main-logo

Makanan Mentah dan Bahayanya bagi Ibu Hamil

header-image-18056
author-avatar-18056

Ditinjau oleh

dr. Fella Halimah Pratami, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Diterbitkan 11 Agt 2022

share-icon

2873


Pada masa kehamilan, penting bagi Bunda untuk memilih asupan makanan yang bernutrisi agar janin dapat tumbuh dengan optimal di dalam kandungan. Namun, tak semua makanan bernutrisi aman bagi kehamilan, Bun. Beberapa jenis makanan bergizi dapat berpotensi membahayakan kesehatan janin, contohnya seperti makanan mentah.





Makanan mentah ataupun makanan yang dimasak setengah matang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Hal ini disebabkan karena makanan mentah dapat mengandung berbagai bakteri yang membahayakan janin seperti bakteri Salmonella dan Listeria.





Tak hanya itu saja, makanan mentah juga dapat mengandung parasit Toxoplasma gondii yang dapat menyebabkan bayi lahir cacat atau bahkan keguguran. Untuk itu, pastikan Bunda tidak mengkonsumsi makanan mentah ataupun setengah matang selama kehamilan untuk menghindari berbagai gangguan kesehatan pada ibu hamil dan janin.





Makanan Mentah dan Bahayanya Bagi Ibu Hamil









Berikut ini beberapa makanan mentah yang sebaiknya dihindari selama kehamilan:





Ikan mentah





Ikan dan kerang mentah dapat menjadi pemicu infeksi pada kehamilan yang berupa infeksi virus, bakteri, atau parasit seperti Norovirus, Vibrio, Salmonella, dan Listeria. Pada ibu hamil, Infeksi bakteri dan virus ini mungkin hanya menimbulkan gejala ringan seperti dehidrasi, mual, sakit kepala, sakit tenggorokan, diare dan lemas. Namun pada janin, infeksi ini dapat menimbulkan risiko yang lebih serius bahkan dapat berakibat fatal.





Ikan mentah atau ikan yang tidak matang dengan sempurna dapat mengandung bakteri Listeria monocytogones yang menyebabkan penyakit infeksi listeriosis. Ibu hamil cukup rentan terhadap listeriosis khususnya di trimester ketiga kehamilan karena pada usia kehamilan ini, daya tahan tubuh ibu hamil cenderung menurun.





Listeriosis yang dialami ibu hamil dapat menular ke janin melalui plasenta walaupun ibu hamil tak menunjukkan gejala apapun. Hal ini dapat menimbulkan gangguan serius pada janin seperti kelahiran prematur, keguguran, janin meninggal dalam kandungan, serta meningitis dan infeksi darah pada bayi setelah ia lahir.





Untuk itu, bagi Bunda penggemar sushi yang terbuat dari ikan mentah, sebaiknya tahan dulu keinginan Bunda selama masa kehamilan, ya!





Daging mentah





Makanan mentah lainnya yang sebaiknya Bunda hindari adalah daging mentah atau daging dengan tingkat kematangan yang belum sempurna. Mengonsumsi daging mentah dapat membahayakan janin karena daging mentah berpotensi mengandung bakteri dan parasit seperti Toxoplasma gondii, E.Coli, Listeria, dan Salmonella.





Pada ibu hamil, gejala infeksi toxoplasma atau toxoplasmosis seringkali sulit terdeteksi. Namun jika muncul, gejalanya dapat menyerupai flu, sakit tenggorokan, demam, dan nyeri otot. Parasit toxoplasma dapat menimbulkan resiko yang lebih serius pada janin karena dapat menyerang janin melalui plasenta.





Hal ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius pada janin seperti kebutaan, penyakit bawaan lahir, dan kelainan otak. Tak hanya itu saja, infeksi toxoplasma pada ibu hamil yang tidak diobati juga dapat menyebabkan keguguran, lahir prematur, dan janin meninggal di dalam kandungan.





Untuk menghindari risiko toxoplasma, pastikan Bunda mengonsumsi daging dalam keadaan matang yang dapat ditandai dengan tidak adanya bagian kemerahan atau merah muda pada daging. Selain itu, jangan lupa untuk selalu mencuci tangan dengan bersih setelah Bunda memegang daging mentah.





Salah satu olahan daging yang banyak disukai adalah steak. Walaupun tidak jarang steak dengan tingkat kematangan medium dan medium-well lebih disukai, namun selama hamil silahkan pilih tingkat kematangan well-done ya, Bunda! 





