Mengenal Terapi Progesteron, Obat Penguat Kandungan
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp.OG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 19 Jul 2022
3288
Beberapa kondisi memungkinkan dokter untuk memberikan obat penguat kandungan untuk mengurangi risiko terjadinya keguguran. Salah satunya dengan melakukan terapi progesteron.
Namun, seefektif apa progesteron sebagai obat penguat kandungan bagi ibu hamil? Yuk, dapatkan jawabannya di bawah ini.
Keguguran adalah musibah yang paling ditakuti oleh setiap ibu hamil. Keguguran, sering menjadi momok pada trimester pertama kehamilan, karena kondisi janin di usia kehamilan tersebut yang masih rentan.
Keguguran dapat disebabkan juga oleh kondisi kesehatan seperti:
Risiko keguguran yang mungkin dialami oleh ibu hamil ini, menjadi pertimbangan dokter untuk memberikan Bunda obat penguat kandungan.
Selain itu, beberapa kondisi lain mungkin yang memerlukan obat penguat kandungan seperti:
Pemberian obat penguat kandungan sudah cukup umum diberikan dokter pada Bunda yang baru pertama kali hamil. Bunda yang usia kehamilannya kurang dari 20 minggu, juga biasanya diberikan obat penguat kandungan untuk mengurangi risiko keguguran.
Obat penguat kandungan yang biasanya diresepkan dokter terdiri dari berbagai jenis. Berikut beberapa obat penguat kandungan yang biasa dokter berikan:
Salah satu obat penguat kandungan yang akan dibahas lebih dalam pada artikel ini adalah terapi hormon progesteron. Obat penguat kandungan ini mengandung kandungan zat aktif hormon progesteron.
Dydrogesterone merupakan jenis hormon progestasional sintetis yang bermanfaat untuk mengatasi kurangnya hormon progesteron.
Sama dengan dydrogesterone, obat allylestrenol merupakan obat penguat kandungan yang berasal dari progesteron sintetis.
Terapi hormon progesteron adalah salah satu solusi bagi ibu hamil untuk mengurangi risiko keguguran. Terapi ini berfungsi untuk menambah level progesteron yang berguna untuk menguatkan kandungan.
Progesteron seperti yang telah Bunda ketahui adalah hormon yang berpengaruh pada kehamilan mulai dari membangun dan menjaga lapisan dalam rahim tempat melekatnya sel telur, memberi nutrisi pada janin, hingga memperkuat lapisan dinding rahim.
Apa hubungannya level progesteron yang rendah dengan keguguran? Ini karena pada beberapa kasus keguguran, ditemukan kadar progesteron yang rendah dalam tubuh ibu hamil tersebut.
Namun, sampai saat ini, tidak ada yang dapat memastikan apakah keguguran menyebabkan hormon progesteron menurun. Atau sebaliknya, kadar progesteron rendahlah yang menyebabkan keguguran.
Bila Bunda merasakan gejala di bawah ini, Bunda perlu waspada karena bisa jadi level progesteron rendah:
Terapi progesteron yang disarankan dokter terdiri dari tiga cara, yaitu:
Sebagian dokter meresepkan suplemen progesteron dalam bentuk obat minum, jika saat pemeriksaan awal kehamilan ditemukan kadar progesteron yang rendah.
Suntikan ini diberikan pada usia kehamilan 16-20 minggu dan akan terus diberikan setiap minggunya hingga bayi lahir.
Prosedur ini bisa dilakukan sendiri dengan dosis sekali sehari, biasanya sebelum tidur dengan berbaring selama kurang lebih 30 menit.
Bukti bahwa progesteron dapat menjadi obat penguat kandungan masih menjadi perdebatan. Penelitian pada 800 wanita yang mengalami keguguran dan diberikan progesteron tidak menunjukkan adanya dampak positif.
Namun penelitian lain menunjukkan bahwa progesteron telah mengurangi risiko keguguran pada wanita yang mengalami keguguran berulang.
Penelitian lainnya pada 2000 wanita juga tidak menunjukkan efek progesteron pada kehamilan berisiko. Namun, pada beberapa wanita yang telah mengalami keguguran berkali-kali, pemberian progesteron berfungsi mengurangi risiko keguguran.
Pemberian progesteron pada penelitian yang berbeda juga menunjukkan dampak yang baik pada wanita yang mengalami flek di awal kehamilan.
Pada wanita yang memiliki mulut rahim yang pendek pada usia kehamilan ke-16 sampai 24, , pemberian progesteron dikatakan efektif agar terhindari dari terjadinya kelahiran prematur.
Namun, Bunda perlu ingat bahwa terapi progesteron hanyalah salah satu alternatif pengobatan untuk menghindari keguguran, dan tidak menjamin keberhasilan pada kelahiran prematur bayi kembar atau lebih.
Walau masih menjadi perdebatan, terapi progesteron pada ibu hamil telah banyak dilakukan oleh dokter, karena risikonya yang rendah.
Tidak dapat disangkal, beberapa penelitian telah sukses membuktikan peran terapi progesteron dalam mengurangi risiko kehamilan pada Bunda yang pernah mengalami keguguran, atau pada Bunda yang mengalami flek di awal kehamilan.
Namun, terapi ini juga menimbulkan efek samping yaitu menyebabkan pembekuan yang menghambat aliran darah.
Oleh karena itu, penggunaan progesteron membutuhkan resep dari dokter agar tidak terjadi komplikasi pada kehamilan yang tidak diinginkan.
Terapi progesteron adalah salah satu alternatif pengobatan untuk mengurangi risiko keguguran. Namun, bukan satu-satunya solusi.
Kabar baiknya, Bunda sebenarnya dapat menjaga kandungan yang sehat dengan cara yang alami dan sederhana, yaitu menjaga asupan nutrisi selama hamil. Coba lakukan beberapa hal ini:
Selama Bunda mengonsumsi nutrisi yang dibutuhkan di atas dan tidak memiliki riwayat kesehatan yang buruk dan hanya akan melahirkan satu bayi, Bunda tidak perlu khawatir dengan keselamatan janin.
Selain itu, pastikan untuk selalu menghadiri jadwal konsultasi rutin dengan dokter atau bidan ya, Bun.
Sumber:
Verywell Family. 2020. Progesterone Treatment in Pregnancy to Prevent Miscarriage.
Baby Center. 2021. Low Progesterone during Pregnancy.
Hello Sehat. 2021. 3 Obat Penguat Kandungan untuk Mencegah Keguguran.
Alodokter. 2019. Keguguran.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010