Panduan Mengukur Suhu Badan Anak yang Benar
Ditinjau oleh
dr. Arnold Soetarso, Sp.A, Dokter Spesialis Anak
Diterbitkan 10 Jun 2021
508
Banyak faktor yang membuat suhu badan bayi lebih panas dari biasanya. Suhu badan yang tinggi adalah indikasi terjadinya gangguan pada tubuh si Kecil. Bunda dapat mendeteksi suhu badan bayi dengan memegang kulitnya dan merasakan panas yang lebih dari biasanya. Namun, hal ini tidak cukup akurat untuk memastikan suhu badan si Kecil. Cari tahu yuk, bagaimana mengukur suhu badan anak yang benar.
Suhu badan bayi yang normal adalah 36.4 derajat celcius. Pada saat suhu badan bayi sudah mencapai 38 derajat celcius, biasanya pertanda bahwa tubuh bayi sedang mengalami gangguan.
Bunda dapat merasakan suhu panas yang tidak normal dengan cara memegang bagian kepala, punggung, dan perut si Kecil.
Perhatikan juga apakah tubuh bayi banyak berkeringat, lembap, dan basah. Pipi yang memerah juga menjadi pertama suhu badan si Kecil tinggi.
Bayi juga sering kali mengalami demam setelah mendapatkan vaksin. Namun, demam ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Namun jika Anda khawatir, konsultasikan dengan dokter ya, Bun.
Idealnya, untuk mendapatkan suhu tubuh yang akurat dan cepat adalah termometer digital. Termometer ini bisa Bunda dapatkan di apotik atau tempat belanja online .
Pastikan Anda mengikuti instruksi pemakaian dengan tepat untuk mendapatkan bacaan suhu tubuh yang akurat.
Bagaimana dengan jenis termometer lain? Termometer digital telinga (termometer timpani) sering kali menghasilkan bacaan suhu tubuh yang salah jika tidak diletakkan dengan benar pada telinga. Oleh karena lubang telinga bayi sangat kecil hal ini kemungkinan besar bisa terjadi.
Sementara itu, termometer berbentuk strip yang biasanya dipakai dengan menempelkannya ke jidat bukanlah alat yang tepat untuk mengukur badan. Alih-alih menunjukkan suhu tubuh, termometer ini memperlihatkan temperatur kulit.
Hindari menggunakan termometer model lama yang terbuat dari kaca dan mengandung merkuri. Termometer kaca ini bisa pecah dan mengeluarkan merkuri yang membahayakan bayi.
Walau suhu badan yang panas bisa dirasakan dengan memegang si Kecil, Bunda memerlukan suhu akurat agar dapat memutuskan tindakan yang harus dilakukan pada situasi tersebut. Cara termudah dan efisien agar Bunda dapat mengukur suhu tubuh si Kecil adalah menyediakan termometer di rumah.
Berikut adalah cara menggunakan termometer yang benar:
Di luar faktor termometer yang bisa saja rusak. Ada beberapa hal yang dapat membuat termometer menunjukkan hasil yang tidak semestinya, seperti faktor berikut:
Bila hal-hal di atas baru saja dilakukan, Bunda perlu menunggu terlebih dahulu sebelum menggunakan termometer.
Demam merupakan hal yang sangat umum terjadi pada bayi, dan tidak selalu pertanda yang buruk. Demam bahkan adalah tanda si kecil sedang melawan infeksi dalam tubuh.
Bila si Kecil berusia lebih dari usia enam bulan, masih terlihat aktif dan dapat dipastikan mendapatkan cairan yang cukup, maka Bunda tidak perlu khawatir bila si Kecil demam.
Temui dokter bila Bunda melihat faktor berikut:
Sumber:
Mayo Clinic. 2020. Thermometer basics: Taking your child's temperature.
NHS UK. 2020. How to Take Your Baby's Temperature.
Kids Health. 2018. How to Take Your Child's Temperature.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010