main-logo

Penyebab dan Solusi Abses atau Bisul Payudara pada Ibu Menyusui

header-image-17284
author-avatar-17284

Ditinjau oleh

dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik & Konsultan Laktasi

Diterbitkan 9 Des 2021

share-icon

3808


Banyak hal yang dapat terjadi pada payudara ibu menyusui, salah satu adalah abses payudara. Penyebab utama munculnya abses payudara pada ibu menyusui adalah mastitis yang tidak segera ditangani. Kondisi ini butuh penanganan segera oleh tenaga medis agar tidak menjadi semakin serius.





Apa Itu Abses Payudara dan Bagaimana Gejalanya









Saat menyusui, normal terjadi jika ada masalah-masalah yang muncul di payudara. Seperti puting lecet, aliran ASI tersumbat, payudara bengkak, dan mastitis. 





Walaupun normal, tapi sebaiknya Bunda tetap waspada jika ada rasa nyeri dan payudara membengkak. Karena jika tidak diatasi segera, satu masalah dapat berkembang menjadi masalah lain.  





Seperti abses payudara pada ibu menyusui, yaitu sebuah kondisi saat terbentuk benjolan berisi nanah di bawah kulit payudara ibu yang menyusui. Pada ibu menyusui, abses payudara umumnya merupakan komplikasi dari mastitis, yaitu infeksi dan peradangan di jaringan payudara. 





Mastitis sendiri bisa terjadi sebagai kelanjutan dari pembengkakan payudara yang kemudian terinfeksi bakteri. 





Menurut data, 2-3 persen ibu menyusui akan mengalami mastitis, dan dari jumlah ini, 5-11 persen mengalami abses payudara. Infeksi di jaringan payudara biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus dan Staphylococcus albus . Jika tidak segera ditangani, maka tubuh akan berusaha mencegah infeksi ini menyebar dengan membentuk abses.





Gejala-gejala dari abses payudara pada ibu menyusui di antaranya adalah:





  • Terlihat dan terasa ada benjolan di jaringan payudara.
  • Payudara terasa nyeri, terutama di bagian yang ada benjolan.
  • Kulit di bagian yang terdapat benjolan biasanya berwarna merah dan terasa panas saat disentuh. 
  • Keluar cairan selain ASI dari puting payudara.
  • Bunda mengalami gejala-gejala infeksi, seperti demam, sakit kepala, mual disertai muntah, tubuh terasa nyeri, dan kelelahan.




Penanganan Abses Payudara pada Ibu Menyusui









Sebenarnya saat gejala-gejala infeksi (mastitis) sudah muncul, Bunda sebaiknya sudah memeriksakan diri ke dokter. Jika kemudian terlanjur terbentuk abses payudara, maka Bunda harus segera memeriksakan diri ke dokter. 





Jika terdiagnosa menderita abses payudara, maka dokter akan menyarankan Bunda untuk segera melakukan tindakan bedah kecil untuk mengeluarkan nanah dari dalam payudara. 





Opsi yang lain adalah penyedotan nanah dari dalam abses menggunakan suntikan yang dilakukan setiap hari. Kedua opsi ini tidak membutuhkan rawat inap di rumah sakit.





Dengan tindakan di atas dan konsumsi antibiotik, masalah abses payudara pada ibu menyusui akan selesai dalam beberapa minggu. Selama proses penyembuhan ini, Bunda disarankan untuk tetap menyusui bayi menggunakan payudara yang bermasalah abses. 





Bolehkah Tetap Menyusui?









Walau terdapat bakteri penyebab infeksi, tapi hal ini tidak membahayakan untuk bayi kok, Bunda.





Jika tidak memungkinan, misalnya karena abses terlalu dekat dengan puting, maka Bunda bisa memerah ASI dari payudara ini sementara bayi menyusu dari payudara yang satu lagi. Mengosongkan payudara yang bermasalah abses, baik dengan menyusui maupun memerah ASI, penting dilakukan untuk membantu proses penyembuhannya.





WHO telah menegaskan bahwa dokter dan tenaga medis harus tetap mendukung Bunda untuk menyusui. Karena itu, mereka akan memberi penjelasan mengenai cara-cara menyusui yang aman dan nyaman bagi Bunda dan bayi selama proses penyembuhan berlangsung. 





Pencegahan Abses Payudara dengan Manajemen Laktasi





menyusui balita




Sebagian besar masalah saat menyusui dapat dicegah dengan manajemen laktasi yang baik, termasuk mastitis dan abses payudara. Manajemen laktasi dapat membantu bayi mendapat asupan ASI yang cukup, dan pada saat bersamaan, menjaga agar payudara Bunda bebas masalah.





Dengan manajemen laktasi yang baik seperti memperhatikan kecukupan dan nutrisi asupan Bunda dan frekuensi menyusui yang teratur, maka masalah-masalah seperti payudara membengkak, nyeri di puting, atau saluran ASI tersumbat dapat dihindari karena cara dan prosedur menyusui Bunda sudah dilakukan dengan tepat. 





Selain itu, memeriksakan diri lebih awal ke dokter jika ada masalah di payudara atau saat menyusui juga dapat membantu mencegah terjadinya komplikasi. Jadi jangan ragu dan malu untuk segera melakukannya ya Bun.





Sumber:





WHO (2000). Mastitis: Causes dan Management





Medical News Today (2020). What to Know about a Breast Abscess





Breastfeeding.Support (2019). Do I Have a Breast Abscess?


Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010