Mengombinasikan Susu Formula pada Bayi ASI
Ditinjau oleh
dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi
Diterbitkan 17 Jun 2021
269
Saat hamil, niat awal Bunda adalah memberikan ASI eksklusif kepada bayi sesuai rekomendasi dokter. Namun pada kenyataannya, ada indikasi medis tertentu yang membuat Bunda akhirnya harus mengombinasikan ASI dengan susu formula sebagai makanan bayi.
WHO memang merekomendasikan pemberian ASI eksklusif kepada bayi paling tidak selama enam bulan, namun pemberian susu formula sebagai tambahan boleh dilakukan jika memang terdapat indikasi medis dan atas saran dokter.
Ada beberapa alasan yang membuat ibu menyusui akhirnya direkomendasikan untuk mengombinasikan ASI dengan susu formula oleh dokter, yaitu bayi memiliki berat badan lahir sangat rendah, bayi lahir prematur kurang dari 32 minggu, bayi memiliki masalah-masalah kesehatan, atau bayi lahir kembar.
Kondisi ibu menyusui juga dapat berpengaruh, misalnya produksi ASI yang rendah atau mengonsumsi obat-obatan tertentu sehingga harus berhenti menyusui untuk sementara waktu.
Tambahan susu formula sebaiknya tidak diberikan tanpa adanya indikasi medis atau saran dari dokter. Ada ibu-ibu menyusui yang khawatir bayinya tidak mendapat cukup ASI sehingga memutuskan untuk mengombinasikan ASI dengan susu formula tanpa berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter.
Padahal sebenarnya, tubuh ibu menyusui akan memproduksi ASI sesuai dengan kebutuhan bayi selama ibu melakukan manajemen laktasi dengan baik. Hal ini dapat dilakukan dengan bantuan pendampingan konselor menyusui.
Semakin sering bayi menyusu atau ASI diperah, maka produksi ASI juga akan meningkat sehingga bayi tidak kekurangan ASI. Untuk mengetahui apakah bayi cukup mendapat ASI atau tidak, Bunda dapat mengecek popoknya.
Bayi yang cukup mendapat ASI biasanya akan berganti popok kain yang basah 6-8 kali dalam sehari, sementara popok sekali pakai yang sangat basah sampai lima kali sehari. Untuk bayi baru lahir, biasanya ia akan buang air besar setiap hari.
Berat badan bayi juga akan bertambah sesuai kurva pertumbuhan. Bunda juga dapat memerhatikan bahasa tubuh bayi. Umumnya bayi yang cukup makan akan terlihat bahagia, puas, dan sigap saat setelah menyusui dan di antara waktu menyusui.
Sebelum Bunda terpikir untuk memberikan susu formula sebagai tambahan, ada baiknya Bunda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak atau konsultan laktasi tentang hal ini.
Penting untuk diketahui terlebih dahulu apa yang menjadi alasan Bunda melakukannya. Jika ditemukan masalah yang berhubungan dengan manajemen laktasi, maka masalah tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan untuk menambahkan susu formula.
Hal-hal lain yang juga perlu Bunda pikirkan adalah berapa banyak dan sering susu formula akan diberikan per harinya, serta berapa lama suplementasi ini akan dilakukan.
Jika si Kecil memang memiliki indikasi medis dan disarankan oleh dokter untuk menambahkan susu formula, maka Bunda akan mendapat arahan tentang cara yang tepat untuk mengombinasikan ASI dengan susu formula.
Saat mulai mengombinasikan ASI dengan susu formula, ada baiknya susu formula yang digunakan benar-benar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.
Bunda dapat memilih susu formula yang difortifikasi dengan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan bayi, misalnya susu formula yang difortifikasi zat besi, asam lemak berupa DHA dan ARA, atau probiotik.
Agar lebih jelas, Bunda dapat meminta saran dari dokter anak tentang pilihan susu formula yang paling sesuai dengan kondisi bayi Bunda.
Sumber:
Healthy Children. 2020. Choosing an Infant Formula
Healthline. 2020. How to Supplement Your Breastfed Baby’s Feedings with Formula.
Verywell Family. 2019. Combining Breastfeeding and Formula Feeding.
Raising Children. 2020. Mix Feeding: Suplementing Breastfeeding with Formula.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010