Kenali Gejala dan Tips Mengatasi Biduran pada Bayi
Ditinjau oleh
dr. Arnold Soetarso, Sp.A, Dokter Spesialis Anak
Diterbitkan 12 Jul 2021
1237
Gangguan kulit pada bayi banyak ragamnya. Gejalanya kurang lebih mirip. Hal inilah yang sering membuat Bunda menangani gangguan kulit pada bayi dengan cara yang sama.
Padahal, masing-masing gangguan kulit, seperti biduran, ruam, eksem, dan lainnya, memiliki ciri masing-masing. Agar tidak keliru memberikan penanganan pada SI Kecil, yuk cari tahu secara mendalam.
Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh seseorang terhadap sesuatu yang disebut alergen. Alergi terjadi karena alergen dianggap berbahaya bagi tubuh.
Alergen pada masing-masing orang berbeda. Reaksinya pada tubuh bisa berupa bersin-bersin, hidung berair, mata merah dan gatal, ruam kulit yang terasa gatal, dan sesak napas.
Selain itu, biduran atau disebut juga urtikaria, adalah salah satu dari reaksi dari alergi yang kerap menyerang bayi.
Biduran disebabkan oleh beberapa hal seperti:
Penyebab lain munculnya biduran adalah meningkatnya kadar histamin dan senyawa kimia lain yang dilepaskan oleh lapisan di bawah kulit. Hal inilah yang menyebabkan pembengkakan jaringan.
Histamin kadang-kadang juga bisa menyebabkan bocornya cairan plasma dari pembuluh darah, sehingga terjadi penumpukan cairan atau angioedema. Kelebihan cairan inilah yang menyebabkan kulit bengkak dan terasa gatal.
Tidak semua biduran sama, dan ada beberapa jenis biduran, yakni:
Biduran bisa muncul di seluruh bagian tubuh, termasuk pada bibir, lidah, tenggorokan, dan telinga. Gejalanya utama biduran adalah munculnya bilur berwarna merah atau putih yang terasa gatal, perih dan menyengat.
Gejalanya bisa berlangsung selama beberapa jam sampai beberapa hari tergantung dari tingkat keseriusan.
Untungnya, biduran pada bayi bisa diatasi. Untuk itu, Bunda bisa melakukan beberapa hal ini:
Bila Bunda sudah mengetahui alergen yang menyebabkan Si Kecil biduran, hindari kontak dengan alergen mungkin. Jangan biarkan Si Kecil menggaruk area biduran dan potong kuku SI Kecil agar tidak melukai area biduran.
Udara panas akan semakin membuat biduran terasa gatal. Gunakan pakaian yang tipis dan buat temperatur ruangan adem. Bunda dapat menggunakan pendingin ruangan namun pastikan jangan sampai membuat SI Kecil menggigil.
Bila biduran tidak kunjung hilang, Bunda dapat memberikan obat antihistamin dan losion kalamin, pastinya dengan petunjuk dokter.
Biduran ringan biasanya akan menghilang dalam 24 jam atau dalam hitungan hari.
Namun, bila biduran tidak menghilang, Bunda disarankan untuk membawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Apalagi bila biduran disebabkan oleh sengatan lebah, atau karena makanan atau obat tertentu.
Segera datangi dokter jika biduran menyebabkan bayi susah bernapas, muntah, susah menelan, dan terjadi pembengkakan pada mulut.
Biduran juga mungkin menyebabkan Anaphylactic Shock yang dapat menyebabkan bayi pingsan dan kolaps. Pada keadaan ini, segera bawa Si Kecil ke dokter.
Sumber:
Alodokter. 2019. Alergi.
What to Expect. 2020. Baby Hives.
Halodoc. 2018. Biduran, Alergi atau Sakit Kulit?
Alodokter. 2019. Biduran: Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya.
News Medical. 2019. Hives in Babies.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010