main-logo

Panduan Lengkap Cara Memilih Mainan untuk Anak

header-image-3051
author-avatar-3051

Ditinjau oleh

dr. Fatimah Hidayati, Sp.A, Dokter Spesialis Anak

Diterbitkan 21 Jun 2024

share-icon

380


Mainan apa yang cocok untuk si Kecil? Sekilas sepertinya sebuah pertanyaan yang mudah dijawab, tapi pastinya Anda tidak ingin membeli mainan yang tidak aman atau bahkan jarang disentuh oleh anak. Berikut ini adalah panduan dasar memilih mainan untuk anak sesuai usia mereka. 





Mainan Seperti Apa yang Sebaiknya Diberikan untuk Anak?





Bermain merupakan hal yang esensial untuk mengoptimalkan perkembangan anak karena membantu pertumbuhan kognitif, fisik, sosial dan kondisi emosi mereka. Tidak hanya itu, bermain juga menjadi sebuah momen dan kesempatan yang penting bagi orang tua untuk berinteraksi secara maksimal dengan si Kecil. 





Namun dengan begitu banyaknya jenis mainan di luar sana, orang tua pasti bingung memilih mana yang sebaiknya diberikan untuk anak. Menurut The American Academy of Pediatrics (AAP), mainan terbaik adalah yang sesuai dengan kemampuan anak dan mendorongnya mengembangkan keterampilan baru.





Jadi, seperti apakah mainan yang sebaiknya diberikan untuk anak? Menurut APP, beberapa jenis mainan dasar dan tradisional seperti di bawah ini cukup untuk menemani anak bermain. 





Mainan Simbolik atau Pura-Pura





Mainan karakter seperti boneka, figur hewan atau action figures , dan objek mainan seperti alat masak-masakan, mobil-mobilan, pesawat terbang dan bangunan bisa membantu anak mempelajari kata-kata baru. Mainan ini juga bisa membantu mereka berimajinasi dan mengarang cerita yang sesuai dengan dunia nyata. Dengan kata lain, mainan simbolik yang memicu imajinasi seperti ini berperan besar membantu perkembangan sosial dan emosi anak. 





Mainan Adaptif / Motorik Halus





Anak-anak bisa mempelajari kemampuan mengatasi masalah dengan mainan favorit seperti blok, puzzle dan kereta api. Jenis mainan ini juga mendukung keterampilan motorik halus dan meningkatkan perkembangan otak dan bahasa.  Bahkan beberapa jenis mainan ini bisa membantu kemampuan dini matematika si Kecil. 





Mainan Seni 





Mainan yang berhubungan dengan seni tidak perlu mahal. DIY toys yang dibuat dari potongan kardus atau kertas juga efektif dan pastinya bisa membuat anak senang. Orang tua juga bisa memberikan buku mewarnai, krayon, atau clay untuk membangun kreativitas dan meningkatkan kemampuan motorik halus anak. 





Mainan yang Mengajarkan Bahasa dan Konsep





Kecanggihan teknologi menghasilkan begitu banyak mainan yang bisa mengeluarkan suara, entah itu dalam bentuk boneka atau permainan di dalam aplikasi. Namun interaksi manusia yang sesungguhnya sangat penting untuk pertumbuhan anak, dan tidak bisa digantikan dengan permainan dengan teknologi paling canggih sekalipun.  Oleh karenanya, mainan tradisional seperti mainan kartu atau board gam es, mainan huruf atau buku tetap metode terbaik untuk melatih kemampuan bahasa anak. 





Mainan Motorik Kasar 





Mainan yang membutuhkan aktivitas fisik seperti main bola, main tarik-dorong, kereta-keretaan dan sepeda roda tiga akan membantu perkembangan fisik anak. Selain itu, tipe mainan ini juga meningkatkan kemampuan interaksi dengan teman dan kemampuan anak menahan diri karena biasanya ada aturan yang berlaku saat anak terlibat dalam permainan ini. 





Bagaimana Menentukan Mainan yang Cocok Berdasarkan Usia Anak?





Anak akan senang menikmati mainan yang bisa mereka kuasai dan sesuai dengan fase perkembangan mereka. Berikut beberapa panduan tentang jenis mainan yang untuk anak berdasarkan fase dan usia mereka.





Bayi 0-6 Bulan





Pada tahap ini bayi takjub dengan apa yang tangan dan kaki mereka lakukan, penasaran dengan suara dan gerakan, dan suka memasukkan sesuatu ke dalam mulut. Mainan untuk bayi umur ini termasuk squeeze toys , rattle, boneka lembut, buku dengan musik dan nyanyian, dan teething toys





Bayi 7-12 Bulan





Bayi berusia 7-12 bulan suka bergerak, merangkak dan berdiri. Mereka mulai mengerti nama mereka dan kata-kata sederhana, bisa menemukan benda tersembunyi serta memasukkan dan mengeluarkan sesuatu dari kotak. Mainan untuk bayi fase ini adalah boneka, kendaraan plastik dengan roda, blok besar dari bahan lembut atau kayu, bola besar, serta push and pull toys .





