main-logo
header-image-13471
author-avatar-13471

Ditinjau oleh

dr. Linda Lestari, Sp.OG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Diterbitkan 28 Jul 2021

share-icon

515


Paracetamol adalah salah satu obat yang dijual bebas yang menjadi pilihan pertama para ibu hamil dan menyusui saat membutuhkan obat pereda rasa nyeri dan penurun demam. Jika digunakan sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter kandungan dan bidan, maka paracetamol untuk ibu hamil tidak memiliki efek yang membahayakan. 





Namun jika terlalu sering dan digunakan dalam jangka waktu panjang, maka paracetamol dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. 





Paracetamol dan Manfaatnya





paracetamol untuk ibu hamil




Paracetamol, dikenal juga dengan sebutan asetaminofen, telah digunakan sebagai obat analgesik (pereda rasa nyeri) dan antipiretik (penurun demam) selama lebih dari 65 tahun, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. 





Paracetamol umum digunakan untuk menurunkan demam. Selain itu, obat ini juga disarankan untuk digunakan oleh penderita rasa nyeri tingkat ringan sampai menengah, seperti untuk meredakan:





  • sakit kepala
  • migren 
  • otot kaku 
  • sakit gigi
  • rasa nyeri di perut saat menstruasi
  • rasa nyeri yang timbul akibat flu dan pilek




Untuk orang dewasa, dosis paracetamol yang disarankan adalah maksimal 1.000 mg per sekali konsumsi dan dapat dikonsumsi setiap 4-6 jam dengan maksimal total 4.000 mg dalam sehari.  Sedangkan untuk anak-anak, dosis paracetamol tergantung dari berat badannya atau sesuai dengan saran dokter anak.





Sayangnya, karena paracetamol dijual bebas, maka kebanyakan orang cenderung tidak memperhatikan dosis penggunaan yang tepat dan mengonsumsinya sesuka hati. Padahal, mengonsumsi obat melebihi dosis yang dianjurkan dapat berpengaruh kepada kondisi hati. 





Selain itu, karena paracetamol juga terkandung dalam obat-obatan lainnya. Sehingga kadang seseorang tidak menyadari kalau ia telah mengonsumsi paracetamol melebihi dosis yang dianjurkan. 





Karena itu, selalu cek komposisi bahan kandungan dalam obat untuk memastikan Bunda tanpa sadar mengonsumsi obat tertentu secara berlebihan.





Keamanan Paracetamol untuk Ibu Hamil









Selama ini, paracetamol menjadi obat analgesik dan antipiretik yang disarankan untuk ibu hamil karena tidak memiliki efek yang merugikan bagi ibu dan janin jika digunakan dalam dosis yang dianjurkan oleh dokter. 





Walaupun begitu, karena dapat berpindah ke janin melalui plasenta, maka paracetamol untuk ibu hamil dianjurkan untuk dikonsumsi dengan dosis efektif paling rendah dalam jangka waktu paling singkat.





Berbagai penelitian terbaru menyebutkan bahwa penggunaan paracetamol untuk ibu hamil dengan dosis tinggi dan konsumsi terlalu sering dapat berpengaruh serius kepada bayi, di antaranya: 





Bagi Bayi:





  • Meningkatkan risiko ia menderita autisme dan ADHD ( attention-deficit hyperactivity disorder ) di masa depan. Peningkatan risiko ini mencapai tiga kali lipat dibandingkan bayi yang di dalam sampel darah dari tali pusatnya memiliki kandungan paracetamol yang sangat rendah.  
  • Meningkatkan risiko anak mengalami keterlambatan perkembangan komunikasi-bahasa. Penelitian yang lain juga menyebutkan bahwa tingginya penggunaan paracetamol untuk ibu hamil dapat meningkatkan risiko bayi mengalami keterlambatan perkembangan komunikasi-bahasa, terutama yang berjenis kelamin perempuan. Peningkatan risikonya mencapai enam kali lipat dibandingkan ibu hamil yang tidak mengonsumsi paracetamol sama sekali.




Bagi Ibu: 





Bagi ibu hamil sendiri, efek penggunaan paracetamol yang berlebihan selama kehamilan dapat meningkatkan berbagai risiko, di antaranya:





  • Risiko terjadinya preeklampsia, terutama jika dilakukan pada trimester tiga. Sebuah penelitian membuktikan adanya kaitan antara penggunaan paracetamol untuk ibu hamil yang terlalu sering pada trimester tiga dengan preeklampsia kadar ringan dan berat. 
  • Selain itu, penggunaan paracetamol yang terlalu sering juga dapat menyebabkan sakit kepala dan rasa nyeri pada ibu hamil secara umum. 




Mempertimbangkan berbagai hasil penelitian ini, maka Bunda harus dengan serius memperhatikan penggunaan paracetamol, walaupun tergolong obat yang aman untuk ibu hamil.





Selalu perhatikan dosis yang dianjurkan oleh dokter kandungan, bidan, dan apoteker saat menggunakannya untuk menghindari efek yang merugikan bagi Bunda dan bayi nantinya.









Sumber:





NHS. 2019. Paracetamol for Adults.





Hub John Hopkins University. 2019. Taking Tylenol during Pregnancy Associated with Elevated Risks for Autism, ADHD.





von Hellens, H., et al (2021). Increased Risk of Preeclampsia After Use of Paracetamol during Pregnancy – Causal or Coincidence?. BMC Pregnancy Childbirth 21, 24 (2021).





Time. 2018. New Study Links Pregnant Women Taking Acetaminophen with Language Delays in Baby Girls.










Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010