Ketahui Pola Kebiasaan Buang Air Besar Bayi Baru Lahir
Ditinjau oleh
dr. Arnold Soetarso, Sp.A, Dokter Spesialis Anak
Diterbitkan 10 Jun 2021
5774
Frekuensi buang air besar bayi baru lahir, dan bagaimana bentuk dan warna feses si Kecil, dapat menjadi petunjuk bagi ibu untuk mengetahui kondisi kesehatan anak.
Oleh karena itu, memerhatikan pola feses anak adalah hal yang penting dilakukan. Bagaimana bayi baru lahir buang air besar setiap harinya?
Bayi baru lahir buang air besar setiap harinya tergantung dari asupan yang dikonsumsi. Bayi yang mengonsumsi ASI, akan lebih sering buang air besar dibanding bayi dengan susu formula.
Feses pertama anak, yang disebut mekonium, akan berbentuk tebal, lengket, hijau kehitaman, dan mengandung empedu dan zat lain yang ditelan saat masih dalam kandungan.
Setelah beberapa hari, fesesnya akan berubah menjadi berwarna kuning atau kuning cokelat di minggu pertama. Setelah itu feses bayi biasanya lembek seperti bubur.
Sampai nanti si Kecil sudah mulai mengonsumsi makanan padat, feses bayi akan mulai lebih padat.
Warna feses juga memberikan banyak petunjuk bagi ibu. Warna cokelat, kuning, dan hijau adalah warna feses yang normal bagi bayi.
Warna feses yang perlu diawasi adalah warna hitam dan merah, yang berarti terdapat kandungan darah pada feses, walau bisa juga disebabkan oleh sayur-sayuran yang dimakan. Warna putih pada feses bisa berarti ada permasalahan pada liver, atau karena pemakaian obat.
Bayi baru lahir buang air besar sebanyak dua kali sehari. Namun pada akhir minggu pertama, si Kecil bisa buang air besar sampai 5-10 kali sehari.
Setiap kali habis menyusui, bisa jadi si Kecil langsung buang air besar. Pada saat memasuki usia 3-4 minggu, frekuensi buang air anak akan semakin sedikit.
Sedangkan bayi dengan susu formula, buang air besar sebanyak 1-4 kali sehari pada 6 minggu usia pertamanya. Setelah itu, ia akan buang air besar setiap hari atau dua kali sehari.
Bayi dengan susu formula, akan buang air besar lebih jarang dibanding bayi dengan ASI. Hal ini dikarenakan feses melewati usus lebih lama bila mengonsumsi susu formula.
Karena belum mampu berbicara, ibu perlu mengamati tanda-tanda si Kecil ingin buang air besar seperti menangis atau gelisah. Yang perlu ibu tahu juga adalah frekuensi buang air besar bayi sangat bervariasi ya!
Bentuk feses dapat berubah tergantung dari kebiasaan makan. Misalnya, ibu yang biasa memberikan ASI kemudian menggantinya dengan susu formula, akan melihat adanya perubahan bentuk feses si Kecil.
Ibu perlu khawatir, bila melihat tanda-tanda fesesnya berbentuk keras dan kering. Feses yang kering menandakan si Kecil kurang minum atau dehidrasi.
Di sisi lain, seringnya buang air besar dan kandungan air yang banyak pada feses menjadi pertanda si Kecil terserang diare. Diare pertanda terjadinya infeksi virus dan bakteri.
Kebiasaan si Kecil yang jarang buang air besar adalah normal. Jadi, ibu jangan panik bila tidak menemukan feses dalam beberapa hari atau bahkan 1 minggu.
Artinya, nutrisi yang diasup si Kecil menyerap ke tubuhnya. Selama bentuk fesesnya masih lunak, dan berat badan bertambah, berarti bayi tidak mengalami gangguan.
Namun, walau jarang buang air besar bisa dikatakan normal, bukan berarti ibu mawas diri. Perhatikan beberapa gejala di bawah ini.
Bila dalam satu bulan ibu melihat tanda-tanda di atas, bisa jadi si Kecil mengalami konstipasi dan perlu segera melakukan konsultasi dengan dokter.
Sumber:
Health Link British Columbia. 2020. Bowel Movements in Babies.
Healthline. 2018. How Often Do Breastfed and Formula-Fed Newborn Babies Poop?
Alodokter. 2019. Seperti Apa BAB Bayi Baru Lahir yang Sehat?
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010