Merasa Cemas Berlebih? Kenali dan Atasi dengan Cara Ini, Bun
Ditinjau oleh
Mardiana Hayati Solehah, M. Psi, Psikolog, Psikolog Klinis
Diterbitkan 9 Mei 2022
261
Pernahkah Bunda tiba-tiba mengalami rasa cemas yang tidak dapat dikontrol? Rasanya sangat tidak tenang dan seakan-akan rasa cemas yang datang tak kunjung pergi. Pikiran-pikiran buruk tidak berhenti berputar di kepala dan memunculkan berbagai emosi negatif. Bunda pun mengalami berbagai keluhan, seperti nafas tersengal-sengal, jantung berdebar-debar, mulas, sakit kepala, dan nyeri otot.
Cemas merupakan hal yang wajar dialami oleh manusia, karena cemas adalah alarm tanda bahaya, yang membuat tubuh kita jadi waspada. Manusia umumnya mengalami cemas saat akan menghadapi tantangan atau situasi-situasi spesifik yang berpotensi bahaya, seperti saat akan ujian atau menghadapi wawancara kerja.
Akan tetapi, jika rasa cemas terus-menerus dirasakan dan muncul tanpa sebab yag jelas, bisa jadi Bunda mengalami gejala kecemasan berlebihan, bahkan gangguan kecemasan.
Apa sebenarnya kondisi kecemasan berlebihan dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan di bawah ini untuk mendapatkan informasi lengkapnya.
BACA: Selalu Merasa Cemas & Emosi Tidak Stabil? Kenali Apa itu Inner Child
Kecemasan berlebihan merupakan suatu gangguan kesehatan mental yang menimbulkan kecemasan tidak wajar pada diri. Penderita gangguan kecemasan berlebihan umumnya mengalami tanda gangguan fisik yang intens, seperti gelisah, sakit perut, asam lambung meningkat, jantung berdebar kencang, dan berkeringat dingin. Keluhan fisik tersebut umumnya bertahan lama dan bisa mengganggu individu dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Tidak hanya keluhan fisik, gangguan kecemasan dapat membuat penyandangnya sangat sulit berpikir objektif, melainkan terus-menerus berpikiran buruk akan dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar. Mereka pun kerap bereaksi berlebihan dalam menanggapi kesalahan maupun kritik. Pada beberapa orang, gangguan cemas membuat mereka menjadi lebih sensitif dan mudah tersinggung akan hal-hal kecil, yang dapat mempengaruhi relasi mereka dengan orang lain.
● Gangguan panik/Serangan panik
Gangguan panik atau serangan panik merupakan salah satu dari kondisi gangguan cemas yang ditandai dengan rasa cemas yang sangat intens dan menyerang tiba-tiba. Saat serangan panikr terjadi, penderita umumnya akan merasakan kecemasan berlebih yang tidak dapat dikontrol. Penderita tidak dapat berpikir jernih dan mengalami gejala fisik lainnya seperti sakit kepala, nyeri dada, sulit bernafas, jantung berdebar, hingga pingsan.
● Fobia
Fobia sendiri merupakan kondisi dimana seseorang sangat takut terhadap suatu objek atau situasi tertentu. Ketakutan ini terasa sangat nyata hingga membayangkannya saja dapat menimbulkan kecemasan berlebihan. Beberapa contoh fobia antara lain takut ketinggian, takut ruangan sempit, takut melihat darah, dan sebagainya.
● Gangguan kecemasan umum
Gangguan kecemasan umum dapat dialami kapan saja tanpa ada pemicu yang jelas. Beberapa cirinya adalah sulit tidur, otot kaku, mudah lelah, khawatir berlebihan. Orang yang mengalami gangguan kecemasan umum cenderung berpikiran buruk akan banyak hal dan menunjukkan perilaku menghindari masalah, yang kerap nampak dari kurangnya produktivitas.
● Gangguan kecemasan sosial
Penderita dengan gangguan ini cenderung menghindari kondisi dimana harus berinteraksi langsung dengan orang lain. Gangguan kecemasan ini sangat takut untuk dinilai atau dipandang buruk oleh orang lain, sehingga penderita selalu mencoba mengurangi aktivitas sosial dan tampil di muka umum. Mereka pun umumnya menghindari relasi yang akrab dengan orang lain, serta cenderung menarik diri dari lingkungan.
