Perkembangan Rambut, Kuku dan Kulit Janin di dalam Kandungan
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 9 Mei 2023
1333
Ada sebuah mitos yang menyebutkan bahwa jika perut ibu hamil terasa gatal, maka itu berarti sedang terjadi proses tumbuh rambut pada janin. Tentu saja mitos ini tidak perlu Bunda percaya karena tidak terbukti kebenarannya. Agar Bunda tak lagi terganggu dengan berbagai mitos tentang rambut, kuku, dan kulit janin selama kehamilan, Bunda bisa bisa menyimak informasi tentang perkembangan rambut, kuku dan kulit janin di dalam kandungan berikut ini. Dijamin bukan mitos, Bun.
Untuk mengetahui tentang proses pertumbuhan dan perkembangan rambut, kuku dan kulit janin, Bunda harus kilas balik ke pelajaran biologi semasa sekolah dulu.
Pada saat gastrulasi, embrio membentuk tiga lapisan gastrula yang nantinya berkembang menjadi sistem-sistem tubuh berikut organ-organnya. Lapisan yang nantinya membentuk kulit, rambut, dan kuku adalah lapisan ektoderm atau lapisan terluar, yang juga membentuk sistem saraf dan indra.
Proses pertumbuhan dan perkembangan rambut, kuku dan kulit janin dimulai dari kulit. Pertumbuhan kulit dimulai pada minggu ke-4 dengan mulai terbentuknya lapisan epidermis yaitu lapisan terluar kulit manusia.
Awalnya, lapisan epidermis ini hanya berupa lapisan berisi sel-sel basal, lalu pada minggu selanjutnya, tumbuh lapisan periderm di atasnya. Lapisan sel-sel basal berkembang menjadi lapisan stratum germinativum pada minggu ke-11, yang kemudian mengisi bagian tengah antara lapisan sel-sel basal dan lapisan periderm.
Lalu pada minggu ke-12 sampai 14, lapisan dermis pun mulai dibentuk sehingga lapisan-lapisan kulit janin sudah terbentuk semua menyerupai kulit orang dewasa.
Pada minggu ke-19, lapisan periderm membentuk zat berwarna putih dengan tekstur seperti lilin yang disebut vernix caseosa , yang berfungsi untuk melindungi janin dari air ketuban yang dapat mengiritasi.
Beberapa minggu sebelum HPL, lapisan vernix akan rontok berbarengan dengan lanugo. Jika masih ada sisa lapisan vermix setelah bayi lahir, maka lapisan ini dapat dihilangkan saat bayi mandi.
Antara minggu ke-9 sampai 12, folikel rambut mulai terbentuk di lapisan stratum germinativum. Beberapa minggu kemudian, rambut mulai tumbuh dari folikel-folikel tersebut di bagian kulit kepala dan mulai membentuk garis rambut.
Ada tiga fase pertumbuhan rambut, yaitu anagen saat rambut tumbuh, katagen yang merupakan fase peralihan, dan telogen yang merupakan fase istirahat. Pada akhir fase telogen, rambut akan rontok sebagai rambut mati.
Siklus pertumbuhan rambut ini sudah berlangsung dari dalam kandungan. Selama kehamilan, janin akan mengalami siklus rambut tumbuh dan rontok sebanyak 2-3 kali. Selama itu, folikel rambut yang terbentuk akan terus bertambah di kulit kepala.
Berbarengan dengan tumbuhnya rambut di kepala, rambut alis serta bulu mata juga ikut tumbuh dan akan akan mulai terlihat bentuknya pada minggu ke-22.
Selain rambut di kepala, ada juga rambut yang tumbuh di seluruh tubuh, kecuali telapak kaki, telapak tangan, dan bibir. Rambut yang tumbuh ini sangat halus, lembut, dan tak berwarna, disebut dengan lanugo.
Fungsi dari lanugo adalah membuat janin hangat dan melindungi kulit janin. Saat lapisan lemak bayi sudah terbentuk dan membantu menjaga kehangatan tubuh janin, lanugo akan rontok dengan sendirinya.
Kuku mulai tumbuh dan berkembang pada minggu ke-10, saat lapisan epidermis kulit di ujung-ujung jari tangan dan kaki mulai menebal. Lalu bagian yang menebal ini pindah ke bagian punggung ujung jari yang menjadi tempat kuku berada saat ini.
Lapisan ini kemudian memproduksi banyak keratin saat kuku mulai tumbuh dan lempeng kuku mulai terbentuk pada minggu ke-20. Proses ini selesai pada minggu ke-32 untuk jari-jari tangan, sementara jari-jari kaki membutuhkan waktu lebih sehingga baru selesai pada minggu ke-36.
Dengan demikian, pertumbuhan dan perkembangan rambut, kuku dan kulit janin lengkap sudah.
Saat lahir, kulit bayi akan terlihat berwarna merah keunguan, apa pun ras dan warna kulit bayi. Begitu pula dengan rambut bayi, umumnya bayi lahir dengan rambut halus, lembut, dan warnanya cenderung terang. Warna kulit dan rambut bayi kemudian akan berubah sesuai dengan warna aslinya.
Perlu Bunda ketahui bahwa warna kulit dipengaruhi oleh faktor genetik, begitu pula dengan warna dan ketebalan rambut. Jadi, apa pun yang Bunda konsumsi selama kehamilan dengan harapan agar kulit bayi menjadi putih bersih atau rambut bayi menjadi lebih tebal dan hitam, tak akan berpengaruh apa-apa.
Lebih baik Bunda fokus dengan asupan nutrisi dari makanan yang Bunda konsumsi untuk membantu proses pertumbuhan dan perkembangan rambut, kuku dan kulit janin saat berada di dalam kandungan.
Sumber:
What to Expect. 2019. Fetal Development: Baby's Hair, Skin & Nails.
IDAI. 2016. Pertumbuhan Rambut Normal pada Bayi.
Schlessinger, Daniel I, et al. Embryology, Epidermis. StatPearls Publishing: 2021.
The Bump. 2018. How Baby’s Skin, Hair and Nails Develop in Utero.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010