main-logo
header-image-17862
author-avatar-17862

Ditinjau oleh

dr. Fatimah Hidayati, Sp.A, Dokter Spesialis Anak

Diterbitkan 27 Des 2021

share-icon

5097


Saat melihat bruntusan pada bayi, Bunda pasti merasa cemas dan bertanya-tanya apakah kondisi normal atau gejala penyakit? Agar Bunda lebih tenang, yuk baca penjelasan berikut ini. 





Mengapa Bisa Bruntusan?









Bruntusan adalah kondisi di mana kulit terlihat berbintik-bintik dan kasar. Pada bayi, bruntusan bisa muncul karena sumbatan saluran keringat. 





Hal ini terbilang lazim, karena bayi yang baru lahir memiliki kulit yang sensitif. Kelenjar keringat pada bayi juga sangat kecil, sehingga rawan penyumbatan. Itu sebabnya, bayi sering bruntusan saat cuaca panas.





Selain itu, penyebab lain bruntusan pada bayi di antaranya: 





  • Ruam karena popok yang lembap.
  • Alergi makanan.
  • Ruam air liur.
  • Infeksi jamur, bakteri, atau virus.
  • Terbawa pengaruh hormon dari ibu saat hamil dan menyusui




Bagian yang rentan bruntusan adalah leher, ketiak, paha, punggung, dada, dan wajah.





Bruntusan mudah terlihat dengan ciri:





  • Kulit terasa kasar.
  • Muncul bintik-bintik menonjol pada kulit.
  • Kulit tampak kemerahan.
  • Terasa gatal dan tidak nyaman, sehingga bayi menjadi rewel.




Jenis-jenis Bruntusan pada Bayi









Tidak semua bruntusan sama, Bun. Berikut ini adalah beberapa jenis bruntusan yang sering dialami bayi:





  • Biang keringat




Bruntusan ini biasanya muncul ketika cuaca terasa panas dan lembap. Bentuknya mirip jerawat kecil berwarna merah dan terasa gatal. Lazimnya muncul pada kulit kepala, leher, bahu, lengan, atau kaki bayi.





  • Biduran/kaligata




Biduran atau urtikaria adalah ruam pada kulit yang muncul sebagai reaksi alergi misalnya karena makanan, obat-obatan, sengatan serangga, suhu dingin atau panas.





  • Eksem




Eksem dapat menyebabkan kulit bayi menjadi gatal, kering, merah, dan pecah-pecah. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kulit sensitif atau alergi.





  • Milia




Milia adalah bintik-bintik putih yang muncul di hidung, dagu, kelopak mata, atau pipi. Biasanya disebabkan oleh pori-pori yang tersumbat keratin, yaitu protein yang diproduksi oleh kulit. Milia biasanya akan hilang dalam beberapa minggu. 





  • Impetigo




Ini adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri. Ditandai dengan luka atau benjolan yang mudah pecah, dan berkerak tebal berwarna kuning kecokelatan. 





Impetigo biasa muncul di sekitar mulut atau hidung, Namun karena bisa menular, kondisi ini bisa menyebar pada wajah dan tubuh. 





  • Penyakit tangan, kaki, dan mulut ( coxsackie )




Coxsackie adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus yang menular melalui batuk, bersin, atau popok bekas. Ruam biasanya muncul pada tangan, kaki, di bokong, juga tungkai disertai sariawan di mulut.





  • Kurap




Ini adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Bruntusan pada kulit berwarna merah, berbentuk cincin, meradang, dan terasa gatal. Kondisi ini biasanya muncul di kepala, kaki, atau pangkal paha.





  • Slapped cheek syndrome




Infeksi virus ini tampak seperti tamparan pada pipi. Saat terjangkit, bayi mengalami demam serta ruam merah terang pada kedua pipi. 





Slapped cheek syndrome terasa gatal dan bisa menyebar ke bagian lain pada tubuh. Namun kondisi ini tidak berbahaya dan dapat reda setelah 1 minggu. 





  • Meningitis




Ini adalah kondisi peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. 





Meningitis kadang muncul dengan ruam pada kulit. Namun kondisi ini juga ditandai dengan demam tinggi, lemas, muntah, dan ubun-ubun membonjol.





Cara Mengatasi Bruntusan









Pada dasarnya bruntusan pada kulit bayi terbilang normal dan mudah diatasi. Namun bila disebabkan infeksi, perlu pengobatan dengan krim atau salep antibiotik. 





Begitu pun dengan bruntusan akibat alergi, perlu ditangani secara tepat. Untuk memastikannya, Bunda perlu membawa si Kecil ke dokter. 





Untuk mengatasi bruntusan ringan, lakukan ini, Bun:





  • Menjaga kulit bayi agar tidak berkeringat dan lembap. 
  • Jangan pakaikan baju berbahan tebal dan tidak menyerap keringat.
  • Ganti bajunya setiap kali ia berkeringat.
  • Nyalakan pendingin dalam ruangan, agar ia tidak kepanasan. 
  • Berikan kompres dingin untuk menyamarkan kulit yang bruntusan.
  • Mandikan si Kecil dengan air hangat. Jangan gunakan sabun karena dapat memperparah bruntusannya.
  • Jaga agar kulitnya tidak terluka atau lecet karena garukan. 
  • Pakaikan losion yang mengandung kalamin, untuk meredakan keluhannya. 




Jaga selalu kondisi kulit si Kecil ya, Bun. Segera bawa ke dokter bila bruntusan makin berat atau disertai keluhan lain. 





Sumber:





Sehat Q. 2019. Bruntusan pada Bayi, Tak Bahaya tapi Bisa Ganggu Tidur Bayi.





Alo Dokter. 2021. Kenali Penyebab Bintik Merah pada Kulit Bayi dan Penanganannya.





Mother and Beyond. 2020. Kulit Bayi Bruntusan, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya.


Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010