main-logo
header-image-16391
author-avatar-16391

Ditinjau oleh

dr. Linda Lestari, Sp.OG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Diterbitkan 4 Mei 2023

share-icon

1530


Infeksi serviks atau servisitis adalah sebuah kondisi serius bagi perempuan, terutama pada ibu hamil. Jika tidak segera ditangani, maka infeksi akan menjalar ke rahim. 





Bagi perempuan, servisitis dapat menyebabkan masalah fertilitas. Sementara bagi ibu hamil, kondisi ini dapat berisiko menyebabkan keguguran atau bayi lahir prematur.









Beberapa Penyebab Servisitis dan Gejalanya





servisitis pada ibu hamil




Ada beberapa penyebab yang memicu terjadinya infeksi serviks, yang paling utama adalah infeksi menular seksual. Penyebab ini berlaku pada seluruh perempuan, termasuk yang sedang hamil. Beberapa penyebab servisitis adalah:





Infeksi menular seksual





Infeksi ini bisa terjadi akibat Bunda terpapar bakteri dan virus melalui hubungan seksual. Pada kasus servisitis akut, penyebab utamanya adalah infeksi menular seksual, seperti herpes genital, klamidia, trikomoniasis, dan gonore.





Infeksi HPV ( human papillomavirus ) yang telah berlanjut dan tidak ditangani juga dapat menyebabkan penyakit radang serviks. Kondisi ini biasanya merupakan tanda menuju terbentuknya kanker serviks.





Reaksi alergi





Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari alergi lateks yang terdapat di kondom dan alat kontrasepsi spermisida. Reaksi terhadap penggunaan alat kontrasepsi cervical cap dan diafragma juga bisa menjadi penyebabnya, begitu juga dengan reaksi terhadap penggunaan tampon saat menstruasi dan produk-produk pembersih area kewanitaan.





Vaginosis bakterialis (VB)





Pertumbuhan bakteri yang biasa ditemukan di vagina dalam jumlah berlebihan tak hanya dapat memicu infeksi di vagina, tapi juga di serviks.





Kebanyakan perempuan yang menderita servisitis tidak menyadarinya karena tidak memiliki gejala. Jika pun ada, maka gejala-gejala servisitis adalah:





  • Keluarnya cairan vagina berwarna abu-abu atau putih susu dan memiliki aroma tak sedap dalam jumlah banyak.
  • Rasa nyeri saat buang air kecil.
  • Rasa nyeri saat berhubungan seks, dan bisa mengeluarkan darah setelahnya.
  • Keluarnya darah di sela-sela jadwal menstruasi.
  • Rasa nyeri di punggung bagian bawah.




Jika servisitis sudah berlanjut tanpa Bunda sadari, maka cairan vagina yang keluar akan semakin kental dan berlangsung terus-menerus. Jika gejala ini muncul, maka Bunda harus segera memeriksakan diri ke dokter kandungan.









Bagaimana Jika Servisitis Tidak Segera Ditangani?





servisitis pada ibu hamil




Serviks adalah semacam penghalang dan pelindung yang mencegah bakteri dan virus masuk ke dalam rahim. Jika serviks terinfeksi dan kemudian berkembang menjadi penyakit radang serviks, maka kemungkinan besar infeksi ini akan menjalar ke rahim.





Jika tidak segera ditangani, maka servisitis akut akibat infeksi menular seksual dapat menyebabkan kerusakan pada sistem reproduksi. Hal ini membuat perempuan menjadi sulit untuk hamil, atau yang sedang hamil, sulit untuk tetap hamil. 





Selain itu, servisitis juga dapat meningkatkan risiko perempuan tertular HIV jika pasangan sudah terinfeksi virus tersebut.





Pada ibu hamil yang menderita servisitis akibat infeksi menular seksual, servisitis adalah penyebab keguguran atau bayi lahir prematur. Infeksi ini juga dapat menyebabkan bayi terlahir dengan infeksi di mata dan paru-paru. 





Penanganan Servisitis pada Ibu Hamil





servisitis pada ibu hamil




Semua ibu hamil disarankan untuk sesegera mungkin untuk menjalani tes pendeteksi infeksi pada awal kehamilan, termasuk infeksi menular seksual.





Tes ini juga sebaiknya dilakukan di sepanjang kehamilan, apalagi jika Bunda memiliki risiko tinggi tertular virus atau bakteri akibat hubungan seks.









Jika Bunda terdeteksi menderita servisitis akibat reaksi alergi, maka tak perlu dilakukan pengobatan. Untuk kondisi ini, cara menangani servisitis adalah dengan menghindari penggunaan produk-produk pemicu alergi.





Namun jika Bunda terdeteksi menderita servisitis akibat infeksi menular seksual, maka langkah menangani servisitis adalah dengan pengobatan. Kemungkinan Bunda akan diberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri, atau obat antivirus jika infeksi disebabkan oleh virus.





Bunda tak perlu panik dan khawatir berlebihan dengan risiko keguguran dan bayi lahir prematur saat mengalami servisitis.





Hal yang penting dilakukan adalah melakukan pengobatan yang dianjurkan dokter dengan disiplin dan melakukan langkah-langkah pencegahan agar tidak lagi menderita servisitis. Jika penanganan dilakukan dengan tepat, maka servisitis dapat diatasi dengan sukses dan aman.









Sumber:





Mayo Clinic. 2020. Cervicitis.





Healthline. 2018. Inflammation of the Cervix (Cervicitis).





NYC Health. Cervicitis and Pregnancy.










Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010