● Gangguan stres pasca trauma
Jika seseorang baru saja mengalami kejadian buruk dan besar dalam hidupnya, mungkin saja trauma bisa tertanam pada dirinya. Kejadian yang membekas bisa menimbulkan kecemasan dan ketakutan berlebihan. Beberapa kondisi ini bisa disebabkan oleh trauma kecelakaan atau pelecehan seksual.
● Gangguan Obsesif Kompulsif
Gangguan ini sering dikenal juga dengan istilah obsessive-compulsive disorder (OCD). Penderita dengan gangguan ini sangat cemas jika aturan atau pola yang sudah terbentuk tidak berjalan sesuai dengan semestinya. Contohnya, penyandang OCD akan merasa sangat gelisah dan risih jika melihat garis yang tidak lurus, atau penderita mengetahui jika barangnya tidak berada pada posisi sebelumnya.
Mungkin Bunda bertanya-tanya bagaimana cara mengatasi kecemasan berlebihan? Gangguan kecemasan berlebihan sama dengan penyakit. Diperlukan pemeriksaan yang menyeluruh serta penanganan oleh profesional untuk menanganinya. Akan tetapi, Bunda bisa membantu mengendalikan kecemasan yang Bunda miliki dengan berbagai cara berikut ini:
● Batasi asupan kafein
Pada penderita gangguan kecemasan, gejala jantung berdebar maupun keluha asam lambung sering dialami. Agar tidak semakin memperburuk keadaan, sebaiknya tidak terlalu banyak mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, dan minuman berenergi. Upayakan konsumsi kafein tidak lebih dari 500ml sehari dan barengi dengan memperbanyak konsumsi air putih.
● Olahraga
Olahraga baik untuk membuat tubuh dan pikiran lebih sehat dan tenang. Upayakan untuk meluangkan waktu 30 menit sehari untuk beraktivitas fisik, seperti jalan kaki. Modifikasi lingkungan sekitar agar kita bisa lebih aktif, seperti naik-turun tangga daripada menggunakan lift, jalan kaki untuk berbelanja daripada naik motor, dll. Bunda pun bisa mencoba untuk menekuni yoga, karena yoga memiliki teknik pernapasan dan meditasi yang bisa membuat Bunda lebih rilek dan tenang.
● Hindari narkoba dan minuman beralkohol
Obat-obatan terlarang dan minuman beralkohol hanya dapat membuat tenang sesaat, namun membuat Bunda bisa kehilangan kontrol atas diri sendiri. Ini justru akan semakin memperburuk kondisi Bunda. Melarikan diri ke narkoba dan minuman beralkohol saat stres akan menimbulkan kecanduan dan Bunda akan makin sulit menemukan solusi yang tepat saat menghadapi masalah, karena terus-menerus memilih untuk melarikan diri.
● Ceritakan kepada orang terdekat
Gangguan kecemasan bukanlah penyakit yang memalukan untuk diketahui orang lain. Bunda justru perlu memberitahukan kepada orang terdekat tentang gangguan ini. Dengan mengetahui informasi ini, teman atau keluarga tentunya dapat menjadi support sistem terdepan untuk membantu Bunda jika gangguan tersebut terjadi, misalnya tahu apa yang perlu dilakukan saat Bunda mengalami serangan panik. Dukungan dari orang-orang terdekat pun bisa menguatkan Bunda saat menjalani proses pengobatan, serta mengingatkan untuk menjaga pola hidup yang sehat. Dukungan dari orang tersayang akan menjadi motivasi agar Bunda bersemangat mengatasi gangguan kecemasan tersebut.
Dear Bunda, cemas itu wajar, tapi cemas yang berlebih akan mendatangkan bahaya pada diri sendiri maupun orang-orang tersayang. Jangan takut untuk memeriksakan diri ke dokter jika Bunda merasakan gejala gangguan kecemasan. Penanganan dan perawatan yang tepat dapat mengatasi gangguan dan meningkatkan kualitas hidup.
BACA: Bagaimana Mengatasi Rasa Khawatir dan Cemas saat Hamil
Sumber:
Mayo Clinic. 2018. Anxiety Disorders
Cleveland Clinic. 2020. Anxiety Disorders
WebMD. 2020. Anxiety Disorders
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010