main-logo

Manfaat dan Risiko Anestesi Epidural Saat Proses Melahirkan

header-image-12894
author-avatar-12894

Ditinjau oleh

dr. Linda Lestari, Sp.OG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Diterbitkan 9 Agt 2022

share-icon

504


Rasa sakit yang muncul saat proses melahirkan sering kali membuat ibu hamil menjadi takut dan cemas. Namun ada juga ibu hamil yang memilih anestesi epidural. 





Anestesi epidural adalah cara yang paling efektif untuk menghilangkan rasa sakit saat kontraksi dan proses melahirkan sehingga menjadi pilihan kebanyakan ibu hamil.





Menghilangkan Rasa Sakit saat Proses Melahirkan









Penyebab utama rasa sakit saat melahirkan adalah kontraksi otot-otot rahim untuk mengeluarkan bayi. 





Namun ada juga penyebab-penyebab lainnya, seperti peregangan serviks pada tahap pertama proses melahirkan, serta peregangan vagina dan perineum pada tahap kedua. Tekanan pada kandung kemih dan usus juga dapat menimbulkan rasa sakit.





Untuk ibu hamil yang memilih penggunaan penghilang rasa sakit saat melahirkan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Anestesi epidural adalah cara yang paling banyak dipilih dan dianjurkan karena efektif untuk menghilangkan rasa sakit, baik bagi ibu yang melahirkan per vaginam maupun yang melahirkan lewat operasi Caesar. 





Jika dalam bentuk anestesi, maka pemberiannya harus dilakukan oleh dokter anestesi.





Apa Itu Anestesi Epidural dan Prosedur Pemberian





anestesi epidural




Anestesi epidural adalah anestesi regional yang memblokir rasa sakit di bagian-bagian tertentu di tubuh. Epidural bekerja dengan cara memblokir impuls saraf dari tulang belakang bagian bawah ke otak, menyebabkan berkurangnya sensasi di bagian bawah tubuh. 





Epidural terdiri dari kombinasi beberapa anestesi lokal yang membuat syaraf-syaraf mati rasa dan opioid yang membantu mengontrol rasa sakit.





Sebelum pemberian epidural, ibu hamil biasanya akan diinfus terlebih dahulu untuk memasukkan cairan ke dalam tubuh.





Prosedur pemberian anestesi epidural adalah dengan meminta ibu hamil untuk duduk lalu membungkuk ke depan, atau bisa juga dengan berbaring menyamping lalu mengambil posisi meringkuk. 





Setelah itu, kulit punggung bawah ibu hamil akan dibasuh menggunakan cairan antiseptik untuk mencegah infeksi, lalu anestesi lokal akan disuntikkan ke satu bagian di punggung bawah untuk membuatnya mati rasa.





Jarum akan ditusukkan ke area yang sudah dibuat mati rasa di sekitar sumsum tulang belakang di bagian punggung bawah. Setelahnya, langkah prosedur anestesi epidural adalah memasukkan kateter ke dalam ruang epidural melalui jarum. 





Jarum kemudian dicabut, meninggalkan kateter untuk digunakan sebagai saluran pemberian anestesi baik lewat suntikan atau lewat cairan infus.





Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Epidural









Setiap tindakan medis yang dilakukan kepada ibu hamil pasti memiliki efek. Efek positif anestesi epidural adalah:





  • Menghilangkan rasa sakit yang efektif selama tahap pertama dan kedua saat proses melahirkan. 
  • Membuat ibu hamil lebih kooperatif dan dapat berpartisipasi selama proses melahirkan.
  • Membantu menghilangkan rasa sakit saat dilakukan episitomi atau melahirkan menggunakan alat bantu berupa forcep. 
  • Membantu menghilangkan rasa sakit dalam waktu lebih panjang jika melahirkan dengan operasi Caesar.
  • Karena mengurangi ketidaknyamanan saat melahirkan, maka ibu memiliki pengalaman melahirkan yang positif.




Sementara itu efek negatifnya adalah:





  • Epidural tidak dapat dilakukan ke semua orang. Orang-orang yang tidak dapat menerima anestesi epidural adalah yang memiliki alergi anestesi atau memiliki masalah pengentalan darah. 
  • Membuat tekanan darah turun sehingga dapat menyebabkan rasa mual dan pusing.
  • Epidural dapat menyebabkan demam. Sekitar 23 dari 100 orang ibu hamil mengalami demam saat menggunakan epidural, dibandingkan 7 dari 100 orang yang menggunakan penghilang rasa sakit lainnya.
  • Menyebabkan masalah buang air kecil. Biasanya, ibu hamil akan dipasangkan kateter urin selama penggunaan epidural. 
  • Jika jarum ditusukkan terlalu dalam, maka dapat membuat lubang di lapisan pelindung sumsum tulang belakang, menyebabkan cairan tulang belakang mengalir keluar. Jika terlalu banyak cairan yang keluar, maka dapat menyebabkan sakit kepala berat selama beberapa hari.




Jika Bunda masih bingung mengenai penggunaan penghilang rasa sakit saat melahirkan, sebaiknya tanyakan langsung ke dokter kandungan dan bidan.









Sumber:





NCBI. 2018. Pregnancy and Birth: Epidurals and Painkillers for Labor Pain Relief.





Pregnancy, Birth, & Baby. 2020. Epidural.





American Pregnancy Association. 2020. What is an Epidural?





American Family Physician. 1998. Epidural Analgesia During Labor.










Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010