Perkembangan Si Kecil di Kehamilan Minggu ke-27
Ditinjau oleh
dr. Febriyan Nicolas K., M.Kes., Sp. OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan
Diterbitkan 19 Apr 2023
385
Di minggu ke-27, tinggi bayi kira-kira sekitar 35 hingga 39 cm, sementara berat sekitar 1.000 hingga 1.300 g. Sekitar akhir trimester kedua, pendengaran bayi berkembang dan cukup sensitif untuk mengetahui apa yang terjadi di luar perut bunda. Ibu dapat berbicara dan menikmati komunikasi dengan bayi di dalam perut. Adakah hal lain yang terjadi di minggu ke-27 ini? Yuk, baca penjelasannya di bawah ini.
Bayi terus tumbuh dan bertambah berat badannya. Kelopak matanya dapat dibuka dan ditutup. Kulitnya masih sangat tipis dan berkeriput sehingga pembuluh-pembuluh darah di bawahnya dapat terlihat berbayang. Semakin tumbuh besar bayi, tumpukan lemak di bawah kulit semakin banyak, sehingga pembuluh darah di bawah kulitnya menjadi lebih samar
Pada minggu ke-27 kehamilan, kulit bayi merah dan berkerut karena ada sedikit lemak subkutan yang mendasarinya. Wajah penuh keriput yang biasanya terlihat pada sekitar 7 hingga 8 bulan kehamilan ini dikenal sebagai wajah tua.
Diameter biparietal ( Biparietal Diameter ) adalah diameter maksimum lebar sisi kiri dan kanan atau area terbesar dari garis yang melintang pada sudut kanan ke garis (tengah) melalui bagian tengah kepala. Nilai ini digunakan untuk menghitung tanggal perkiraan kelahiran dan berat bayi yang diperkirakan saat dapat diukur pada minggu ke 11, dan juga mengonfirmasi apakah persalinan pervaginam dimungkinkan sekitar waktu persalinan.
BPD sekitar 7 cm pada sekitar minggu ke-27 dan tumbuh pada kecepatan antara 1 dan 2 mm seminggu, melebihi 9 cm sekitar waktu kelahiran.
Hampir semua bayi yang lahir sekitar minggu ke-27 memiliki berat lebih dari 1.000 g, tetapi anak yang lahir prematur dengan berat lebih dari 1.000 g juga memiliki peluang bertahan hidup yang sedikit lebih tinggi. Bayi dengan usia kehamilan lebih dari 28 minggu juga memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi di luar rahim, dengan lebih dari 95% bertahan hidup ketika lahir sekitar minggu ke-27.
Ibu dan bayi telah melalui waktu yang panjang, hingga minggu ke-28 tingkat kelangsungan hidup lebih tinggi. Ketika sudah mencapai fase ini, ibu bisa sedikit lega. Namun, dalam hal perkembangan, bayi masih belum matang, dan kelainan mungkin masih terjadi setelah lahir.
Lakukan segala yang Anda bisa untuk memungkinkan bayi tumbuh hingga ukuran yang cukup besar di dalam rahim sehingga semua fungsinya dapat matang. Berhati-hatilah untuk memastikan bahwa Anda tidak mengalami hipertensi yang diinduksi kehamilan atau masalah medis lainnya selama kehamilannya.
Jika seorang bayi terinfeksi oleh bakteri yang masuk dalam streptokokus grup B (group B streptococcus/ GBS) , bakteri ini dapat mengembangkan infeksi GBS pada bayi yang baru lahir. Streptokokus grup B adalah bakteri asli yang selalu ada di vagina dan tidak menimbulkan gejala apa pun pada ibu.
Namun ibu harus mewaspadai bakteri ini, karena jika bayi terinfeksi (meski jarang terjadi), kondisi ini bisa berkembang menjadi kondisi serius seperti sepsis atau meningitis bakteri. Dokter akan menyeka vagina dan anus ibu selama trimester ketiga untuk menguji apakah bakteri tersebut berkembang biak dan menjadi sumber infeksi. Biasanya, pemeriksaan ini dilakukan di sekitar minggu ke-33 hingga ke-37.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010