Anak 1 Tahun





Biasanya pada usia ini mereka sudah bisa berjalan dengan seimbang, bahkan dapat menaiki tangga. Mereka suka mendengarkan cerita, mengucapkan kata-kata, dan sudah bisa bermain di sebelah (bukan bersama) anak lain. 





Mainan yang cocok untuk mereka seperti buku dengan ilustrasi sederhana atau foto-foto objek nyata, krayon dan kertas besar, mainan telepon, boneka dan kereta dorong, mainan hewan plastik, blok kayu kecil, puzzle , dan mainan dengan tombol.  





Anak 2 Tahun (Batita)





Anak usia 2 tahun sedang mempelajari bahasa dengan cepat dan mengerti tentang bahaya. Meski begitu, mereka tetap mau mencoba berbagai hal, mulai dari melompat dari ketinggian, hingga mencoba menggelantung. Mereka juga memiliki kontrol tangan dan jari yang baik dan suka bermain dengan objek-objek kecil. 





Mainan yang bisa diberikan untuk anak berusia 2 tahun adalah seperti wood puzzle , objek dengan tombol/kaitan/kancing, mainan yang mengurutkan ukuran, warna, bentuk, mainan transportasi, furnitur ukuran anak, boneka dengan aksesoris, buku dengan detail, dan lain sebagainya. 





3-6 Tahun





Anak usia prasekolah memiliki kemampuan memperhatikan yang lebih panjang daripada batita. Mereka mengajukan banyak pertanyaan dan suka berbicara. Anak usia ini suka bereksperimen, bermain dengan temannya (dan tidak ingin kalah). Mereka bisa berbagi mainan dengan teman-temannya. 





Mainan yang cocok untuk anak usia prasekolah di antaranya puzzle (dengan 12-20 bagian), koleksi berbagai objek dengan ukuran dan warna yang berbeda, playdough , instrumen musik seperti keyboard dan tamborin. Selain itu anak usia 3-6 tahun yang memiliki akses ke komputer bisa memainkan program interaktif atau permainan yang menggunakan instruksi lisan, tidak hanya gambar. 





Apa yang Harus Diingat Saat Membeli Mainan untuk Anak?





Berikut beberapa hal yang wajib Anda ingat saat membeli mainan untuk anak. 





Beli mainan yang aman untuk anak





Pilih mainan yang tidak ada bagian yang tajam, mudah pecah, atau menjepit, dicat dengan bahan tidak beracun, tidak mengandung timbal, dan mudah dibersihkan. Untuk anak di bawah 3 tahun, pilih ukuran mainan yang tidak terlalu kecil agar tidak mudah tertelan atau membuat tersedak.





Hati-hati saat melihat label untuk “edukasi” pada mainan





Mayoritas permainan merupakan mainan menghafal, seperti huruf dan bentuk sebagai salah satu bagian untuk kesiapan sekolah. Kemampuan sebenarnya yang dibutuhkan untuk keberhasilan seseorang adalah kontrol impuls, mengelola emosi, berpikir kreatif dan fleksibel. Edukasi yang sebenarnya dipelajari anak di sekolah dan rumah. 





Mainan bagus tidak harus mahal atau trendi





Terkadang mainan paling sederhana adalah yang terbaik, karena memberikan anak kesempatan untuk berimajinasi (bukan sebaliknya). Pilih mainan yang mendorong anak untuk berinteraksi dengan orang lain dan bereksplorasi serta belajar mengatasi masalah. 





Hati-hati dengan mainan yang mempromosikan stereotip ras dan gender





Semua anak perlu diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai jenis mainan yang berbeda. Oleh karena itu tawarkan buku atau mainan yang memperlihatkan peran gender yang tidak stereotip, misalnya ayah bisa bekerja di rumah, perawat laki-laki, dan polisi perempuan. 





Batasi penggunaan video game dan computer game





Bagi anak yang berusia 2 tahun atau lebih tua, screen time sebaiknya kurang dari 1 jam per hari. Sementara untuk anak yang berusia kurang dari 2 tahun, hindari memberikan video game kepada mereka. Anak yang berusia kurang dari 5 tahun seharusnya hanya diperbolehkan memainkan video game yang sesuai perkembangannya, dan sebaiknya dibimbing oleh orang tua atau pengasuh. 





Setiap orang tua harus ingat bahwa mainan bukanlah unsur terpenting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak ada satu pun aplikasi yang bisa mengajarkan anak untuk membaca atau menulis. Orang tua tetaplah merupakan guru terbaik untuk anak.













Sumber:





  • Healthy Children, 2020. Toy Buying Tips for Babies & Young Children: AAP Report Explained.
  • National Association for the Education of Young Children. Good Toys for Young Children by Age and Stage.
  • Healey, Aleeya, et al., 2019. Selecting Appropriate Toys for Young Children in the Digital Era. Journal Pediatrics.
  • Frank, Christina. WebMD, 2006. Choosing the Right Toys for the Right Age.
  • Iannelli, Vincent, MD. Very Well Family, 2020. How to Choose Safe Toys for Your Kids.
  • Parents, 2015. Age-by-Age Guide to Toys.









Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010