main-logo
header-image-3683
author-avatar-3683

Ditinjau oleh

dr. Linda Lestari, Sp. OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Diterbitkan 28 Mar 2024

share-icon

97


Banyak orang yang menganggap hewan peliharaan sebagai anggota keluarga, bahkan terkadang hingga tidur di tempat tidur yang sama. Namun ketika sedang hamil, perempuan harus berhati-hati menghadapi hewan peliharaan ini demi menjaga kesehatan ibu dan sang bayi.





Apa yang harus dilakukan ibu yang sedang hamil dengan hewan-hewan peliharaan? Baca pemaparannya di bawah ini. 





Bagaimana Hewan Peliharaan Bisa Memengaruhi Kondisi Kehamilan?





Ada berbagai jenis penyakit yang mungkin ditularkan oleh hewan peliharan. Berikut beberapa di antaranya: 





Toksoplasmosis 





Salah satu kekhawatiran yang berhubungan dengan hewan peliharaan selama hamil adalah toxoplasmosis, sebuah parasit yang bisa dibawa oleh kucing dan dikeluarkan lewat kotorannya. 





Sebenarnya kemungkinan terkena toksoplasmosis untuk pertama kali selama kehamilan sangat kecil. Bahkan jika Bunda terinfeksi, ini tidak berarti bayimu pasti akan tertular. Dalam banyak kasus, infeksi tidak menyebar ke bayi. Namun meski langka, jika bayi terinfeksi toxoplasmosis pada awal kehamilan, hal ini bisa menyebabkan keguguran, bayi lahir meninggal, dan cacat bawaan. 





Pada sebuah studi, bayi dengan toksoplasmosis kongenital tidak berhubungan langsung dengan adanya hewan peliharaan kucing dirumah. Hal ini dikarenakan kotoran kucing liar di lingkungan sekitar dapat mencemari makanan yang kurang bersih atau kurang menjaga kebersihan tangan saat berkebun dan membersihkan rumah.





Lymphocytic Choriomeningitis





Ini adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh lymphocytic choriomeningitis virus (LCMV). Penyakit ini biasanya disebarkan oleh tikus liar, tapi pet rodent (seperti hamster dan guinea pig) juga bisa memilikinya. LCMV ringan bisa menyebabkan gejala-gejala seperti flu, dan sebagian besar orang sembuh tanpa masalah.





Namun jika parah LCVM bisa menyebabkan kelainan saraf seperti meningitis atau kelumpuhan. Selama hamil, virus bisa tertular kepada bayi, dan bisa menimbulkan risiko keguguran, bayi lahir meninggal atau cacat bawaan.





Salmonellosis





Salmonellosis adalah sebuah infeksi bakteri dari salmonella. Selain dari makanan, bakteri ini juga bisa didapatkan dari hewan peliharaan. Yakni hewan reptil dan amfibi seperti, ular, kura-kura dan kodok. 





Gejala-gejala salmonellosis saat hamil kurang lebih sama dengan orang awam—demam, diare, muntah dan sakit perut—tapi lebih berbahaya. Diare dan muntah pada ibu hamil bisa menyebabkan dehidrasi. Dan meski sangat langka, salmonellosis bisa mengakibatkan infeksi darah ( bacteremia ) atau meningitis.





Ibu yang sedang hamil juga bisa meneruskan bakteri ini kepada bayinya. Untungnya di negara kita, angka kejadian salmonelosis cukup besar diderita dari umur 12 tahun, sehingga sebelum hamil biasanya sudah memiliki kekebalan alami.





Isu Kesehatan Lainnya 





Tidak hanya penyakit yang bisa diakibatkan oleh hewan peliharaan kesayanganmu. Si kucing atau anjing yang selalu menjadi teman baikmu ini juga bisa mencakar, menggigit dan menimbulkan bahaya fisik lain. Biasanya mereka memang jinak dan menyenangkan, tapi ada kalanya hewan peliharaan menjadi agresif. 





Apa yang Bisa Dilakukan agar Tetap Sehat Saat Memiliki Hewan Peliharaan?





Berikut beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk menjaga kesehatan diri dan bayi saat sedang hamil. 





  • Pastikan hewan peliharaan tervaksinasi dengan baik. Dokter hewan bisa mengecek apakah kucing memiliki toksoplasmosis. Dan dokter bisa mengecek apakah Bunda sudah terpapar dengan parasit ini. 
  • Cuci tangan dengan air dan sabun, terutama setelah menyentuh hewan peliharaan, kandang, makanan atau mainan mereka. 
  • Minta orang lain memberi makan atau membersihkan sarang atau kandang hewan peliharaan. 
  • Hati-hati jika hewan peliharaan sakit. Segeralah bawa ke dokter hewan terdekat. 
  • Jika hewan peliharaan menggigit atau mencakar, segera bersihkan dan hubungi dokter. 
  • Jauhkan hewan peliharaan terutama reptil, amfibi, dan pet rodent dari dapur dan tempat penyimpanan makanan lain. 
  • Hindari mencium hewan peliharaan atau mendekatkannya ke wajahmu. 
  • Pastikan hewan peliharaan selalu berada di rumah dan tidak berbaur dengan hewan liar lainnya.




Sumber: 





  • March of Dimes, 2019. Caring For Pets When You're Pregnant.
  • What to Expect, 2019. Pets and Pregnancy.
  • Very Well Family, 2020. Pets and Pregnancy.

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010