main-logo

Mitos atau Fakta: Lahiran Anak Laki-laki Lebih Sakit Dibandingkan Anak Perempuan

header-image-19581
author-avatar-19581

Ditinjau oleh

dr. Andri Welly, Sp. OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Diterbitkan 4 Mei 2023

share-icon

2380


Bunda mungkin pernah mendengar perkataan orang tua atau orang lain jika melahirkan bayi laki-laki lebih sakit dibandingkan bayi perempuan. 





Bagi Bunda yang sedang hamil bayi laki-laki hal ini mungkin terdengar cukup menakutkan. Terlebih setiap ibu mungkin memiliki keinginan melahirkan secara normal.





Namun, apakah pernyataan ini fakta atau hanya mitos belaka?





Fakta: Lahiran Anak Laki-laki Lebih Mungkin Mengalami Komplikasi





bayi menangis saat dilahirkan




Setiap wanita yang melalui persalinan normal, memang pasti akan mengalami sakit kontraksi dan perjuangan saat melahirkan. 





Namun, menurut sebuah penelitian kecil di Irlandia, wanita yang melahirkan anak laki-laki lebih mungkin mengalami komplikasi daripada mereka yang melahirkan anak perempuan. 





Disimpulkan dari situs webmd.com, ada sebuah studi yang mengevaluasi lebih dari 574.000 kelahiran di Australia dari tahun 1981 hingga 2011. Studi tersebut menemukan:





  • Anak laki-laki lebih mungkin dilahirkan secara spontan sebelum waktunya
  • Anak laki-laki menunjukkan risiko 27% lebih tinggi untuk kelahiran prematur antara usia kehamilan 20-24 minggu, risiko 24% lebih tinggi untuk kelahiran prematur antara 30-33 minggu, dan risiko 17% lebih tinggi untuk kelahiran prematur antara 34-36 minggu.
  • Ibu yang mengandung anak laki-laki 4% lebih mungkin menderita diabetes gestasional
  • Ibu yang mengandung anak laki-laki 7,5% lebih mungkin menderita preeklamsia 
  • Namun, wanita hamil yang membawa anak perempuan memiliki risiko 22% lebih tinggi untuk terjadinya preeklamsia dini yang membutuhkan persalinan prematur




Selain itu, dikutip dari newscientist.com, ditemukan juga anak laki-laki 20% lebih mungkin membutuhkan persalinan dengan bantuan alat dan 50% lebih mungkin membutuhkan operasi caesar





Ibu yang melahirkan anak laki-laki juga lebih sering diberi hormon perangsang kontraksi/ induksi (oksitosin). Persalinan bayi laki-laki rata-rata lebih dari enam jam, sedangkan rata-rata persalinan bayi perempuan berlangsung kurang dari enam jam.  Forceps dibutuhkan pada 23% kelahiran anak laki-laki, tetapi hanya 19% kelahiran anak perempuan.





Jadi, selain lebih besar kemungkinan mengalami komplikasi, melahirkan anak laki-laki juga diketahui lebih lama dibandingkan melahirkan anak perempuan.





Kenapa Melahirkan Anak Laki-laki Lebih Sakit Dibandingkan Anak Perempuan?









Kondisi ini bukan terjadi secara kebetulan. Namun, para peneliti menemukan beberapa spekulasi terkait hal ini.





  • Kepala bayi laki-laki lebih besar




Maeve Eogan, di Rumah Sakit Bersalin Nasional di Dublin berspekulasi bahwa ada "kerentanan bawaan" pada pria yang membuat ibu kurang mampu menahan tekanan persalinan.  Hal ini bisa jadi karena ukuran kepala bayi laki-laki cenderung lebih besar.





  • Bayi perempuan memiliki antioksidan defensif/ pertahanan




Dalam penelitian, ditemukan juga bahwa dalam tubuh bayi perempuan ditemukan antioksidan defensif dan kurangnya kerusakan biomelekuler. Antioksidan ini membuat ibu menjadi lebih mudah melahirkan bayi perempuan. Selain itu, resiko ibu mengalami inflamasi saat persalinan jadi lebih kecil pula.





Tapi, perlu digaris bawahi, dari berbagai penelitian di atas yang telah dilakukan, terdapat 1 kesamaan yaitu penelitan merupakan penelitian berskala kecil dan dalam ruang lingkup lokal atau setempat.





Jadi bila ditilik dari tingkat evidence based medicine -nya, bahwa masih dibutuhkan penelitian skala yang lebih yang besar dengan ruang lingkup yang lebih luas (dalam hal ini multi-country atau negara serta jika dibutuhkan multi-continent atau benua), untuk secara sahih dapat membuktikan bahwa kesemua hal-hal yang diutarakan tersebut memang berkaitan dengan sukarnya melahirkan bayi laki-laki. 





Meskipun begitu, para peneliti tetap menyarankan ibu untuk menjalani diet sehat, tak peduli apapun gender bayi yang sedang dikandung.





Ada banyak cara juga yang bisa dilakukan ibu hamil untuk mengurangi risiko komplikasi kehamilannya. Seorang wanita bisa mengurangi makanan dan minuman manis, serta memperbanyak sayur dan buah-buahan untuk membantu ibu tetap sehat.





Selain itu, tetap aktif dan berolahraga juga sangat disarankan untuk menghindari kemungkinan preeklampsia, diabetes gestasional, dan memperlancar persalinan nantinya.





Di samping itu, senam hamil dan latihan pernafasan juga akan sangat membantu Bunda untuk lebih tenang dan meminimalisir rasa sakit saat persalinan tiba. Jadi, tidak perlu takut ya, Bunda. 





BACA: Mitos atau Fakta: Melahirkan Bayi Perempuan Lebih Mudah





Sumber





GrowMD. 2016. Pregnancy Problems More Likely With Baby Boys?





The Irish Times. 2003. The old wives' tale is true - boys cause more problems during labour





New Scientist. 2003. Boys' births more complex than girls


Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010