Mengetahui Kondisi Bayi Baru Lahir lewat Tes APGAR
Ditinjau oleh
dr. Fatimah Hidayati, Sp.A, Dokter Spesialis Anak
Diterbitkan 10 Jun 2021
1181
Saat bayi baru saja lahir ke dunia, dia sudah langsung menjalani beberapa tes untuk menilai kondisi kesehatannya secara keseluruhan setelah menjalani proses kelahiran.
Jika kondisi bayi ternyata tidak normal dan butuh perhatian medis, maka intervensi darurat bisa segera diberikan.
Ada lima komponen yang dinilai lewat tes APGAR, dan semuanya dilaporkan pada menit pertama dan menit ke-5 setelah bayi lahir.
Namun jika kondisi bayi sudah langsung terlihat bermasalah, maka para petugas medis akan segera memberikan pertolongan (resusitasi) pada bayi tanpa perlu menunggu tes dijalani pada menit pertama.
Bunda mungkin mendengar saat skor tes APGAR disebutkan oleh dokter atau perawat di ruang melahirkan dan cemas saat angkanya kecil. Tak perlu terlalu terpengaruh karena biasanya skor yang rendah pada menit pertama akan mendekati normal pada tes menit ke-5.
Tes APGAR diciptakan pertama kali oleh Virginia Apgar untuk menilai kondisi bayi baru lahir pada menit pertama kehidupannya dan perlu tidaknya intervensi segera untuk membantu bayi baru lahir bernapas normal.
Sampai saat ini, tes tersebut telah menjadi standar untuk menilai kondisi bayi baru lahir.
Komponen yang dinilai adalah:
A: Appearance (warna kulit)
Skor 0: Pucat
Skor 1: Badan kemerahan, ekstremitas biru
Skor 2: Seluruh tubuh kemerahan
P: Pulse (frekuensi detak jantung)
Skor 0: Tidak ada
Skor 1: <100 kali per menit
Skor 2: > 100 kali per menit
G: Grimace (reaksi terhadap rangsangan)
Skor 0: Tidak ada
Skor 1: Sedikit gerakan mimic/ meringis
Skor 2: Menangis, batuk atau bersin
A: Activity (tonus otot)
Skor 0: Lumpuh
Skor 1: Bergerak lemah, tidak aktif
Skor 2: Gerakan aktif
R: Respiration (usaha napas)
Skor 0: Tidak ada
Skor 1: Lemah, tidak teratur
Skor 2: Menangis kuat
Skor-skor ini kemudian ditotal. Semakin tinggi skor tes APGAR bayi, maka berarti kondisi bayi sehat dan bugar.
Jarang terjadi bayi mendapat skor 10 atau di bawah 3, kebanyakan bayi baru lahir memiliki skor 7-9. Perlu Bunda ketahui juga bahwa skor tes APGAR hanya menilai kondisi bayi saat ia baru menjalani proses kelahiran, bukan untuk jangka panjang.
Bayi berpotensi mendapat skor yang rendah pada tes menit pertama jika proses kelahiran, melahirkan dengan operasi Caesar darurat, serta ada cairan ketuban yang masuk ke saluran pernapasan bayi.
Para petugas medis akan memberi bantuan dengan pemberian oksigen serta membersihkan saluran pernapasan agar bayi dapat bernapas normal sehingga kadar oksigen dalam darahnya meningkat.
Selain itu, bayi juga mendapat stimulasi fisik agar jantungnya berdetak di frekuensi yang normal.
Setelah mendapat pertolongan-pertolongan ini, biasanya kondisi bayi akan membaik dan skor tes APGAR-nya juga naik pada menit ke-5.
Namun jika skor tes tetap rendah (kurang dari 7) pada menit ke-5, maka upaya resusitasi akan terus dilakukan sampai menit ke-10. Setelah itu, hasilnya akan sangat menentukan apakah perlu dilakukan upaya lanjutan atau tidak.
Menurut Neonatal Resuscitation Program (NRP) terbaru, secara garis besar, jika detak jantung bayi masih tidak ada pada menit ke-10 setelah dilakukan upaya resusitasi yang lengkap dan sesuai, maka penghentian upaya resusitasi dapat dilakukan.
Hal ini mengingat bahwa bayi baru lahir cenderung tidak dapat bertahan hidup setelah 10 menit jika jantungnya tidak berdetak. Meski pun dapat bertahan hidup, maka bayi akan mengalami disabilitas tinggi.
Setelah tes APGAR, ada beberapa tes dan skrining lainnya yang harus dijalani oleh bayi baru lahir. Agar Bunda dapat memahami semua tes ini, silakan berkonsultasi dengan dokter kandungan, dokter anak dan bidan ya, Bun.
Sumber:
MedlinePlus. 2020. Apgar Score.
American Academy of Pediatrics. 2006. The Apgar Score.
What to Expect. 2019. Your Baby Apgar Tests and Scores.
Healthline. 2018. Apgar Score: What You Should Know.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010