Panduan Menjalani Masa Nifas
Ditinjau oleh
dr. Febriyan Nicolas K., M.Kes., Sp. OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan
Diterbitkan 8 Jun 2021
743
Masa nifas dimulai begitu bayi lahir hingga 40 hari setelahnya. Ini adalah masa ibu perlu beristirahat untuk pulih dari proses persalinan.
Di masa ini, ibu paling butuh dukungan dari orang terdekat agar dapat merawat diri dan Si Kecil. Namun untuk benar-benar pulih, ada hal-hal yang sebaiknya diperhatikan di masa ini:
Melahirkan mendatangkan berbagai perubahan, baik fisik maupun psikologis bagi ibu. Sehingga langkah pertama yang perlu dilakukan ibu adalah menerima bahwa kondisi fisik dan rutinitas sehari-hari akan menjadi berbeda dari sebelumnya seperti menyusui tiap dua jam dan bangun di malam hari. Selain itu masa pemulihan bisa jadi lebih panjang pada ibu yang melahirkan dengan caesar.
Setelah melahirkan, ada beberapa perubahan kondisi fisik yang perlu ibu antisipasi seperti keluarnya darah nifas atau lokia. Darah yang menyerupai darah haid ini baru akan mereda hingga kira-kira dua bulan setelah melahirkan.
Selain itu ibu mungkin juga akan merasakan kram pada perut yang dapat terasa hingga ke punggung. Di samping itu ibu mungkin merasakan sembelit, tidak nyaman saat buang air kecil, hingga bengkak di area bekas jahitan.
Meskipun merupakan hal alami, tetapi menyusui merupakan aktivitas yang tidak begitu saja dapat dilakukan dengan mudah. Tidak sedikit ibu yang belum dapat menyusui di hari-hari pertama setelah bayi lahir.
Selain ketenangan dan istirahat cukup, ibu perlu mendapat pendampingan perawat atau konselor ASI untuk memastikan perlekatan bayi dengan payudara sudah tepat. Juga untuk merangsang produksi ASI dengan pijat payudara.
Menurut dokter, ibu yang baru melahirkan baru dapat berhubungan seksual kira-kira 6-8 minggu setelah proses persalinan normal dan setidaknya 8 minggu setelah persalinan caesar. Atau setelah tidak didapatkan darah nifas lagi pada 6-8 minggu pascapersalinan untuk menghindari infeksi. Selain itu, ibu dengan proses caesar harus menjaga agar tidak mengangkat benda berat dan membatasi naik turun tangga dulu sebelum benar-benar pulih.
Berbagai perubahan membuat tidak sedikit ibu mengalami baby blues yang jika berkepanjangan dapat menjadi depresi pascapersalinan. Ini mengapa sangat penting untuk memenuhi kebutuhan istirahat dan berbagi peran dengan keluarga. Selain itu ibu juga perlu membicarakan dengan orang terpercaya jika merasa sudah kesulitan berkonstrasi dan khawatir tidak dapat memberikan perawatan pada Si Kecil.
Agar dapat istirahat cukup dan lekas pulih, di masa ini, sebisa mungkin, minta dukungan dari pasangan dan kerabat untuk bergantian mengasuh Si Kecil. Ayah dapat memandikan bayi dan memberikan ASI dengan botol saat ibu ingin mendapat istirahat cukup di malam hari. Dengan dukungan orang terdekat dan mematuhi petunjuk dokter, ibu dapat menikmati masa nifas sebagai hari-hari pemulihan sekaligus hari-hari awal yang menyenangkan bersama Si Kecil.
Sumber:
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010