Mendeteksi Kelainan Jantung Bawaan pada Bayi
Ditinjau oleh
dr. Arnold Soetarso, Sp.A, Dokter Spesialis Anak
Diterbitkan 10 Jun 2021
373
Kondisi kelainan jantung atau penyakit jantung bawaan (PJB) pada anak-anak di Indonesia ternyata tergolong tinggi. Menurut data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada tahun 2014, diperkirakan 7 hingga 8 bayi per 1000 kelahiran mengalami penyakit jantung bawaan.
Jantung adalah organ vital yang sangat menentukan kehidupan, apalagi untuk anak-anak di masa tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, mendeteksi kelainan jantung pada bayi baru lahir sangat penting, agar penanganannya oleh dokter dapat dilakukan sesegera mungkin.
Pada dasarnya belum dapat diketahui secara pasti penyebab utama dari kelainan jantung bawaan pada bayi. Namun, ada beberapa kondisi yang menjadi faktor risiko anak mengalami kelainan jantung bawaan, di antaranya:
Pada sebagian anak, kondisi kelainan jantung bawaan dapat segera terdeteksi setelah kelahiran, bahkan sudah diketahui melalui pemeriksaan USG sebelum persalinan. Tanda-tanda yang terlihat untuk mendeteksi kelainan jantung pada bayi baru lahir di antaranya adalah:
Tindakan dan perawatan yang perlu dilakukan pada si Kecil sangat bergantung pada jenis kecacatan jantung yang dialaminya. Karenanya, dokter perlu sejak awal sudah mendeteksi kelainan jantung pada bayi baru lahir untuk mengetahui tingkat masalahnya.
Bila kelainan jantung bawaannya tergolong ringan, seperti adanya kebocoran di serambi jantung, maka dokter terkadang tidak perlu melakukan pembedahan. Karena kondisi ini relatif dapat membaik dengan sendirinya dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Namun bila kelainannya cukup berat, maka dokter akan segera mempersiapkan tindakan pembedahan untuk mengatasi masalah tersebut.
Bunda tidak perlu merasa khawatir karena teknologi pembedahan jantung modern saat ini sudah dapat memperbaiki hampir seluruh fungsi jantung.
Meski demikian, mereka yang memiliki kondisi jantung bawaan memang perlu mendapatkan perawatan khusus sepanjang hidupnya.
Terutama yang memiliki kondisi yang cukup berat, misalnya masalah pada irama jantung yang akan terus berlanjut selama hidup. Pembatasan aktivitas atau pengobatan tertentu akan diperlukan agar kondisinya tetap stabil.
Sumber:
IDAI. 2014. Mengenal Kelainan Jantung Bawaan pada Anak.
NHS. 2018. Congenital Heart Disease.
Better Health Channel. Heart Abnormality Birth Defects.
Mayo Clinic. Congenital Heart Defects in Children.
Healthline. 2017. Congenital Heart Disease.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010