main-logo
header-image-12300
author-avatar-12300

Ditinjau oleh

dr. Linda Lestari, Sp.OG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Diterbitkan 23 Jun 2021

share-icon

604


Bunda mungkin pernah mendengar kasus bayi-bayi yang mengalami hambatan pertumbuhan di dalam rahim. Keadaan ini disebut juga dengan Intrauterine Growth Retardation/Restriction (IUGR). Apa penyebabnya? Berikut adalah penjelasannya. 





Ada 2 Jenis Intrauterine Growth Retardation





IUGR adalah




IUGR terjadi saat janin di dalam rahim tidak berkembang sebagaimana yang seharusnya. Bila ini terjadi, janin biasanya akan sangat mungil meskipun sudah mencapai usia matang. 





Istilah Intrauterine Growth Retardation ini juga digunakan untuk menyebut bayi-bayi yang lahir dengan berat badan rendah, yaitu kurang dari 2500 gram. 





Terdapat 2 bentuk Intrauterine Growth Retardation:





  • Simetris. Bayi dengan Intrauterine Growth Retardation simetris memiliki badan yang secara proporsional normal, hanya saja lebih kecil daripada anak-anak seusianya. 
  • Asimetris. Dalam kondisi asimetris, biasanya bayi akan memiliki ukuran kepala yang normal, namun ukuran badannya lebih kecil dari yang seharusnya. Intrauterine Growth Retardation asimetris akan tampak saat dokter memeriksa dengan menggunakan USG.




Apa Penyebab IUGR?





IUGR adalah




Kondisi Intrauterine Growth Retardation bisa terjadi karena beberapa faktor, di antaranya:





  • Terjadi kelainan genetik, seperti sindrom Down.
  • Gangguan pembentukan organ janin atau kelainan kongenital.
  • Berat badan ibu rendah, misalnya akibat kekurangan gizi selama hamil.
  • Bunda memiliki gangguan pada organ tertentu, seperti jantung, ginjal, dan paru-paru.
  • Komplikasi dan gangguan kesehatan selama kehamilan, seperti tekanan darah tinggi atau preeklampsia.
  • Bunda mengalami infeksi selama masa kehamilan, seperti tertular virus rubella, cytomegalovirus, toksoplasmosis, tuberkulosis, atau sifilis.
  • Bunda memiliki riwayat penyakit tertentu, misalnya anemia, penyakit autoimun, asma, atau mengidap sindrom antifosfolipid.
  • Kehamilan kembar, terutama pada janin yang mengalami Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS).
  • Jumlah air ketuban sedikit atau oligohidramnion.




IUGR juga dapat disebabkan oleh faktor-faktor intrauterine/di dalam rahim, misalnya: 





  • Menurunnya aliran darah ke rahim
  • Menurunnya aliran darah ke dalam plasenta
  • Terjadi infeksi pada jaringan di sekitar janin di dalam rahim
  • Kondisi plasenta previa atau kondisi di mana letak plasenta terlalu rendah di dalam rahim.




Apa Risiko dari IUGR?





IUGR adalah




Tanpa pemeriksaan dengan menggunakan USG, Bunda tidak akan mengetahui bila terjadi kondisi Intrauterine Growth Retardation, karena tidak ada rasa sakit atau gejala apa pun.





Oleh karena itu, disarankan agar Bunda melakukan pemeriksaan rutin, agar perkembangan apa pun dari si Kecil dapat terpantau sejak awal. 





Karena kondisi ini merupakan kondisi terhambatnya perkembangan, ada beberapa komplikasi yang bisa terjadi saat si Kecil lahir, di antaranya:





  • Bayi memiliki kadar oksigen rendah
  • Bayi memiliki kadar gula darah yang rendah
  • Bayi memiliki jumlah sel darah merah di atas normal
  • Suhu tubuh bayi dengan IUGR biasanya lebih tinggi dari suhu normal
  • Angka Apgar-nya rendah.
  • Mengalami kesulitan saat makan/minum ASI
  • Mengalami masalah-masalah neurologis/saraf




Bagaimana Cara Perawatan pada Kondisi IUGR?









Perawatan yang akan dilakukan oleh dokter pada Bunda yang mengalami IUGR ada beberapa macam, bergantung pada tingkat keparahan IUGR-nya.





Secara umum, Bunda perlu mengetahui bahwa semakin parah kondisinya, maka akan semakin tinggi pula risiko yang dihadapi oleh janin. 





Dokter akan perlu memonitor kondisi janin yang mengalami IUGR dan melakukan beberapa tes untuk memastikan kondisi janin, yaitu:





  • Penghitungan gerakan janin dan detak jantung. Dokter akan mencatat banyaknya tendangan dan gerakan yang dilakukan janin selama waktu tertentu, juga detak jantungnya. Dari catatan ini biasanya akan dapat diperkirakan apakah janin berada dalam kondisi stres atau tidak.
  • Tes profil biofisik. Tes ini merupakan gabungan dari tes gerakan dan detak jantung, dengan pantauan melalui USG untuk mengevaluasi kondisi janin.
  • USG. Pantauan melalui USG adalah untuk melihat kondisi dan fungsi organ, juga untuk melihat apakah aliran darah ke dalam rahim mencukupi.
  • Tes aliran Doppler. Tes ini adalah pemeriksaan dengan menggunakan USG untuk mengukur aliran darah.




Apakah IUGR Dapat Dipulihkan?









Sayangnya, kondisi IUGR tidak dapat dipulihkan. Namun ada beberapa perawatan yang dapat Bunda lakukan untuk membantu meminimalkan efek dari Intrauterine Growth Retardation ini, yaitu:





  • Nutrisi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan perbaikan pada nutrisi yang diasup oleh Bunda dapat memperbaiki berat badan janin dan membantu memperbaiki pertumbuhannya di dalam rahim.
  • Istirahat total/ bedrest . Bunda perlu menjalani istirahat total, disarankan di rumah sakit, untuk membantu memperbaiki sirkulasi darah di dalam rahim, juga membantu memulihkan kondisi janin semaksimal mungkin.
  • Persalinan. Bila dokter merasa bahwa kondisi IUGR sudah sangat berisiko, ada kalanya Bunda perlu bersalin lebih awal.








Sumber:





Healthline. 2019. Growth Retardation (Delayed Growth).






Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010