main-logo

Panduan Lengkap Bayi Lahir Sungsang yang Wajib Ibu Tahu

header-image-3659
author-avatar-3659

Ditinjau oleh

dr. Linda Lestari, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Diterbitkan 28 Mar 2024

share-icon

236


Bahkan ketika berada di dalam rahim dengan ruang terbatas, bayi bergerak dengan lincah lho, Bun . Antara minggu 32 dan 38, dia akhirnya berada dalam posisi kepala di bawah. Namun, sekitar 3 hingga 4 persen bayi masih berada dalam posisi kepala di atas saat mereka siap lahir. Ini disebut posisi sungsang.





Apakah ini sesuatu yang harus membuat Bunda panik? Berikut segala hal yang harus Bunda tentang lahir sungsang. 





Apa itu Posisi Sungsang?





Mayoritas bayi berada pada posisi kepala ke bawah di dalam rahim saat kehamilan berumur 36-37 minggu. Ini berguna agar mereka bisa lahir dengan kepala terlebih dahulu. Akan tetapi, terkadang bayi berada dalam posisi kaki atau bagian pantat yang keluar terlebih dahulu. Ini disebut posisi sungsang.





Ada tiga jenis posisi sungsang, yakni: 





  • Sungsang murni: posisi sungsang paling sering terjadi, pantat bayi di bagian terbawah dengan kedua kaki dalam posisi lurus mendekati kepala. 
  • Sungsang komplit: kepala bayi di bagian atas, pantat di bagian terbawah dan kedua kakinya bersila.
  • Sungsang sebagian: salah satu atau kedua kaki berada di bawah bokong. 




Dokter akan memeriksa perut untuk merasakan di mana posisi kepala, punggung dan pantat bayi. Tes ultrasound mungkin akan digunakan untuk mengonfirmasi apakah bayi dalam posisi sungsang saat HPL sudah dekat, atau ketika proses persalinan akan dimulai. 





Apa Penyebab Lahir Sungsang?





Menurut American Pregnancy Association , ada beberapa penyebab mengapa bayi berada dalam posisi “salah” di dalam rahim, di antaranya: 





  • Jika sudah beberapa kali hamil
  • Mengandung lebih dari satu bayi
  • Sebelumnya pernah mengalami kelahiran prematur
  • Terdapat terlalu banyak atau terlalu sedikit air ketuban, yang membuat bayi bisa bergerak ekstra leluasa, atau tidak bisa berputar
  • Ibu memiliki bentuk rahim yang tidak normal atau komplikasi lain, seperti mioma (tumor jinak rahim)
  • Mengalami plasenta previa
  • Bayi kecil




Meski begitu, hanya karena Bunda memiliki satu atau dari beberapa kondisi di atas, bukan berarti bayi akan lahir sungsang. 





Apa yang Akan Terjadi pada Hari Kelahiran ?





Hanya karena pantat bayi berada di posisi terbawah pada beberapa minggu sebelum hari persalinan, bukan berarti dia akan lahir sungsang. Akan tetapi jika posisi bayi tetap sungsang saat akan melahirkan, metode persalinan yang ditawarkan oleh dokter biasanya adalah melalui operasi caesar.





Bagaimana dengan persalinan normal? Dokter akan memberikan pilihan ini jika tenaga kesehatan yang membantu proses kelahiran  terlatih dengan proses ini, dan persalinan sudah masuk pada fase aktif.





Di sisi lain, mayoritas komplikasi (prolaps tali pusar, luka pada tengkorak/otak/lengan bayi, kepala terhambat di jalan lahir, dsb) terjadi pada kelahiran normal. Jadi, jika Bunda meminta melahirkan secara normal tapi dokter menyarankan operasi caesar, pasti ada alasan baik di balik rekomendasi tersebut. 





Pastinya, kelahiran secara sungsang harus dilakukan di rumah sakit, di mana ahli dan sumber daya tersedia untuk memastikan ibu dan bayi selamat. 





Adakah Cara Mengubah Posisi Sungsang Sebelum Bayi Lahir?





Jadi, apa yang bisa Bunda dilakukan jika memiliki kehamilan sungsang? Pertama-tama, pastinya Bunda harus membicarakan segala sesuatunya dengan dokter. Kedua, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengubah posisi bayi menjadi normal.





Jika bayi masih dalam posisi sungsang, Bunda kemungkinan akan ditawarkan untuk melakukan external cephalic version (ECV). Ini adalah ketika seorang tenaga medis profesional (seperti dokter kandungan), mencoba mengubah posisi menjadi “kepala di bawah” dengan menekan daerah perut dengan tangan. Sekitar 50% posisi sungsang bisa dikembalikan ke posisi normal lewat ECV, yang menyebabkan ibu bisa melahirkan dengan normal. 





Kemungkinan ECV akan sukses jika: 





  • Ibu sudah pernah melahirkan
  • Bayi dalam posisi sungsang komplit atau murni dan tidak menempel pada panggul
  • Uterus dalam posisi rileks saat prosedur berlangsung
  • Level air ketuban normal
  • Ibu tidak mengalami kelebihan berat badan
  • Berat badan bayi relatif kecil (sekitar 2500 gram)




Selama proses ECV: 





  • Ibu akan diberikan obat untuk merileksasikan rahim sehingga bayi bisa bergerak lebih mudah. 
  • Jantung detak bayi akan dimonitor dan ultrasound akan digunakan untuk mengecek denyut jantung dan kondisi plasenta.




Bisa jadi Bunda merasa kecewa karena proses kelahiran yang diimpikan belum terwujud. Namun, ingatlah bahwa perasaan ini akan terlupakan saat Bunda akhirnya memeluk si buah hati dan melihatnya untuk pertama kali.





Sumber: 





  • NHS, 2017. What happens if your baby is breech?
  • NCBI, 2020. Breech Presentation.
  • Ontario Prenatal Education. Breech Birth.
  • Healthline, 2016. What You Need to Know if Your Baby Is Breech.
  • What to Expect, 2018. Breech Birth: What It Means for You.
  • Family Doctor, 2018. Breech Babies: What Can I Do if My Baby is Breech?

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010