Pengapuran Plasenta, Berbahayakah?
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp.OG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 23 Jul 2021
1287
Beberapa waktu lalu beredar kabar dari salah satu selebriti Indonesia yang melahirkan bayi keduanya lebih cepat dari tanggal yang seharusnya, dengan kondisi terjadi pengapuran plasenta. Apa itu dan apakah berbahaya? Baca terus untuk tahu jawabannya.
Plasenta adalah bagian yang sangat penting dalam kehamilan, karena merupakan organ yang berkembang di dalam rahim selama masa kehamilan.
Fungsi plasenta yang utama adalah memberi pasokan oksigen dan nutrisi kepada janin di dalam kandungan, serta membuang limbah atau kotoran dari darah bayi. Plasenta letaknya menempel pada dinding rahim dan tersambung kepada bayi dalam bentuk tali pusar.
Pengapuran plasenta atau calcified placenta adalah timbulnya penumpukan kalsium di dalam plasenta yang menyebabkan organ ini mengeras dan rusak perlahan-lahan. Proses ini sebenarnya terjadi secara alami, dengan semakin dekatnya Bunda dengan saat persalinan, yaitu pada trimester ketiga atau sekitar 36 minggu.
Namun demikian, terkadang ada kondisi-kondisi yang menyebabkan pengapuran ini terjadi lebih cepat. Sehingga bila dibiarkan dapat menyebabkan komplikasi pada Bunda maupun pada si Kecil.
Pengapuran plasenta dapat terbagi menjadi empat tingkat berdasarkan usia kehamilan, yaitu:
Kalsium yang menumpuk ini selanjutnya dapat membuat pembuluh darah mengeras dan tersumbat, sehingga aliran makanan, oksigen, dan pembuangan limbah menjadi terganggu.
Ciri-ciri pengapuran plasenta adalah adanya bercak putih yang tersebar dari dasar plasenta hingga ke permukaan. Timbunan kalsium itu dapat dideteksi dengan pemeriksaan USG. Sehingga bagi Bunda yang rajin memeriksakan diri ke dokter, masalah ini bisa terlihat sejak awal.
Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa ada beberapa faktor pemicu terbentuknya pengapuran plasenta, di antaranya:
Selain itu, stres pada kehamilan juga disebut-sebut bisa menyebabkan pengapuran pada plasenta.
Kondisi ini tidak dapat dirasakan oleh Bunda, namun bisa terlihat melalui pemeriksaan USG. Meski demikian, hal umum yang dicurigai berhubungan dengan pengapuran plasenta ini adalah bayi yang jarang bergerak di dalam kandungan, atau malah tiba-tiba berhenti bergerak, padahal sudah mendekati hari perkiraan lahir.
Dalam beberapa laporan lain, disebutkan juga bahwa dalam kondisi pengapuran plasenta, bisa terjadi perdarahan melalui vagina, kontraksi rahim, juga rasa nyeri pada abdomen atau punggung bagian bawah.
Bila Bunda merasa bahwa si Kecil tiba-tiba jarang bergerak atau sama sekali tidak melakukan gerakan meskipun Bunda sudah banyak beraktivitas ataupun ada situasi yang tidak normal, segeralah berkonsultasi kepada dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Karena terjadinya hambatan pada aliran oksigen dan nutrisi kepada janin, apalagi terjadi pada trimester kedua, pengapuran plasenta dapat menyebabkan berbagai komplikasi, di antaranya:
Bila oleh dokter Bunda didiagnosis mengalami pengapuran plasenta, dokter biasanya akan segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui tingkat keparahannya. Bila sudah dianggap gawat (tingkat III), maka Bunda akan dipersiapkan untuk segera bersalin melalui tindakan bedah Caesar.
Ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk mencegah terjadinya pengapuran plasenta, di antaranya:
Bunda, selama melakukan pemeriksaan secara rutin, maka kondisi pengapuran plasenta akan dapat terpantau oleh dokter. Selalu terapkan hidup sehat dan jauhi asap rokok demi kehamilan tetap sehat.
Sumber:
Flo. 2021. Calcified Placenta in Pregnancy: Everything You Should Know.
Firstcry Parenting. 2019. Calcification of Placenta in Pregnancy.
Mother and Baby. 2019. Bumil, Jangan Anggap Remeh Pengapuran Plasenta.
Alodokter. 2019. Kenali Pengapuran Plasenta pada Masa Kehamilan.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010