Perdarahan Postpartum yang Normal dan Abnormal, Apa Bedanya?
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 10 Jun 2021
483
Dalam periode postpartum atau nifas, Bunda akan mengeluarkan darah yang biasanya disebut dengan lokia. Hal ini merupakan kondisi yang normal karena tubuh ibu mengeluarkan darah dan jaringan ekstra yang digunakan selama kehamilan.
Namun ada ibu baru melahirkan yang mengeluarkan darah dengan volume 500 ml atau lebih, membuat kondisinya jadi tidak normal. Kondisi ini disebut dengan perdarahan postpartum atau postpartum hemorrhage (PPH).
Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi serius bahkan menyebabkan kematian ibu.
Begitu proses melahirkan selesai, Bunda akan langsung mengeluarkan darah dari vagina yang disebut dengan lokia.
Perdarahan ini terjadi karena tubuh ibu yang baru melahirkan secara otomatis membersihkan dirinya dari darah dan jaringan ekstra yang digunakan semasa hamil.
Selain darah merah, akan keluar juga gumpalan-gumpalan dinding rahim, sel darah putih, dan lendir.
Lokia merupakan perdarahan postpartum yang normal dan berlangsung selama enam minggu. Awalnya, yang keluar adalah darah segar berwarna merah kecokelatan yang keluar deras dengan sesekali keluar gumpalan darah beku.
Semakin lama darah yang keluar semakin sedikit dengan warna merah kecokelatan atau merah yang lebih muda.
Pada minggu ketiga, yang keluar bukan lagi darah merah tapi darah putih dengan warna pucat dengan tekstur seperti krim. Pada minggu 5-6, cairan yang keluar hanya berupa noda berwarna cokelat, merah muda, atau kekuningan.
Bunda harus waspada jika dalam 24 jam pertama setelah melahirkan, darah yang keluar sangat deras mencapai 500 ml (untuk melahirkan normal) atau 1.000 ml (untuk melahirkan dengan operasi caesar), serta vagina juga banyak mengeluarkan gumpalan darah beku. Ini berarti Bunda sudah mengalami perdarahan postpartum.
Gejala-gejalanya adalah kulit yang pucat akibat kehilangan darah dalam jumlah besar, rasa mual dan ingin muntah, serta tekanan darah turun drastis menyebabkan syok dengan kondisi pusing, kedinginan, penglihatan buram, detak jantung cepat, kebingungan, dan ingin pingsan.
Perdarahan ini ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah:
Namun menurut data, 20 persen dari ibu yang mengalami perdarahan postpartum tidak memiliki risiko apa pun. Karena itu, sebaiknya Bunda juga waspada dan langsung berkonsultasi dengan dokter kandungan jika mengalami gejala-gejalanya.
Saat Bunda datang ke rumah sakit dengan gejala-gejala perdarahan postpartum, maka petugas kesehatan akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan Bunda benar mengalami perdarahan ini. Dan jika terdiagnosa benar, maka dicari penyebabnya.
Bunda akan menjalani tes darah, pengukuran jumlah darah yang hilang, pemeriksaan panggul, pemeriksaan fisik secara umum, dan melakukan ultrasound untuk memeriksa kondisi rahim. Dari hasil pemeriksaan ini, baru ditentukan pengobatan yang diberikan.
Sumber:
NCT UK. Bleeding After Birth: 10 Things You Need to Know.
Web MD. 2019. Vaginal Bleeding After Birth: When to Call a Doctor.
Alokdokter. 2021. Perdarahan Pascamelahirkan.
March of Dimes. 2020. Postpartum Hemorrhage.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010