Kram Perut Saat Hamil: Normal atau Harus Khawatir?
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 28 Mar 2024
271
Selain kebahagiaan, kondisi hamil juga menyebabkan Bunda mengalami berbagai ketidaknyamanan, mulai dari payudara yang super sensitif, punggung sakit, hingga kram perut. Apakah perlu khawatir dan panik saat mengalami kram perut? Baca penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Kram pada awal kehamilan adalah sesuatu yang normal dan biasanya bukan pertanda sebuah masalah. Rahim adalah sebuah otot, dan satu-satunya hal yang diketahui oleh otot adalah bagaimana berkontraksi, dan sebuah kontraksi terasa seperti kram.
Ini artinya, setiap kali rahim terstimulasi—entah itu misalnya karena kantung kemih yang penuh, olahraga yang intens—maka akan berkontraksi. Hal terpenting adalah mengetahui kapan kontraksi menandakan sesuatu yang serius dan kapan merupakan sesuatu yang normal.
Kram perut terjadi mulai dari awal hingga akhir trimester ketiga, dan penyebabnya berbeda-beda. Berikut jenis kram yang mungkin akan Bunda alami selama hamil.
Mayoritas kehamilan akan sesekali mengalami kram ringan dan sedang selama 16 minggu pertama kehamilan. Dan ini beberapa penyebabnya:
Pada sebagian wanita, kram merupakan pertanda pertama bahwa mereka sedang hamil. Pasalnya, saat sebuah telur yang sudah dibuahi melekatkan diri di dinding rahim, maka Bunda akan merasakan kram, yang disebut kram implantasi ( implantation cramping ). Saat mengalami kram ini, Bunda bisa merasa seperti sedang akan datang bulan.
Kehamilan ektopik—ketika sebuah telur yang dibuahi menempel di tempat lain, bukan rahim—bisa menyebabkan kram di trimester pertama. Kram ini biasa terasa di perut bagian bawah, yang dimulai dengan sakit tumpul dan diikuti dengan kejang perut dan kram yang semakin parah. Kehamilan ini biasanya juga menyebabkan perdarahan vaginal, pusing dan pingsan.
Kram yang merupakan gejala keguguran biasanya mirip seperti kram ketika datang bulan. Terjadi di bagian perut, punggung bawah dan/atau area panggul, dan disertai dengan perdarahan. Meski mayoritas keguguran terjadi di trimester pertama, tapi juga bisa dialami di trimester kedua.
Memang sulit membedakan apakah kram yang dialami adalah sebuah gejala keguguran atau hanya karena implantasi atau rahim berkembang. Ciri utama yang membedakan adalah pada keguguran, perdarahan berlanjut selama beberapa hari dan semakin lama, semakin sakit.
Selain itu, kram pada dua trimester pertama juga dapat disebabkan oleh pertumbuhan rahim yang cepat.
Saat hamil terjadi peningkatan hormon progesteron, sebuah hormon yang menenangkan otot-otot lembut di saluran pencernaan. Akibatnya, pencernaan ibu hamil melambat. Hal ini bisa menyebabkan ibu hamil sering mengeluarkan gas, merasa kembung, dan konstipasi, yang bisa mengakibatkan perasaan seperti kram di perut.
Perempuan hamil jarang mengalami kram atau gejala-gejala tidak nyaman lainnya di periode ini. Namun, kram tetap saja bisa terjadi karena beberapa hal ini:
Jika Bunda hamil kembar atau lebih karena rahim berkembang lebih cepat dan akan mencapai ukuran trimester ketiga saat mencapai trimester kedua. Inilah sebabnya juga perempuan yang hamil kembar atau lebih memiliki risiko lebih tinggi mengalami persalinan prematur.
Selain kehamilan kembar atau lebih, kram pada periode trimester kedua juga bisa disebabkan oleh nyeri ligamen perut bagian bawah, yang bisa terjadi pada minggu ke-13. Hal ini terjadi karena ligamen yang menopang rahim melebar dan pada saat yang bersamaan rahim tumbuh ke atas. Nyeri yang tidak berbahaya ini biasanya bersifat cepat dan tajam.
3 infeksi yang sering menyebabkan kram adalah infeksi keputihan ( bacterial vaginosis ), infeksi saluran kemih dan infeksi Gigo.
Adalah sesuatu yang sangat normal bagi perempuan hamil mengalami kram di trimester ketiga. Penyebabnya antara lain:
Kontraksi yang disebut juga “kontraksi latihan” ini bisa dimulai pada minggu ke-20 kehamilan dan merupakan cara tubuh untuk melakukan pemanasan sebelum persalinan yang sebenarnya. Kontraksi Braxton Hicks biasanya pendek dan tidak teratur.
Jika seluruh atau sebagian plasenta terpisah dari dinding rahim sebelum bayi lahir, hal ini bisa menyebabkan sakit yang parah dan terus-menerus pada perut bawah, serta nyeri punggung serta perdarahan vaginal.
Preeklampsia berkembang pada paruh kedua masa kehamilan, biasanya pada trimester ketiga. Ciri-cirinya adalah tekanan darah yang mendadak tinggi dan jumlah protein di urine.
Preeklampsia bisa menyebabkan sakit pada perut, sakit kepala parah, pembengkakan pada wajah dan tangan, pertambahan berat badan yang mendadak, masalah penglihatan, mual atau muntah, dan kesulitan bernapas.
Kontraksi yang merupakan gejala akan melahirkan, memiliki interval yang teratur, berlangsung selama 30 hingga 70 detik, dan semakin lama bertambah dekat dan kuat, dan tidak menghilang meski mengubah posisi badan. Tanda lainnya adalah tekanan di area panggul dan perubahan pada cairan keputihan.
Kapankah Bunda harus segera menghubungi dokter ketika mengalami kram saat hamil? Jika Bunda khawatir dengan gejala kram yang kami alami, ada baiknya segera berkonsultasi pada dokter. Dan pastikan untuk menghubungi dokter jika kram disertai dengan hal-hal berikut ini:
Ada kram yang sifatnya tidak berbahaya, terutama jika dirasakan setelah:
Sebagian perempuan merasakan kram setelah orgasme. Jadi, haruskah berhenti berhubungan selama hamil? Jawabannya tidak, karena kram ini biasanya bersifat cepat dan tidak berbahaya. Akan tetapi jika seks menyebabkan rasa nyeri atau perdarahan, segera hubungi dokter.
Ini biasanya pertanda bahwa apa yang Bunda alami berhubungan dengan peregangan rahim atau ligamen.
Jika kram yang Bunda alami di rumah adalah kram yang tidak berbahaya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meredakannya.
Seperti yang dikatakan di atas, pada saat hamil, Bunda akan mengalami banyak hal yang menyenangkan, dan juga yang tidak membuat nyaman, contohnya kram. Oleh karenanya, pastikan untuk berbaik hati pada diri sendiri dan beristirahatlah sebanyak mungkin selama masa kehamilan.
Sumber:
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010