Telur mentah





Makanan mentah selanjutnya yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil adalah telur mentah atau telur setengah matang. Ibu hamil yang mengonsumsi telur mentah dapat berisiko terinfeksi bakteri Salmonella yang berbahaya bagi janin. Selain pada telur mentah, bakteri ini dapat terkandung dalam produk hewani lainnya seperti susu, telur dan daging.





Gejala infeksi salmonella pada ibu hamil dapat berupa demam, mual, muntah, kram perut, dan diare. Dalam kasus tertentu, salmonella dapat menginfeksi cairan ketuban dan janin yang dapat menimbulkan risiko keguguran. Walaupun jarang terjadi, infeksi ini juga dapat menyebabkan kram pada rahim sehingga menyebabkan kelahiran prematur dan kematian janin.





Untuk mencegah infeksi salmonella, sebaiknya Bunda hindari mengonsumsi telur setengah matang serta olahan telur mentah lainnya seperti mayones, salad dressing , dan telur orak-arik yang hanya dimasak sebentar.





Sayuran dan kecambah mentah





Sayuran dan kecambah merupakan asupan penuh nutrisi serta serat yang sangat baik bagi ibu hamil. Namun, jika dikonsumsi dalam keadaan mentah dan tidak dicuci dengan bersih, sayuran mentah dapat berpotensi mengandung bakteri Salmonella dan E.coli.





Bila salad adalah olahan sayuran mentah favorit di luar negri, maka lalapan adalah bentuk olahan sayuran mentah yang disukai di Indonesia. Pastikan sayuran yang akan Bunda konsumsi sebagai lalapan telah dicuci bersih, bila ragu sebaiknya Bunda hindari mengkonsumsinya.





Bakteri yang terkandung dalam makanan mentah dapat menyebabkan berbagai gangguan pencernaan pada ibu hamil seperti diare, mual, muntah, dan demam. Gejala ini bisa menimbulkan dehidrasi pada ibu hamil sehingga mengganggu tumbuh kembang janin. 





Selain kontaminasi bakteri Salmonella dan E.coli, sayuran mentah juga dapat mengandung parasit Toxoplasma yang dapat menjadi ancaman serius pada janin. Dalam kondisi yang parah, infeksi bakteri Salmonella, E.coli, dan parasit Toxoplasma dapat meningkatkan risiko keguguran serta kelahiran prematur.





Susu mentah





Mengonsumsi susu mentah dan keju yang tidak melewati proses pasteurisasi dapat menyebabkan gangguan kehamilan karena asupan ini berpotensi mengandung berbagai jenis bakteri seperti Listeria, Salmonella, E.coli dan Campylobacter.





Produk susu mentah dapat terkontaminasi bakteri pada proses pengumpulan serta penyimpanannya. Untuk itu, proses pasteurisasi sangat penting dilakukan dalam pengolahan produk susu karena dapat membunuh bakteri pada susu dan keju tanpa mengurangi kandungan gizinya. Jadi, saat Bunda mengkonsumsi susu atau keju, pastikan produk tersebut sudah melewati proses pasteurisasi, ya!





Produk keju yang dijual dalam kemasan di Indonesia umumnya telah melalui proses pasteurisasi. Namun tidak demikian dengan produk keju di luar negri. Ada banyak sekali jenis keju, seperti blue cheese dan feta cheese yang umumnya belum dipasteurisasi. Jadi bila Bunda sedang berada di luar negri, silahkan pastikan jenis keju yang akan Bunda konsumsi sebelumnya ya.





Mengkonsumsi asupan bergizi saat hamil memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembang janin. Namun, pastikan asupan yang Bunda konsumsi dalam kondisi matang. Hal ini disebabkan karena daging, ikan telur, susu atau sayuran yang masih mentah berpotensi mengandung bakteri serta parasit yang berbahaya bagi janin. Selain itu, jangan lupa untuk untuk selalu mencuci tangan serta bahan makanan dengan bersih agar terhindari dari risiko infeksi bakteri.





Sumber:





Healthline. 2020. 11 Foods and Beverages to Avoid During Pregnancy – What Not to Eat





Babymed. 2019. Raw meat and Pregnancy





Pregnancy Birth Baby. 2020. Toxoplasmosis





Medical News Today. 2019. What Food Are Off Limit While Pregnant?


Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010