Perbedaan Imunisasi DPT 1, 2, dan 3, Apa Saja Ya?
Ditinjau oleh
dr. Kevin Adrian Djantin, Project and Collaboration Medical Editor Alodokter
Diterbitkan 26 Mei 2025
8
Perbedaan imunisasi DPT 1, 2, dan 3 tidak jarang membuat para ibu bertanya-tanya. Ini karena pemberian imunisasi DPT perlu dilakukan 3 kali sebelum bayi berusia 1 tahun. Lalu, apakah ada perbedaan dalam setiap dosisnya? Yuk, simak artikel ini, Bunda!
Imunisasi DPT merupakan pemberian vaksin kombinasi yang bisa melindungi bayi dari 3 penyakit serius, yaitu difteri, pertusis, dan tetanus. Ketiga penyakit tersebut disebabkan oleh infeksi bakteri yang bisa membahayakan nyawa apabila tidak ditangani, Bun.
Nah, untuk mencegahnya, vaksin DPT diberikan kepada bayi karena mengandung diphtheria toxoid , tetanus toxoid , dan pertussis antigens yang bisa memicu sistem kekebalan tubuh untuk membuat antibodi. Dengan begitu, tubuh bisa melawan berbagai jenis bakteri penyebab ketiga penyakit tersebut.
Imunisasi DPT termasuk dalam program imunisasi wajib nasional, Bun. Sesuai dengan anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian vaksin DPT ini dilakukan 3 kali saat masih bayi dan 2 kali berikutnya saat anak mulai memasuki masa remaja.
Perlu diketahui, imunisasi DPT 1, 2, dan 3 adalah vaksin primer atau vaksin yang pertama kali memberikan kekebalan baru dalam tubuh terhadap ketiga penyakit DPT. Sementara itu, vaksin 4 dan 5 adalah vaksin booster yang dilakukan untuk meningkatkan kekebalan ketika vaksin primer sudah diberikan secara lengkap.
Nah, karena hanya vaksin DPT 1, 2, dan 3 yang diberikan saat masih bayi, adakah perbedaan dari setiap dosisnya? Selain jadwal pemberiannya, perbedaan imunisasi DPT 1, 2, dan 3 sebenarnya tidak ada ya, Bun.
Pemberian imunisasi DPT yang pertama bisa dilakukan saat bayi sudah berusia 2 bulan, Bun. Sementara itu, imunisasi DPT yang kedua dan ketiga bisa diberikan berturut-turut, yaitu saat bayi berusia 3 dan 4 bulan, atau diberikan setelah 2 bulan sekali, yaitu saat bayi berusia 4 bulan dan 6 bulan.
Untuk takaran vaksin dalam setiap dosisnya, baik pada imunisasi DPT 1, 2, maupun 3, tidak ada perbedaan ya, Bun. Takarannya adalah 0,5 ml setiap kali vaksin diberikan. Lokasi pemberian vaksin juga sama, Bun, yaitu di area paha atau di lengan atas bayi. Vaksin ini juga bisa diberikan bersamaan dengan jenis vaksin lainnya.
Meski imunisasi DPT aman dan efektif untuk melindungi bayi dari difteri, pertusis, dan tetanus, pemberiannya bisa saja ditunda apabila Si Kecil sedang sakit, Bun, misalnya flu. Selain itu, pemberian vaksin juga tidak dianjurkan untuk diberikan kepada bayi dengan kondisi berikut:
Perlu diketahui, semua jenis imunisasi memang bisa menimbulkan efek samping pada bayi, Bun, termasuk imunisasi DPT. Namun, efek samping yang timbul biasanya ringan dan tidak berbahaya kok. Adapun beberapa efek samping imunisasi DPT pada bayi adalah:
Nah, sekarang sudah tahu kan perbedaan imunisasi DPT 1, 2, dan 3, Bun? Seperti yang telah disebutkan, sebenarnya perbedaan imunisasi DPT hanya berada di jadwalnya saja, Bun. Oleh karena itu, Bunda tidak perlu khawatir soal takaran serta kandungan imunisasi DPT 1, 2, dan 3 ya.
Apabila Bunda masih ragu untuk memberikan imunisasi DPT kepada Si Kecil, ada baiknya Bunda segera berkonsultasi dengan dokter ya. Dengan begitu, dokter bisa menjelaskan apa saja manfaat imunisasi DPT dengan lebih lengkap, serta risiko atau efek samping yang bisa saja terjadi.
Sumber
Centers for Disease Control and Prevention (2024). Diphtheria. Diphtheria Vaccine Recommendations.
Centers for Disease Control and Prevention (2022). Vaccines & Immunizations. About Diphtheria, Tetanus, and Pertussis Vaccines.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (2024). Jadwal Imunisasi Anak Usia 0-18 Tahun, Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia tahun 2024.
National Health Services U.K. (2024). Vaccinations. Td/IPV vaccine (3-in-1 Teenage Booster).
NHS Inform (2024). Healthy Living. DTP Vaccine.
Cleveland Clinic (2021). Drugs, Devices, and Supplements. Diphtheria Vaccine.
Hirsch, L. KidsHealth (2024). Parents. Your Child's Vaccines: Diphtheria, Tetanus & Pertussis Vaccine (DTaP, Tdap).
Savoy, M. MSD Manuals (2025). Diphtheria-Tetanus-Pertussis Vaccine.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010