Mengapa Sering Sesak Napas Saat Hamil?
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp.OG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 11 Jun 2021
942
Bila merasa sesak napas saat hamil, Bunda tidak sendirian karena banyak perempuan yang mengalaminya. Ketahui penyebab dan cara mengatasinya, serta kapan Bunda perlu memeriksakan diri ke dokter.
Saat hamil, bagian rahim atau uterus Bunda menjadi lebih besar, mengembang ke arah atas atau ke arah diafragma. Karena tekanan inilah, napas Bunda terkadang menjadi sesak.
Napas pendek-pendek atau sesak yang Bunda rasakan ini juga dapat disebabkan oleh peningkatan kadar hormon progesteron di dalam tubuh. Situasi ini seharusnya dapat menghilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu, jadi Bunda tak perlu merasa khawatir.
Sesak napas saat hamil ini bisa terjadi kembali, seiring dengan si Kecil yang semakin besar dan berat di dalam perut Bunda. Karena tubuh si Kecil membesar, organ-organ Bunda yang lain menjadi tertekan dan terdorong ke sisi tubuh, untuk mengakomodir tubuh si Kecil.
Bisa jadi, paru-paru ibu menjadi tidak punya ruang yang memadai untuk mengembang sebagaimana biasanya, juga area diafragma Bunda menjadi makin sempit.
Bunda tak perlu merasa khawatir kondisi ini akan menyebabkan kerusakan pada organ.
Karena secara alami, setelah si Kecil lahir, organ-organ tubuh Bunda akan menempati posisinya kembali dan berfungsi penuh sebagaimana sebelum masa kehamilan.
Pada dasarnya, tanpa ada kondisi medis yang lain, kondisi sesak napas saat hamil bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Meskipun Bunda merasa sesak, hormon progesteron yang kadarnya tinggi di dalam tubuh dapat membantu Bunda menyeimbangkan oksigen di dalam darah.
Agar Bunda lebih bisa bernapas lega, lakukan ini:
Biasanya saat beberapa minggu terakhir kehamilan, di saat si Kecil sudah turun dan memasuki jalan lahir, tekanan pada bagian diafragma akan berkurang. Hal ini dapat membuat Bunda bisa bernapas lebih lega.
Sesak napas saat hamil terkadang juga disebabkan oleh kondisi anemia, yang terjadi karena adanya kekurangan sel-sel darah merah yang membawa oksigen di dalam tubuh. Bila ini terjadi, dokter perlu mengecek kadar zat besi di dalam darah Bunda.
Bila sesak napas ini terjadi terus menerus, memberi rasa tidak nyaman secara berlebihan, atau sesak terjadi secara tiba-tiba dan diikuti dengan nyeri pada bagian dada dan denyut nadi yang semakin cepat, Bunda perlu segera memeriksakan diri ke dokter.
Meskipun jarang, saat hamil bisa terjadi masalah penggumpalan darah pada bagian paru-paru ( pulmonary embolism) atau pada bagian kaki. Bila ini terjadi, Bunda perlu mendapat tindakan medis segera.
Sesak napas saat hamil juga dapat menjadi indikasi terjadinya radang paru-paru atau pneumonia. Pada kasus ini, biasanya sesak napas juga diikuti dengan demam, batuk, juga nyeri dada. Kasus ini dapat diakibatkan oleh serangan virus maupun bakteri.
Bila Bunda memang merupakan pengidap asma, masalah sesak napas ini perlu untuk diperiksa lebih lanjut oleh dokter.
Meskipun obat-obatan untuk asma relatif aman untuk kehamilan, namun ada baiknya bila Bunda berdiskusi terlebih dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun.
Sumber :
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010