Penyebab Berat Janin Kurang dan Cara Mengatasinya
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 10 Jun 2021
2149
Kadang Bunda menyangka kehamilan berjalan baik-baik saja, sampai saat pemeriksaan ke dokter kandungan. Ternyata diketahui kalau berat janin kurang dari berat perkiraan berdasarkan usia kehamilan.
Normalnya, berat janin akan bertambah setiap minggu seiring dengan pertumbuhannya di dalam kandungan. Karena itu, saat berat janin malah berkurang, maka perlu diwaspadai, karena kondisi ini merupakan salah satu gejala dari pertumbuhan janin terhambat (PJT).
Ada berbagai cara untuk memperkirakan ukuran janin, baik berat dan panjangnya, selama kehamilan, yakni:
Pada usia kehamilan 20 minggu, ukuran janin (dalam cm) biasanya sesuai dengan usia kehamilan. Ini merupakan cara yang paling umum dilakukan.
Yang dapat digunakan untuk mengukur kepala dan perut janin. Dokter dapat membandingkan pengukuran tersebut dengan grafik pertumbuhan untuk memperkirakan berat badan janin.
Setiap bulannya saat melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan, berat badan ibu hamil akan dicatat.
Jika ibu hamil tak mengalami kenaikan berat badan, maka bisa jadi ada masalah dalam pertumbuhan janin, termasuk berat janin kurang.
Setelah mengetahui berat janin, maka dokter kandungan akan membandingkannya dengan grafik berat badan ideal per minggu usia kehamilan. Dari situlah diketahui apakah berat janin kurang, sesuai dengan usia kehamilan, atau malah berlebih.
Jika berat kurang atau berlebih, maka dokter kandungan akan menganjurkan agar Bunda melakukan beberapa hal agar berat janin bisa ideal.
Setelah dua minggu pemeriksaan tapi berat janin masih saja rendah, maka kemungkinan janin mengalami pertumbuhan janin terhambat (PJT), yang salah satu pertandanya adalah berat janin kurang dari persentil ke-10 dari rata-rata janin di usia kehamilan tersebut.
Tanda-tanda yang lainnya adalah volume air ketuban yang sedikit serta pergerakan janin yang lemah. Kondisi ini dialami oleh 3-7 persen dari semua kehamilan.
Faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya PJT adalah kondisi plasenta, janin, dan ibu hamil.
Penyebab utama terjadinya PJT adalah adanya kelainan plasenta, sehingga plasenta tak dapat berfungsi dengan baik dalam mengantarkan oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin.
Sementara kondisi janin yang menyebabkan PJT adalah adanya cacat kromosom atau janin tidak tunggal (kembar dua atau tiga).
Kemungkinan penyebab lainnya adalah kondisi ibu hamil yang malnutrisi, anemia, memiliki masalah kesehatan seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit autoimun, penyakit jantung, penyakit ginjal, atau penyakit paru, adanya infeksi, serta gaya hidup tidak sehat seperti merokok, konsumsi minuman beralkohol dan narkoba.
Sebenarnya ada juga janin dengan berat kurang dari persentil ke-10 untuk usia kehamilan tertentu, namun pertumbuhannya tidak mengalami hambatan karena hal ini merupakan pengaruh genetis. Sekitar 31 persen dari berat badan janin ditentukan oleh faktor genetis.
Jadi jika kedua orang tua atau salah satunya memang secara genetis memiliki perawakan tubuh kecil atau pendek, atau memiliki riwayat lahir dengan ukuran yang kecil, maka kemungkinan berat janin kurang disebabkan faktor genetis.
Satu-satunya cara mengetahui pertumbuhan janin terhambat melalui pemeriksaan kehamilan oleh dokter kandungan. Inilah pentingnya untuk selalu menghadiri jadwal pemeriksaan.
Jika kondisi berat janin kurang terdeteksi pada usia kehamilan minggu 34 atau lebih, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk melakukan tindakan induksi guna mempercepat persalinan. Ini agar bayi dapat menerima penanganan dan perawatan intensif yang diperlukannya.
Bagaimana jika pertumbuhan janin terhambat dideteksi sebelum usia kehamilan 34 minggu? Kemungkinan dokter akan melakukan pemantauan kehamilan yang ketat terhadap Bunda.
Jangan berkecil hati saat kondisi berat janin dinyatakan kurang. Bunda sebaiknya gerak cepat untuk menambah berat badan janin dengan melakukan hal-hal berikut:
Menerapkan pola makan yang sehat dengan fokus ke nutrisi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) untuk menambah kalori.
Hindari makan lebih banyak namun kalori kosong. Selain itu, minum vitamin prenatal yang dapat membantu mencukupi kebutuhan nutrisi ibu hamil.
Waktu istirahat yang cukup dapat membuat ibu hamil merasa lebih baik serta dapat membantu pertumbuhan janin. Usahakan untuk tidur malam selama delapan jam, lalu tambahkan tidur siang sekitar 1-2 jam tergantung kebutuhan.
Berhentilah merokok, mengonsumsi alkohol, dan penyalahgunaan narkoba. Lakukan olahraga untuk ibu hamil secara rutin agar tubuh tidak hanya sehat tapi juga bugar.
Sumber:
Web MD. 2020. Fetal Growth Restriction.
StatPearls Publishing. 2020. Fetal Growth Restriction.
Alodokter. 2019. Bumil, Ketahui Penyebab Pertumbuhan Janin Terhambat dan Cara Mengatasinya.
Kompas. 2015. Jika Berat Badan Janin di Kandungan Terlalu Kecil.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010