main-logo

Kenali Mual Berlebihan Saat Hamil, Hiperemesis Gravidarum

header-image-18124
author-avatar-18124

Ditinjau oleh

dr. Andri Welly, Sp. OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Diterbitkan 21 Jul 2022

share-icon

1825


Mual dan muntah merupakan salah satu keluhan kehamilan yang sering dihadapi ibu hamil di trimester pertama. Dalam batas yang wajar, gejala morning sickness ini memang tidak berbahaya. Namun, mual berlebihan saat hamil serta muntah disertai nyeri ulu hati dapat menjadi komplikasi kehamilan serius yang disebut dengan hiperemesis gravidarum.





Hiperemesis gravidarum dapat membahayakan ibu hamil dan janin karena mual berlebihan saat hamil yang disertai muntah secara terus-menerus dapat membuat dehidrasi serta penurunan berat badan yang drastis. Selain itu, kondisi ini tentunya akan mengganggu kesehatan kehamilan karena hiperemesis gravidarum akan membuat ibu hamil merasa lemas serta kelelahan.





Penyebab Hiperemesis Gravidarum, Mual Berlebihan saat Hamil









Hiperemesis gravidarum merupakan salah satu gangguan kehamilan yang langka. Sekitar 70-85 persen ibu hamil mengalami morning sickness atau mual dan muntah saat hamil. Dari angka tersebut hanya sekitar 1-2 persennya yang mengalami hiperemesis gravidarum.





Kondisi hiperemesis gravidarum pada kehamilan usia muda dipengaruhi oleh perubahan hormon HCG ( human chorionic gonadotropin ), estrogen dan progesteron yang terjadi selama kehamilan. Pergerakan saluran cerna pada ibu hamil juga lebih lambat, sedangkan asam lambung diproduksi dalam jumlah yang tetap, dan ukuran lambung semakin mengecil seiring dengan berkembangnya janin di dalam kandungan. Hal ini juga mengakibatkan munculnya rasa mual dan muntah pada ibu hamil.





Hiperemesis gravidarum juga dipercaya dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Jika Bunda memiliki ibu atau kakak perempuan yang pernah mengalami hiperemesis gravidarum, Bunda pun juga berpotensi akan mengalami hiperemesis gravidarum saat hamil.  Beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko hiperemesis gravidarum atau mual berlebihan saat hamil antara lain:





  •  Pernah mengalami hiperemesis gravidarum sebelumnya
  • Obesitas
  • Kehamilan anak kembar
  • Kehamilan pertama
  • Adanya penyakit trofoblas yang membuat pertumbuhan sel-sel abnormal pada rahim
  • Memiliki riwayat penyakit asam lambung seperti maag atau gastroesophageal reflux disease (GERD)
  •  Kehamilan anggur




Gejala Hiperemesis Gravidarum









Berbeda dengan gejala mual ketika morning sickness yang biasanya menghilang setelah trimester pertama, mual berlebihan saat hamil pada hiperemesis gravidarum dapat dialami selama kehamilan. Gejalanya pun dapat terus memburuk seiring bertambahnya usia kehamilan. Biasanya, intensitas mual dan muntah akan memuncak di minggu ke 20 kehamilan. Untuk lebih lengkapnya, berikut ini beberapa gejala dari hiperemesis gravidarum:





1.       Perut terasa sangat mual disertai muntah parah.





2.       Kehilangan nafsu makan.





3.       Muntah 3 kali sehari atau lebih.





4.       Dehidrasi.





5.       Kepala pusing.





6.       Penurunan berat badan yang signifikan.





7.       Merasa kelelahan.





8.       Menjadi jarang buang air kecil.





9.       Urin berwarna lebih pekat.





10.   Sering pusing ketika berdiri terlalu lama (darah rendah)





11. Perut kembung





12. Nyeri ulu hati (lambung perih).





Muntah secara berlebihan secara terus-menerus dapat menyebabkan robekan selaput lendir esofagus dan lambung atau yang biasa disebut dengan sindrom Mallory-Weiss. Dalam kasus yang parah dan tidak tertangani, hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan demam, kondisi ibu hamil yang semakin melemah dan koma.





Cara Mengatasi Hiperemesis Gravidarum









Mual berlebihan saat hamil merupakan gangguan kehamilan yang harus cepat diatasi. Karena jika dibiarkan, ibu hamil dapat mengalami dehidrasi serta kekurangan nutrisi yang dapat mengakibatkan kelahiran bayi prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, serta masalah kesehatan lain pada bayi.





Penanganan ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum umumnya tergantung dengan tingkat keparahannya. Biasanya dokter merekomendasikan metode pencegahan mual secara alami dengan vitamin B6, B12 dan jahe. Jika diperlukan, dokter juga akan meresepkan obat untuk mengurangi asam lambung serta obat mual. Dalam kasus yang parah, ibu hamil yang mengalami mual serta muntah yang berlebihan akan memerlukan perawatan di rumah sakit untuk mendapatkan pengganti nutrisi melalui cairan infus.





Ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum wajib untuk istirahat secara total agar dapat kembali pulih. Selain itu, Bunda juga perlu menyiasati pola makan untuk menggantikan nutrisi yang telah hilang. Cobalah small frequent feeding atau makan dengan porsi kecil tetapi sering untuk menghindari mual karena makan terlalu banyak. Bunda juga dapat melengkapi kebutuhan nutrisi dengan cemilan seperti biskuit. Posisi saat makan dan setelahnya juga perlu menjadi perhatian, lebih baik dalam posisi tegak. Kurangi juga makan makanan berlemak, stop konsumsi cafein, rokok serta alkohol. Jika sudah membaik, usahakan Bunda tetap beraktivitas ringan seperti berjalan kaki untuk mengurangi gejala mual dan muntah.





Untuk mencegah terjadinya dehidrasi karena sering muntah, pastikan Bunda mencukupi kebutuhan cairan dengan minum air putih 1.5 per hari. Dehidrasi yang terjadi pada kehamilan dapat menyebabkan air ketuban Bunda menjadi sedikit, memicu kontraksi palsu, serta persalinan prematur.





Pastikan Bunda berkonsultasi dengan dokter saat mulai merasakan gejala hiperemesis gravidarum agar Bunda bisa mendapatkan penanganan secepatnya. Hindari meminum obat anti mual tanpa anjuran atau resep dokter karena hal tersebut dapat membahayakan kesehatan Bunda dan janin.





Sumber :





Healthline. 2018. Hiperemesis Gravidarum





Everyday Health. 2020. What Is Hiperemesis Gravidarum? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention





NHS UK. 2019. Severe Vomiting in Pregnancy


Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010