Panduan Lengkap Berhubungan Seks Saat Hamil
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp. OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 28 Mar 2024
2471
Sebelum hamil, frekuensi berhubungan badan dengan suami lumayan tinggi. Namun setelah mengandung, Bunda menjadi ragu melakukannya. Apakah aman untuk bayi? Bisakah menyebabkan keguguran? Berikut panduan lengkap tentang berhubungan seks saat hamil.
Berhubungan seks saat hamil tidak membahayakan kandungan. Hubungan intim pun tidak membahayakan bayi. Pasalnya, bayi yang sedang berkembang di dalam rahim dilindungi oleh air ketuban dan otot-otot kuat. Penis pasanganmu juga tidak akan mencapai bayi, dan si bayi sendiri tidak tahu apa yang sedang terjadi.
Saat kehamilan bertambah, orgasme atau hubungan seks bisa memicu kontraksi ringan. Jika hal ini terjadi, Bunda akan merasakan otot-otot di sekitar rahim mengeras. Ini disebut kontraksi Braxton Hicks dan memang bisa membuat tidak nyaman.
Akan tetapi, ini adalah sesuatu yang normal dan Bunda tidak perlu khawatir. Jika merasakan ini, cobalah untuk rileks atau berbaring hingga kontraksi selesai.
Dengan kata lain, jika kehamilanmu normal dan tidak ada komplikasi, berhubungan seks dan orgasme tidak akan meningkatkan risiko persalinan prematur atau keguguran.
Meski begitu, Bunda dan pasangan sebaiknya tetap bijak ketika berhubungan seks saat hamil. Ini artinya, hindari aktivitas seksual yang bersifat berlebihan dan membuat lelah untuk menghindari trauma pada vagina atau serviks.
Selalu diskusikan tentang keamanan berhubungan seks saat hamil kepada dokter karena kondisi setiap kandungan berbeda-beda, terutama jika Bunda pernah keguguran atau berisiko mengalaminya.
Jika ini adalah kondisi Bunda, dokter mungkin akan menyarankan untuk menghindari seks pada bulan-bulan pertama kehamilan. Dan jangan ragu untuk mengklarifikasi dan mengajukan pertanyaan dengan detail; apakah “seks” yang dimaksudkan adalah penetrasi atau stimulasi seksual lainnya.
Asal tahu saja mengalami orgasme ketika sedang hamil ternyata ada manfaatnya. Termasuk merasa lebih rileks karena tubuh merilis hormon-hormon penenang dan meningkatkan aliran darah kardiovaskular.
Dan manfaat ini juga dirasakan oleh bayi. Berikut beberapa manfaat berhubungan intim bagi kehamilan.
Tergantung. Sebagian perempuan mengalami peningkatan gairah seks selama kehamilan berkat produksi level estrogen yang lebih tinggi.
Selain itu, aliran darah yang berlebih ke area kemaluan dan payudara yang membuat area ini lebih sensitif, sehingga meningkatkan intensitas dan orgasme.
Di sisi lain, penurunan libido saat hamil juga sesuatu yang wajar. Terlebih jika mengalami mual, kelelahan dan kembung, yang mungkin membuat Bunda tidak ingin berhubungan intim.
Jika ini terjadi maka Bunda bisa menjaga intimasi dengan aktivitas lain seperti berpelukan, berciuman atau sekadar berbincang-bincang.
Sepanjang nyaman, mayoritas posisi seks aman selama kehamilan. Namun, seiring bertambahnya usia kehamilan dan perut membesar, Bunda mungkin perlu bereksperimen untuk menemukan posisi yang nyaman.
Posisi berhubungan intim yang aman pada dasarnya adalah yang tidak menekan perut dan yang membuat baring telentang lama (posisi misionari).
Pasalnya, posisi ini setelah bulan keempat akan memberikan tekanan pada pembuluh darah utama, yang menaikkan tekanan darah dan mengurangi jumlah darah ke hati. Ini bisa mengakibatkan penurunan jumlah darah yang dialirkan ke bayi.
Berikut beberapa posisi berhubungan yang bisa Bunda coba:
Untuk kenyamanan lebih, Bunda juga bisa menggunakan sex pillow , pelumas, dan sex toys . Untuk mendapatkan kenikmatan maksimal, terkadang tidak dibutuhkan penetrasi.
Stimulasi pada klitoris, misalnya, dengan menggunakan sex toys atau sentuhan jari, bisa menghasilkan kenikmatan yang intens.
Berhubungan seks mungkin tidak aman saat hamil jika Bunda memiliki komplikasi sekarang atau di masa lalu. Jika Bunda mengalami komplikasi seperti berikut ini, konsultasikan dengan dokter jika berhubungan intim aman.
Tergantung pada situasi setiap individu, dokter mungkin akan melarang aktivitas seksual selama kehamilan.
Ini bisa berlangsung dalam waktu tertentu atau selama sembilan bulan jika kehamilan tersebut berisiko tinggi. Larangan ini bisa berupa orgasme, penetrasi menggunakan kondom atau penetrasi biasa.
Jika ini yang terjadi, that’s OK ! Ada banyak cara lain untuk menjaga intimasi dalam hubungan, misalnya berbagi cerita dengan suami, berpelukan, dipijat atau berciuman.
Seks dalam pernikahan seharusnya dilakukan dengan rasa aman dan nyaman, tanpa paksaan atau menimbulkan rasa sakit. Pastikan memberitahukan perasaanmu kepada suami, dan carilah solusi terbaik.
Dan selalu konsultasikan dengan dokter jika ada hal yang berhubungan dengan seks yang membuatmu khawatir dan bingung. Dengan begini, Bunda dan pasangan tetap bisa berhubungan seks saat hamil tanpa stres.
Sumber:
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010