Ketahui Efek Begadang Saat Hamil
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 4 Mei 2023
1512
Masa kehamilan, terutama kehamilan pertama, kadang membuat Bunda mudah merasa gelisah, stres, bahkan hingga mengalami gangguan tidur. Akibatnya, Bunda baru bisa tertidur lewat tengah malam. Apakah efek begadang saat hamil?
Gangguan tidur bisa bermacam-macam bentuknya, di antaranya sulit tidur, terus merasa mengantuk, atau keduanya.
Masalah tersebut bisa dialami Bunda yang sedang hamil kapan saja dalam masa kehamilannya. Namun penelitian menunjukkan bahwa pada trimester pertama dan ketiga kehamilan, banyak Bunda yang mengalami gangguan tidur.
Penyebab gangguan tidur ini bermacam-macam, misalnya perasaan serba tidak enak karena perubahan hormon di dalam tubuh, seringnya terbangun karena ingin BAK di malam hari, muncul heartburn atau rasa panas/sesak di bagian dada, dan beban pikiran yang memicu stres.
Sementara itu pada akhir masa kehamilan, dengan perut yang semakin besar dan rasa pegal pada tubuh, Bunda kerap mengalami sulit tidur.
Selain itu, untuk Bunda yang bekerja, pada trimester ketiga kehamilan biasanya Bunda lebih sibuk. Karena harus menyelesaikan pekerjaan yang akan ditinggalkan selama cuti, sampai-sampai harus lembur atau kurang tidur.
Secara umum, kurang tidur memengaruhi kesehatan semua orang. Pada ibu hamil, efek begadang saat hamil juga dapat memicu gangguan kesehatan.
Kurangnya tidur dapat menimbulkan komplikasi, di antaranya adalah tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, juga mempertinggi risiko terjadinya preeklampsia.
Selain itu, efek begadang saat hamil juga diketahui dapat memengaruhi proses tumbuh kembang janin.
Janin membutuhkan suplai nutrisi dan oksigen dalam jumlah yang mencukupi. Bila Bunda kurang tidur, maka aliran darah akan terganggu, terutama yang mengalir ke dalam plasenta, sehingga bisa menimbulkan masalah pada janin.
Dalam kasus insomnia berat, bahkan Bunda bisa mengalami persalinan prematur.
Kualitas tidur yang buruk pun juga dapat memengaruhi produksi hormon pertumbuhan di dalam tubuh. Sehingga risiko masalah tumbuh kembang bisa semakin tinggi pada janin.
Berdasarkan penelitian, ternyata kurang tidur juga menyebabkan terganggunya produksi sel darah merah yang membawa pasokan oksigen. Gangguan ini salah satunya muncul dalam bentuk anemia pada ibu hamil.
Distribusi oksigen ke seluruh tubuh menjadi terhambat, Bunda lebih cepat lelah, lesu, terlihat pucat, sehingga pertumbuhan janin bisa ikut terganggu.
Karenanya, sangat perlu bagi Bunda untuk dapat tidur secara teratur, terutama pada malam hari, yaitu sekitar 8-10 jam.
Bunda sulit tidur akhir-akhir ini? Jangan khawatir, coba praktikkan beberapa tips di bawah ini:
Sumber:
Healthline. 2018. How to Kick Insomnia in Early Pregnancy.
What to Expect. 2019. 8 Common Pregnancy Sleep Problems & Solutions.
Verywell Health. 2020. The Effects of Lack of Sleep and Poor Sleep During Pregnancy.
Family Doctor. 2020. Sleep and Pregnancy.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010