Kenali Milia, Bintik Putih pada Wajah Bayi Baru Lahir
Ditinjau oleh
dr. Fatimah Hidayati, Sp.A, Dokter Spesialis Anak
Diterbitkan 23 Feb 2022
2410
Saat bayi baru lahir, Bunda umumnya mendapati wajah bayi tidak mulus dan bersih. Terdapat bintik-bintik putih pada wajah bayi yang lebih sering disebut ‘jerawat bayi’.
Namun Bunda tidak perlu khawatir, ini bukanlah jerawat seperti yang dialami oleh orang dewasa. Istilah ‘jerawat bayi’ muncul karena bintik-bintik pada wajah bayi menyerupai jerawat orang dewasa.
Meski demikian, milia bukanlah suatu penyakit kulit yang serius dan bisa hilang sendiri. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya berikut ini.
Milia adalah benjolan putih dan kecil berukuran 1-3 mm yang mirip jerawat pada wajah. Milia paling sering ditemui pada wajah bayi dalam jumlah yang banyak. Milia biasanya muncul pada beberapa bagian wajah seperti hidung, dagu, dan pipi. Meski bentuknya seperti jerawat, tetapi milia tidaklah berbahaya dan tidak menimbulkan rasa gatal. Jadi, Bunda tidak perlu khawatir berlebih jika bayi Bunda memiliki milia di wajah.
Milia muncul dikarenakan adanya penumpukan sel kulit mati atau protein keratin di bawah permukaan kulit. Hal ini tidak berbahaya dan kondisi ini dapat hilang dengan sendirinya.
Umumnya milia dapat hilang sendiri kurang dari tiga bulan setelah bayi lahir. Selain muncul pada hidung, dagu, dan pipi, milia juga kadang ditemui pada kulit kepala bayi dan mulut bayi. Namun jika hingga lebih dari tiga bulan milia tidak kunjung hilang, Bunda sebaiknya memeriksakan bayi ke dokter.
Milia tidak hanya dapat ditemui pada kulit bayi baru lahir, tetapi juga anak-anak hingga dewasa. Milia terbagi dalam beberapa jenis, antara lain:
● Milia neonatal
Milia jenis ini merupakan milia yang paling banyak dijumpai pada wajah bayi. Hampir 50% bayi di dunia mengalami milia saat baru lahir. Milia jenis ini sering muncul dalam jumlah banyak pada area hidung, dagu, dan pipi bayi. Milia pada muka bayi umumnya tidak berbahaya dan dapat hilang sendiri tanpa perlu pengobatan.
● Milia primer
Milia primer bisa dialami oleh anak-anak hingga dewasa. Milia jenis ini timbul pada area pipi, dahi, kelopak mata, hingga alat kelamin. Meski demikian, milia primer sama dengan milia neonatal yang dapat hilang dengan sendirinya tanpa perlu diobati.
● Milia sekunder / traumatis
Milia yang satu ini muncul karena disebabkan oleh luka bakar, terpapar sinar matahari, ruam, atau lecet. Beberapa kasus juga muncul karena adanya penggunaan krim atau salep kulit yang kental.
● Milia en plaque
Milia en plaque merupakan milia yang cukup serius dan bisa timbul hingga berdiameter beberapa sentimeter (cm). Penyebab munculnya milia jenis ini belum diketahui. Namun umumnya, milia en plaque ditemui pada wanita paruh baya.
● Multiple eruptive milia
Milia jenis ini jarang ditemui. Meski demikian, milia jenis ini juga dapat menyerang sebagian orang. Milia jenis ini umumnya ditemui pada wajah, perut bagian atas, dan lengan atas. Milia ini dapat bertahan selama beberapa minggu hingga bulan. Meskipun jarang terjadi, milia jenis ini umumnya menimbulkan rasa gatal sehingga bisa membuat tidak nyaman.
Tidak ada cara khusus untuk menangani milia pada bayi karena kondisi ini dapat hilang sendiri tanpa perlu perawatan khusus. Namun, ada beberapa tips menangani milia yang perlu Bunda ketahui.
● Jangan oleskan krim jerawat atau krim muka lainnya ke wajah bayi. Milia pada bayi tidak dapat disamakan dengan jerawat pada wajah orang dewasa. Jangan oleskan krim jerawat atau krim ruam pada wajah bayi karena dapat membahayakan kulit sensitif si kecil.
● Bunda cukup memastikan wajah bayi tetap bersih dan sehat. Milia di muka bayi cukup dibersihkan dengan sabun mandi bayi dan air hangat setiap hari. Gunakan sabun mandi khusus bayi yang aman dan lembut.
● Setelah mandi, keringkan wajah dan milia pada muka bayi dengan handuk yang lembut. Saat mengeringkannya, gunakan handuk dengan cara di tepuk-tepuk lembut pada wajah bayi. Jangan mengusap muka bayi dengan kasar karena kulit bayi masih sangat sensitif dan rapuh.
● Jangan mencubit atau mencoba memecahkan milia. Mencoba memecahkan milia hanya dapat menyebabkan iritasi dan infeksi pada kulit bayi.
Sumber:
Mayo Clinic. 2021. Milia
Healthline. 2018. Milium cysts in adults and babies
WebMD. 2020. What to know about milia
Rising Children. 2021. Milia
Cleveland Clinic. 2018. Milia
News Medical. 2019. Milia in babies
Kompas.com. 2020. Kenali penyebab milia dan jenisnya
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010