Kenali Gejala GERD pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya
Ditinjau oleh
dr. Andri Welly, Sp. OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 21 Mar 2022
6661
Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dapat membuat ibu hamil mengalami gangguan seperti pusing, mual, dan juga gangguan asam lambung. Gangguan asam lambung atau yang biasa disebut dengan istilah GERD ini biasanya dapat terjadi dimulai dari trimester pertama hingga akhir kehamilan.
GERD ( gastroesophageal reflux disease ) merupakan kondisi ketika asam lambung naik hingga ke kerongkongan yang disebabkan melemahnya katup atau sfingter yang terletak di kerongkongan bagian bawah. Umumnya, katup ini akan terbuka saat makanan dan minuman masuk ke lambung dan menutup kembali untuk mencegah isi lambung kembali naik. Namun pada ibu hamil, perubahan hormon seringkali membuat katup ini tidak dapat menutup dengan sempurna sehingga asam lambung dapat naik ke kerongkongan.
GERD saat hamil juga dapat disebabkan karena semakin membesarnya rahim selama kehamilan. Rahim yang membesar akan memberikan tekanan pada lambung atau mendesak lambung dan organ-organ lain yang sebelumnya berada di rongga perut, sehingga menyebabkan desekan pada lambung sehingga kapasitas lambung menjadi lebih kecil. Selain itu, sistem pencernaan ibu hamil yang cenderung melambat karena pengaruh hormon kehamilanyang akhrinya akan dapat meningkatkan risiko GERD saat hamil.
Seperti pada gejala maag, GERD saat hamil dapat menimbulkan rasa perih pada lambung. Namun pada GERD, kondisi ini dapat menyebabkan asam lambung naik sampai kerongkongan sehingga menimbulkan rasa panas di kerongkongan dan rasa asam atau pahit di mulut. Beberapa gejala GERD saat hamil lainnya antara lain:
Walaupun gejalanya terlihat tidak berbahaya, penyakit GERD pada ibu hamil dapat membuat gangguan makan karena ibu hamil akan merasa sering mual dan ingin muntah setelah makan. Jika hal ini terjadi secara terus menerus, ibu hamil dapat kekurangan nutrisi sehingga dapat menghambat perkembangan janin.
GERD merupakan salah satu keluhan kehamilan yang wajar dialami oleh ibu hamil. Namun, gangguan pada pencernaan ini tidak boleh disepelekan, Bun. GERD yang terjadi terus menerus dan tidak diatasi dengan baik dapat menimbulkan beberapa risiko yang lebih serius bagi kehamilan, seperti:
1. Kurang nutrisi hingga dehidrasi
GERD dapat menyebabkan gangguan intake makanan dan minuman pada ibu hamil sehingga ibu hamil kurang mendapatkan nutrisi, baik dari makanan atau minuman. Gangguan makan ini timbul karena kesulitan menelan akibat naiknya asam lambung yang lama-kelamaan akan dapat memicu luka pada dinding kerongkongan atau yang sering disebut dengan istilah ulkus esofagus. Bila sudah jatuh dalam kondisi luka/ ulkus esofagus, maka pada saat Bunda menelan makan/ minum, akan sangat terasa perih dan sakit, sehingga frekuensi makan/minum juga akan menjadi lebih terganggu. Dalam kondisi yang parah, kebutuhan nutrisi yang tidak tercukupi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko yang serius pada kesehatan ibu dan janin seperti anemia, keguguran, pertumbuhan janin terhambat dan kelahiran prematur.
2. Ulkus esofagus
Naiknya asam lambung ke kerongkongan dapat memicu luka pada dinding kerongkongan atau yang disebut dengan istilah ulkus esofagus. Ibu hamil yang mengalami ulkus esofagus akan merasakan nyeri saat menelan makanan sehingga berpotensi mengalami gangguan frekuensi makan dan minum.
3. Esofagus barrett
Risiko lainnya dari GERD saat hamil adalah esofagus barrett. Esofagus barret merupakan suatu kondisi ketika dinding atau lapisan kerongkongan bagian bawah mengalami erusakan akibat paparan asam lambung secara terus menerus. Kondisi ini tidak menimbulkan gejala, namun jika dibiarkan dapat menjadi pemicu penyakit kanker esofagus.
Menurut American Pregnancy Association, gangguan asam lambung merupakan keluhan yang wajar terjadi saat kehamilan. Jika ibu hamil tidak memiliki riwayat GERD, umumnya keluhan ini akan menghilang dengan sendirinya setelah persalinan.
Namun demikian, GERD saat hamil yang tidak diatasi dapat mengganggu pertumbuhan janin karena membuat ibu hamil kekurangan nutrisi. Untuk itu, Bunda dapat mencegahnya dengan beberapa tips berikut ini:
Gangguan asam lambung atau GERD merupakan hal yang sering dialami selama kehamilan. Namun, gangguan ini harus diatasi agar tidak mengganggu kesehatan ibu dan janin. Konsultasikan ke dokter kandungan jika Bunda mengalami gejala GERD agar kondisi ini dapat segera teratasi dan kehamilan Bunda tetap sehat.
Sumber:
Webmd. 2020. Heartburn During Pregnancy
Healthline. 2018. Heartburn, Acid Reflux, and Gerd During Pregnancy
Medical News Today. 2020. What to Do for Acid Reflux During Pregnancy
Williams Obstetric Textbook. 24th edition.
Mayo Clinic. 2020. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010