, dan tetap jaga kesehatan selama hamil.
Sumber:
Hello Sehat. 2021. Cephalopelvic Disproportion (CPD), Ketika Bayi Sulit Melewati Panggul Ibu Saat Lahir.
Flo Health. 2021. Cephalopelvic Disproportion: Signs, Causes, and Potential Risks.
What to Expect. 2021. Cephalopelvic Disproportion (CPD).
Healthline. 2016. Abnormal Labor.
Medical News Today. 2018. Common Infections During Pregnancy.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010