Panduan Memilih Susu Formula yang Tepat untuk Bayi
Ditinjau oleh
dr. Arnold Soetarso, Sp.A, Dokter Spesialis Anak
Diterbitkan 8 Jun 2021
10
ASI adalah makanan yang terbaik untuk si buah hati. Namun pada beberapa keadaan, bayi terpaksa harus diberikan susu formula. Ada banyak jenis dan merek susu formula di pasaran, bagaimana Anda tahu mana yang terbaik untuk si Kecil? Apakah susu formula yang lebih mahal berarti lebih baik? Temukan semua informasi tentang bagaimana memilih produk susu formula untuk baik di bawah ini.
Mayoritas susu formula untuk bayi terbuat dari susu sapi yang telah diproses sedemikian rupa agar cocok untuk bayi.
Banyak ibu yang bertanya, “kalau memang susu formula terbuat dari susu sapi, mengapa bayi tidak langsung diberikan susu sapi biasa saja?” Jawabannya: bayi tidak bisa mencerna susu sapi semudah dan sebaik susu formula.
Selain itu susu sapi juga mengandung konsentrasi protein dan mineral yang tinggi, yang tidak baik untuk ginjal bayi yang baru lahir. Plus, susu sapi tidak mengandung zat besi, vitamin C, dan nutrisi lain dalam jumlah yang cukup untuk bayi. Untuk alasan ini, bayi tidak disarankan untuk mengonsumsi susu sapi selama 12 bulan pertama.
Susu formula menyediakan bayi nutrisi yang dibutuhkan untuk bertumbuh dan berkembang. Akan tetapi, susu formula tidak memiliki manfaat kesehatan yang lebih baik dari ASI (air susu ibu), baik untuk bayi dan ibu. Contohnya, susu formula tidak bisa melindungi bayi dari infeksi.
Susu formula biasanya tersedia dalam tiga bentuk yang berbeda, yakni bubuk yang dibuat dengan menambahkan air atau formula bentuk cair yang siap dikonsumsi. Meski susu formula cair yang bisa langsung diminum memang lebih mudah digunakan, tapi cenderung lebih mahal dan, sekali dibuka, sehingga harus digunakan secepatnya. Tipe mana yang cocok untukmu tergantung seberapa banyak formula yang akan digunakan, di mana Anda akan menggunakannya, dan dana yang tersedia.
Ketika berbelanja susu formula untuk bayi, Anda akan menemukan beberapa jenis formula:
Hampir 80% susu formula yang dijual di pasaran termasuk dalam jenis ini. Meski susu sapi merupakan bahan dasar susu ini, tetapi sudah melalui berbagai perubahan sehingga mengandung keseimbangan gizi yang cocok dan aman untuk bayi. Akan tetapi sejumlah bayi—seperti mereka yang alergi terhadap protein di dalam susu sapi—membutuhkan jenis formula yang lain.
Susu formula ini mengandung protein (kedelai) dan karbohidrat yang berbeda dengan formula susu sapi. Susu ini biasanya direkomendasikan untuk bayi yang tidak bisa mencerna laktosa dan karbohidrat utama di dalam susu sapi.
Menurut American Academy of Pediatrics , formula kedelai aman untuk bayi yang lahir cukup bulan (tidak direkomendasikan untuk bayi lahir prematur) dan akan menyediakan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh normal. Namun, susu ini tidak dibutuhkan kecuali: memilih diet vegetarian, intoleran terhadap laktosa atau protein susu sapi, atau bayi memiliki galaktosemia (kondisi langka yang menghambat tubuh memproses galaktosa dan mengubahnya menjadi energi).
Susu ini sering disebut “ predigested ” (yang telah dicerna sebelumnya) karena kandungan protein di dalamnya telah diurai menjadi protein-protein yang lebih kecil sehingga bisa lebih mudah dicerna. Susu ini lebih mahal dibandingkan susu lainnya.
Ada susu formula khusus untuk bayi-bayi dengan kondisi atau penyakit tertentu, termasuk susu untuk bayi prematur. Susu ini biasanya hypoallergenic , tidak mengandung laktosa atau mudah dicerna. Jika dokter merekomendasikan sebuah susu formula khusus untuk bayimu, ikuti instruksi pemberiannya (jumlah, jadwal, cara penyajian) karena susu ini berbeda dengan susu formula biasa.
Ada kelompok bayi seperti bayi prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah, bayi lahir dari ibu anemia yang hanya mempunyai sedikit cadangan zat besi, yaitu sebuah mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan manusia. American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk memberikan susu formula yang diperkaya zat besi kepada semua bayi yang tidak meminum ASI, atau hanya minum ASI secara parsial, dari lahir hingga usia satu tahun. Susu formula dengan kandungan zat besi yang rendah sebaiknya tidak diberikan kepada bayi.
Sejumlah ibu khawatir zat besi akan menyebabkan bayi mengalami konstipasi, tapi jumlah yang terdapat di dalam susu formula tidak akan menyebabkan bayi sulit buang air besar (BAB).
Satu yang pasti, membeli susu formula dari merek mahal bukan berarti bayi akan tumbuh atau berkembang dengan lebih baik dibandingkan jika membeli produk yang lebih murah.
Untuk bayi yang lahir cukup umur dan sehat, tidak ada aturan merek apa yang harus diberikan kepada bayi. Produsen susu mungkin akan mengklaim bahwa susu produk mereka mengandung bahan-bahan yang berbeda, tapi kandungan nutrisi pada sebagian besar susu formula pada dasarnya sama. Pasalnya, semua merek ini harus memenuhi kriteria kesehatan dan standar kesehatan yang sudah ditentukan oleh pemerintah.
Berikut beberapa tips yang bisa membantu menemukan susu formula yang tepat untuk si Kecil:
Selain itu, hindari memberikan susu ini kepada bayi berumur di bawah satu tahun:
Berikut adalah jumlah dan jadwal pemberian susu formula kepada bayi, menurut American Academy of Pediatrics:
Meski begitu, mayoritas bayi sudah puas setelah mengonsumsi 90-120 mL per sekali makan selama satu bulan pertama dan menambahkan 30 mL dengan jumlah tersebut setiap bulan hingga mencapai jumlah maksimum 210-240 mL. Jika bayi terus menerus ingin minum lebih atau kurang, diskusikan dengan dokter.
Pada dasarnya bayi tidak boleh minum lebih dari 960 mL formula dalam 24 jam. Di awal, ada baiknya memberi susu kepada bayi yang baru lahir berdasarkan permintaan, atau ketika dia menangis karena lapar. Seiring berjalannya waktu dan Anda sudah semakin familiar dengan kebutuhannya, jadwal menyusuinya akan lebih teratur.
Hal terpenting untuk diingat adalah (baik minum ASI atau formula), kebutuhan setiap bayi tidak sama. Tidak ada buku—atau situs—yang bisa memberitahukan dengan pasti seberapa banyak dan sering bayi harus diberi makan atau bagaimana cara memberinya makan. Orang tua akan mengetahui ini dengan sendiri saat sudah semakin mengenal anak dengan baik.
Hati-hati saat membeli, mempersiapkan dan menyimpan susu formula. Ikuti tips di bawah ini untuk memastikan formula aman bagi bayi.
Saat akan menyajikan, pastikan melakukan langkah-langkah berikut ini:
Sumber:
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010