Payudara Bengkak Saat Menyusui? Ini Solusinya
Ditinjau oleh
dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi
Diterbitkan 21 Jun 2021
3251
Saat memutuskan untuk menyusui Si Kecil, Bunda akan melalui proses panjang yang dipenuhi dengan tantangan, salah satunya kondisi payudara bengkak.
Namun, memenuhi asupan ASI Si Kecil adalah prioritas. Oleh karena itu, Bunda perlu mengetahui bagaimana cara mengatasi payudara bengkak.
Pembengkakan pada payudara terjadi beberapa hari setelah melahirkan.
Di masa awal pascamelahirkan, payudara menghasilkan kolostrum atau ASI pertama yang sangat kaya nutrisi.
Kemudian payudara mulai memproduksi ASI pada hari kedua atau kelima pascamelahirkan. Pada hari kedua sampai kelima pascamelahirkan, pembentukan ASI masih pada laktogenesis fase II, dimana produksi ASI sepenuhnya diatur oleh hormon dan belum dipengaruhi oleh supply and demand .
Pada fase itu akan terjadi peningkatan aliran darah di payudara dan ASI mulai mengisi kelenjar-kelenjar susu membuat payudara terasa berat, hangat, dan bengkak.
Di masa menyusui, umumnya pembengkakan pada payudara disebabkan oleh tersumbatnya saluran ASI, yang menyebabkan payudara menjadi penuh dengan ASI.
Hal ini dapat disebabkan karena tidak terjadi pengosongan payudara dengan baik sehingga menyebabkan payudara bengkak.
Penyebab ASI penuh di payudara juga dikarenakan oleh beberapa hal seperti:
Apabila keadaan payudara bengkak dibiarkan dan tidak diatasi dengan baik, maka dapat terjadi infeksi pada kelenjar ASI atau sering disebut dengan mastitis.
Mastitis muncul dengan gejala demam, nyeri pada seluruh badan, bengkak pada payudara, kemerahan serta teraba hangat di sekitar payudara.
Pada kondisi berat, kelenjar getah bening di sekitar ketiak dapat membesar dan bahkan dapat menyebabkan timbul abses atau kantung nanah di dalam jaringan payudara.
Banyak cara yang dapat dilakukan Ibu untuk mengatasi payudara bengkak saat menyusui, di antaranya:
Mengurangi kencangnya payudara saat bengkak dapat dilakukan dengan mengompres payudara dengan air hangat sebelum menyusui.
Bunda juga dapat memijat payudara dengan lembut sebelum menyusui agar ASI keluar terlebih dahulu, dan mengurangi payudara yang keras membengkak.
Pijat payudara yang bengkak dengan gerakan memutar di bagian payudara yang sakit menggunakan jari-jari tangan.
Salah satu cara yang paling ampuh untuk mengurangi bengkak adalah mengeluarkan ASI sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, Bunda disarankan untuk tetap menyusui walau payudara masih bengkak.
Bunda dapat secara bergantian menggunakan payudara yang satu dan lainnya, agar kedua payudara sama-sama kosong.
Bila dengan menyusui produksi ASI masih melebihi yang diberikan kepada Si Kecil, pengosongan payudara dapat dimaksimalkan dengan memerah payudara. Dengan demikian, Bunda juga mendapatkan stok ASI yang sewaktu-waktu diperlukan.
ASI yang tidak keluar dapat disebabkan oleh pelekatan yang tidak tepat. Pastikan Si Kecil menyusui dengan mulut terbuka lebar, dagu menempel di payudara, bibir terlipat keluar, dan sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi.
Ibu dapat mencoba posisi menyusui lainnya yang nyaman untuk ibu dan bayi, seperti posisi cradle atau football hold .
Bila bengkak juga tidak menghilang, Ibu dapat menggunakan handuk dingin, atau sayur-sayuran misalnya kubis yang dapat membungkus payudara.
Masukan sayuran di lemari es terlebih dahulu sebelum Bunda mengompres di payudara selama 15 menit.
Untuk mengurangi rasa sakit payudara, gunakan baju yang tidak terlalu ketat. Bunda juga dapat menggunakan bra khusus agar nyaman sepanjang hari.
Agar tidak terjadi pembengkakan, Bunda dapat mulai menyusui sebelum payudara penuh. Biasanya untuk bayi baru lahir, kegiatan menyusui berlangsung sebanyak 8 sampai 12 kali sehari.
Upayakan agar bayi menyusui langsung dari payudara, dan bukan dari botol.
Penggunaan botol sebagai media untuk memberikan ASI perah memiliki risiko untuk mengubah pola isap bayi ke payudara. Hal ini akan menyebabkan bayi tidak lagi maksimal dalam mengeluarkan ASI dari payudara sehingga akan berisiko menurunkan produksi ASI.
Bila Bunda melewatkan waktu menyusui, jangan lupa untuk memerah ASI, sehingga ASI tetap dapat dikeluarkan dari payudara.
Bagi ibu yang bekerja, sering-seringlah memerah ASI saat di kantor. Persiapkan alat pompa yang diperlukan dan tempat penyimpanannya.
Jangan lupa untuk mengoleskan ASI pada puting setelah memerah agar tidak terjangkit bakteri. Dengan begini Bunda akan menghindari masalah di sekitar puting sehingga dapat menyusui dan memompa ASI dengan nyaman dan lebih sering.
Sumber:
Healthline. 2019. Breast Engorgement: Is It Normal? What Can I Do About It?
University of Michigan Health. 2020. Breast Engorgement.
Klikdokter. 2019. Payudara Bengkak Saat Menyusui? Ini Solusinya.
Klikdokter. Mastitis.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010